Palanus Kura-kura Ninja

Merbabu, 24 Desember 2014

Entah ini pendakian ku yang ke berapa kalinya ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Tapi aku ingat ini pendakian kedua ku melalui Jalur Kopeng Cuntel. Tadinya aku sudah enggan lagi mendaki melalui jalur ini, sebab banyak pengalaman tidak mengenakkan melalui jalur ini waktu pendakian pertama kali. Tapi apa daya, huruf U yang terbalik hingga menyerupai magnet itu begitu kuat menarik ku kemari bersama segerombolan manusia istimewa dari Bogor, jadi lah ini pendakian bersama Palanus Kura-kura Ninja dan Semut Summit.

Sebenarnya aku sudah lupa sama nama-nama mereka, hanya beberapa orang saja yang aku masih ingat nama sekaligus rupa. Beberapa bulan lalu aku bertemu Palanus di Puncak Sindoro, gerombolan yang membuat Puncak Sindoro menjadi gaduh saat itu. Pertama kali bertemu mereka aku ingat tim ku terdahulu yang juga suka bikin heboh. Tapi kini entah dimana Semut-semut yang lain.

Semua berawal dari foto, sehingga kami berteman sampai saat ini, jarak tak lagi bisa memisahkan kami yang berbeda generasi dan berbeda provinsi. Palanus mempunyai basecamp di Tangerang, sementara Semut Summit di Yogyakarta. Kami biasa menghadapi medan pendakian yang berbeda, Palanus lebih sering explore gunung di Jawa Barat, Sementara Semut Summit, Gunung Jawa Tengah dan sekitarnya, beberapa waktu lalu Semut Summit ke Rinjani. Tapi siapapun yang kita temukan di gunung entah dari mana mereka berasal, apapun profesinya apapun warna kulitnya mereka adalah sodara, ya gak...?? iya in aja deh

Awalnya pendakian ini direncakan naik via Kopeng Tekelan dan turun di Wekas, lalu lanjut ke Pantai Baron. Rencana Palanus begitu, tapi semua berubah ketika kesalah pahaman datang. Sopir mobil yang membawa Palanus mengantarkan mereka ke Kopeng Cuntel, sementara aku sudah menunggu mereka di Kopeng Tekelan, alhasil aku harus menumpang ojek dan berpindah lokasi ke Kopeng Cuntel. Sambutan hangat dari Palanus membuat lelah ku hancur, letih ku yang membeku menjadi cair bahkan meluber seperti es krim yang dimasukan ke ricecooker, haha

13 orang dari palanus + saya yang sebatang kara mulai mengatur ulang jadwal dan rencana pendakian. Sebagai orang yang berpengalaman di Jalur Kopeng Cuntel masukan saran dan pertimbangan wajib ku berikan pada Palanus, syukurlah mereka dapat menerima sehingga diskusi tak lekas basi dan malah jadi ajang candaan hingga tengah malam.

Huruf U yang menyerupai Magnet

Hari sudah malam, sebagian personel sudah pada terlelap tidur tapi sebagian dari kami masih sibuk dengan banyolan kosong yang membuat tak henti tertawa. Di sudut ruangan ada yang menarik perhatian Kang Asep, benda kecil yang menempel di dinding. Benda itu terletak di atas gambar yang menyerupai petunjuk arah, bentuknya seperti huruf U atau memang huruf U, namun karena posisinya terbalik ke kiri 160derajat jadi lebih mirip tapal kuda atau magnet. Dengan tampang polos tanpa dosa nya Kang Asep bercuap "itu tapal kuda atau magnet ya?" sontak membuat penghuni basecamp yang masih terjaga tertawa terbahak-bahak, bahkan aku sampai menahan sakit perut karena tertawa. Riuhnyaa tawa kami membuat beberapa manusia yang tengah tertidur menjadi terbangun. Setelah di perhatikan dengan sesama, itu ternyata bukanlah tapal kuda apa lagi magnet tapi itu huruf U yang berarti Utara.

Pendakian Kedua via Kopeng Cuntel

Tim bergerak pukul 7:30 dari basecamp setelah berpfoto-foto kami bergegas mengangkut bawaan kami masing-masing. Masih pagi, udara masih begitu sejuk meskipun tadi pagi gak ada sunrise, sebab ketika mentari muncul awan mendung masih angkuh menghalang sinarnya. Ladang penduduk adalah medan pertama yang harus kami tempuh, lalu hutan hingga hingga sabana sampai pos 3, kemudian medan berganti tanjakan tanpa henti sampai di pos pemancar.

Entah kenapa pendakian kali ini terasa lebih berat, biasanya aku hanya butuh aklimasisi 1- 2 jam pendakian. Hal itu untuk mengatur ritme langkah dan nafas ku. Tapi kini aku membutuhkan waktu lebih lama, mungkin karena sebelum berangkat tubuh ku sudah kurang fit, beberapa hari aku hujan-hujanan. Kali ini bukan ingin ku berjalan di bagian belakang, tapi aku Aku pun tercecer di barisan pasukan kelaparan di belakang bersama Asar dan Hanjar yang setia menemani ku  ngesot.

Monyet Tua Kelaparan

Kami lupa untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat. Menjelang tengah hari cacing-cacing dalam perut memberontak minta diberi makan, sialnya perjalanan masih jauh, Pos II saja belum dilewati, hanya cemilan dan makanan ringan yang bisa kami jamah sebagai makanan pembuka buat cacing-cacing yang mulai kelaparan.

Entah siapa yang memulai memberi makan si monyet tua. Tiba-tiba saja si monyet telah membawa biskuit dan mengunyahnya, alhasil monyet lapar itu terus mengikuti kami semenjak pos 1 hingga menjelang pos II. Tak leluasa kami mengeluarkan makanan sebab matanya selalu mengamati gerak-gerik kami, tak segan ia mendekat dan memamerkan wajah ganasnya seperti perampok yang siap menjambret makanan-makanan kami.

Kebiasaan-kebiasaan sepele seperti itu lah yang harusnya dihindari oleh pendaki, jangan membiasakan memberi makan binatang-binatang yang kita temui di gunung. Memberi makan hewan-hewan di alam akan merubah prilaku mereka, yang tadinya mereka mencari makan sendiri di alam akan menjadi tergantung ke pada pendaki, dan jika itu dibiarkan mereka akan menjadi terbiasa bahkan mengganggu pendaki lain jika tidak diberi makan.

Kabut yang Datang dan Pergi

Sejak pagi memang Merbabu diselimuti kabut yang cukup tebal. Hanya sesekali sinar terik mentari menyentuh alam Merbabu, sesekali pula pemandangan desa di kaki Merbabu terlihat dari ketinggian. Kabut terus datang silih berganti dengan ketebalan yang cukup pekat. Menjelang sore di Pos Menara baru lah kami cukup lama menikmati pemandangan ketika kabut tersingkir sejenak seolah mengizinkan kami menikmati sunset yang terhalang bukit.

Udara tidak begitu dingin di sekitar tempat kami mendirikan tenda, di Pos 3 jalur wekas tepatnya di pertigaan titik temu jalur kopeng dan wekas. 3 tenda kami dirikan untuk menampung kami malam ini. Aku membuat pancuran air didekat camp area, kebeteluan di sana ada air yang mengalir. Sementara yang lain mempersiapkan tenda dan memasak untuk makan malam.

Malam hari kabut berganti dengan kalut, sebab salah satu anggota mengalami gejala hipotermia. Ia kedinganan dan mengginggil, beberapa teman mencoba menenangkannya. Aku teringat beberapa cara menangangi hipotermia, salah satunya dengan parutan jahe yang dilumuri ke seluruh tubuh penderita. Kebetulan saat itu aku membawa banyak sekali wedang uwuh lengkap dengan jahe nya, jahe itu yang aku tumbuk (seharusnya diparut) hingga hancur dan bisa dilumuri ke tubuh penderita. Lalu kami mengisi botol-botol minum dengan air panas dan kemudian memasukannya ke dalam Sleeping bag yang di gunakan, gunanya untuk memanaskan suhu di dalam sleeping bag, dan kebetulan pula sebagian dari kami membawa matras alumunium foil, jadi si penderita dibungkus dengan alumunium foil dan dimasukan kedalam sleeping bag yang sudah dipanaskan.

Kemudian si pendertia diberi minum air jahe hangat dan diberi makan agar perutnya tidak kosong dan masuk angin. 1 jam kemudian setelah semua pasukan makan malam, ternyata si penderita sudah bisa keluar tenda dan bercanda dengan kami.. hahaha


Tiga Puncak Tertinggi Merbabu

Summit attack direncakan pukul 02.00 Wib, rencanya sih begitu tapi pukul 2 teman-teman belum pada bangun. Aku terbangun pukul 01.00 wib, melihat cuaca cukup cerah dengan banyak bintang serta angin yang cukup tenang aku keluar dari tenda dan memotret bintang serta lampu perkotaan yang tampak dari sekitar tenda. Hingga pukul 2 belum juga aku melihat teman-teman terbangun, mungkin mereka lelah pikir ku. Aku kembali ke dalam tenda menghangatkan diri sejenak, alarm jam 02:30 mulai berbunyi aku keluar tenda dan menyalakan api unggun sendiri. Aku membangunkan teman-teman menjelang jam 3, sebab mereka harus bangun jika tidak ingin terlambat sampai ke puncak. Satu persatu dari mereka bangun, tadinya ada beberapa orang yang tidak ikut ke puncak, tapi pada akhirnya semua jadi ke puncak. Aku pun demikian.

Persiapan untuk summit berlangsung cukup lama menjelang 3:30 kami baru bergerak Perjalanan diperkirakan dapat di tempuh 2 jam hingga ke Puncak KetengSongo. Perjalanan yang cukup berat adalah dari Gunung Kukusan hingga ke Helipad, lalu dari Helipad ke Pertigaan Puncak Syarif melewati tanjakan setan. Namun teman-teman sepertinya terlalu bersemangat hingga tidak kesulitan melewati jalur-jalur tersebut.

Sekitar pukul 06.00 kami sampai di puncak KetengSongo. Beberapa teman langsung menunaikan Sholat Subuh di pucak dengan berasalkan jaket mereka. Kabut lebih tebal menyelimuti puncak KetengSongo, jarak pandang hanya berkisar 2 - 5 meter saja, butirbutir embun menempel di permukaan jilbab, buff hingga membentuk seperti butiran salju.  Kamera SLR ku berembun mengacaukan hasil jepretanya, tak baik jika membiarkannya berlama-lama di luar.

Cukup lama kami di puncak KetengSongo tanpa bisa menikmati pemandangann sekitar karena kabut tebal. Kami hanya bisa menikmati coklat dan cemilan ringan di puncak sambil berharap kabut tebal menyingkir meski sejenak. Puncak KetengSongo adalah salah satu dari tiga puncak tertinggi Gunung Merbabu, di puncak ini terdapat batu yang berlobang seperti wadah air. Beberapa tenda berdiri di Keteng Songo, beberapa pendaki pun sepertinya baru tiba di Puncak, sebagian dari mereka berfoto-foto di tengah kabut tebal.

Menunggu kabut tebal menyingkir seperti menunggu tanpa kepastian. Kami memutus kan untuk melanjutkan ke Puncak Trianggulasi yang berada di sebalah kanan dari Keteng Songo dengan menempuh perjalanan sekitar 5menit. Menembus kabut tebal berharap angin menyingsingkan gelap menjadi terang.


Tuhan mengabulkan doa kami, meski hanya sejenak kabut menyingkir, cahaya mentari yang terik leluasa mejamah kami yang tadi nya dingin. Hamparan perbukitan berwarna hijau begitu jelas, namun sayang Merapi di kejauhan masih berselimut kabut tebal.

Puncak memang bukan hal yang terlampau istimewa, tapi puncak adalah satu tujuan pasti bagi setiap pendaki meskipun tak jarang tujuan itu harus terpaksa kita kubur karena resiko yang menanti jauh lebih berat. Para pendaki bukanlah anak-anak manja tapi mereka adalah orang-orang yang bertaruh nyawa demi sebuah kepuasan batinnya. Mereka tak hanya menjaga raga pribadi, tapi menjadi penjaga rekan yang lain.


Aku bersyukur bisa membawa mereka pada misi yang tak selesai sempurna. Setidaknya mereka sudah menikmati keseluruhan puncak Tertinggi Gunung Merbabu, Puncak Keteng Songo, Puncak Trianggulasi, Puncak Syarif yang hanya kami nikmati sebagian orang saja, sebab yang sudah tak kuasa menahan lelah dan kembali ke tenda.

Pulang

Pulang adalah hal yang kurang begitu aku sukai, meskipun sering kali aku berpikir untuk pulang ketika lelah itu teramat menyiksa, tapi bukan berarti aku tak ingin pulang, aku selalu kangen rumah meskipun aku jarang sekali dirumah. Pulang sangat dekat dengan perpisahan. Begitu kita memutuskan untuk pulang berarti kita memutuskan untuk berpisah. Berpisah dengan segala kenangan yang tercipta beberapa waktu lalu, berpisah dengan orang-orang yang sebelumnya menghabiskan waktu bersama.

Memilih jalur yang berbeda ketika pulang dan pergi adalah hal menarik, kita tak harus melewati pendakian yang susah seperti kemarin namun kita juga harus bersiap dengan segala kemungkinan yang akan menyambut kita didepan sana. Karena kita tak pernah tahu jalur seperti apa yang akan kita lewati nanti.

Wekas

Menurut banyak pendaki ini adalah salah satu jalur yang paling bersahabat dan terbilang pendek untuk pendakian Merbabu, namun bagi ku Jalur selo tetaplah jalur yang paling enak. Perjalanan pulang melalui jalur ini menjadi semakin berat, sewaktu packing tiba-tiba hujan turun mengguyur semua barang yang ada. Keril, baju dan tenda menjadi basah hingga menambah beban. Aku kembali menjadi penghuni barisan paling belakang bersama Hanjar dan Asar. Saat itu tubuh ku terasa panas, aku rasa aku demam badan ku lemas, tapi tetap ku paksakan untuk segera turun. Hanjar dan Asar menjadi teman paling kocak di barisan belakang, dengan keril yang sama-sama berat kami tak henti-hentinya tertawa dengan candaan yang ngelantur. Hingga menjelang malam kami mulai kawatir sebab tak kunjung sampai ke basecamp, sementara kami tak tahu entah sampai di mana rekan-rekan kami di depan.

Selepas magrib kami bertiga menjadi hening, tak ada lagi candaan atau tawa yang mebahana. Hanya suara nafas dan langkah kaki yang nyaring terdengar. Lampu lampu yang terlihat seolah semakin menjauhi kami, suara-suara yang terdengar dari bawah seolah dekat tapi tak kunjung kami capai. Arhhh.. lelah sudah begitu menyiksa jari-jari kaki ku, apa lagi dengan jalanan di paving block sungguh tak nyaman di kaki.

Telat 1 jam lebih kami dari tim terakhir yang lebih dahulu sampai basecamp. Aku menjadi orang terakhir yang menginjakan kaki di basecamp saat itu. Ku ganti semua pakaianku dengan pakaian kering, ingin rasanya mandi menyegarkan tubuh, tapi udara begitu dingin membuat ku tak kuasa menahan, apa lagi dengan tubuh yang sedang demam, di tambah kantuk yang sejak perjalanan tadi menyerang. Ku pesan segelas teh panas dan makan malam, mendahului rekan-rekan ku, sebab aku sudah tak sanggup. Ku habiskan semua lalu kemudian ku minta obat kepada salah satu rekan ku. Kemudian aku tertidur lelap didalam kantong tidur ku..


Terimakasih

Banyak perjalanan sudah ku lalui, banyak gunung sudah ku daki, begitu pula banyak orang yang telah aku jumpai. Salah satu syukur ku adalah aku bertemu kalian semua, entah lah aku merasa aku tak sendiri ketika berada bersama kalian meskipun kita hanya dua kali berjumpa tapi kalian bagai orang-orang lama yang sudah berdebu dan kembali muncul setelah sekian lama. Lebay yaa... hahahaha

Tapi terimakasih sudah menyempatkan mampir di Negeri Kami yang sederhana, bermain bersama air, tanah, dan gelombang. Semoga suatu saat kita dapat melewati dingin malam, terik mentari bersama lagi. Mungkin kita bisa ke Rinjani bersama, menikmati alamnya yang luar biasa, bermain bersama di Segara Anak, mandi air panas. melewati hutan hujan tropisnya. Lalu kita bisa bersama menikmati liburan ala turis mancanegara di Gili Trawangan, bersnorkeling menikmati surga bawah lautnya...

Semoga Tuhan berkenan mempertemukan kita lagi.. Terimakasih...
 

Anak Gunung Itu Juga Ikut Pramuka




Sedikit share... Anak Gunung Itu Juga Ikut Pramuka.  Iseng doank sih sambil nyate, eh nyantai..

Sebelum ke gunung saya ke pramuka dulu, yap dulu terpaksa ikut karena mau lomba LKBB.. tapi yaa seneng itu jadi candu, dan sampe sekarang saya masih kecanduan sama pramuka. Pramuka lah yang berpengaruh pada pribadi saya sehingga saya jatuh hati pula sama gunung.. Gununggggggg I LOP U.. haha ‪#‎lebay..

Ibarat kata pramuka itu adalah mak comblang yang mendekatkan saya sama gunung, yang sakarang jadi gebetan. Kalian pernah mendengar istilah "jika kalian ingin mengetahui watak asli teman kalian, ajaklah mereka berpetualang ke alam" yap.. alam akan menunjukan secara alamiah watak seseorang, termasuk watak diri sendiri. jika kalian tipe anak manja dan suka ngeluh, pasti sepanjang jalan kalian akan ngeluh terus meskipun itu hanya di gigit agas. ada pula yang egois dan gak mau berkorban, mau nya enak aja.. kalau digunung sih, gak mau bawa tas yang berat, maunya bawa tas ringan yang isinya barang2 pribadinya sendiri, maunya tidur di tenda yang bagus, pake sleeping bag yang hangat. kalau kena badai nangis, ngajak pulang,. nah itu egois.. tinggal di tendang aja ke kawah gunung.. ahahha becanda. tapi kita tidak membicarakan itu gaesss.. yang akan kita bicarakan adalah Rata-rata anak gunung itu dulu nya anak pramuka..

Bukan sombong apa lagi songong, banyak gunung yang sudah saya daki, banyak pula orang yang sama temui di gunung, dari sumatera sampai papua, bahkan dari bermacam negara. beda sama pramuka, yang tiap kemah ketemunya itu lagi itu lagi,. kecuali kalau perkemahan tingkat daerah atau nasional, baru lah bisa cuci mata, dulu sih sempat kenalan sama anak kerinci waktu prata 2010-2011 di suangi gelam. ‪#‎kalauyang ini beneran lhoo..  tpi kalau tingkat sekolah mah, buram, paling lihatnya anak SMA 2, SMA 1, Tini lagi, Arjuna lagi, Semi lagi, usup lagi, uci lagi..ahh, amad lagi, kak Jun lagi.. ‪#‎upss. hahahahaha

Kalau naik gunung, kita akan bertemu dengan orang2 yang berbeda dan itu sangat menyenangkan apa lagi bertukar cerita, termasuk cerita masa sma. Anak gunung yang kemampuan teknisnya mendakinya diatas rata-rata, kebanyakan anak pramuka. dapat dilihat dari kecepatanya memasang dan membongkar tenda, kemampuan navigasinya (kalau saya pake GPS sih. hahaha), membaca peta, arah angin, memprediksi cuaca, yang paling konyol adalah simpul menyimpul.. hahaha
suatu ketika saya pernah mendirikan tenda, dan ditanya sama kenalan baru yang saya temui di gunung, "wah, masnya pasti anak pramuka dulunya," dia bertanya sambil membantu saya bikin tenda, lalu saya balik tanya "kok tau,?", "lah itu tali temali tendanya, di pasang pake simpul2 semua" , saya cuma senyum2 ajaa.. karena yang nanya cantik sih.. tapi aku lupa namanya siapa.. -____-!! wkkwkwkwkw

Itu lah pramuka, identitas anggota nya tidak hanya dilihat dari simbol2 yang melekat di badanya, baju pramuka, baret, jengkol2nya, serta setumpuk TKK nya takan berarti apa2 ketika mereka tidak bisa mengaplikasikan apa yang diajarkan di pramuka pada kehidupan sehari-harinya. Simpul itu sederhana, tapi ia bisa menjadi identitas siapa orang yang membuatnya, meskipun saat itu pembuatnya hanya mengenakan kaos oblong.

Intinya apa yang kalian lakukan itu adalah identitas jatidiri kalian gaess. Apa artinya "tacipaparerahedibesu" yang selalu kalian ucapkan ketika latihan, namun di kehidupan sehari-hari kalian masih suka berkeluh kesah, tolak pinggang menyaksikan teman berjuang, apa lagi galau mikirin cinta monyet. . ah sudah lah, Mbk Cinta aja sabar kok nunggu mas Rangga, meski satu purnama di New York sama di Jakarta itu bedanya 12tahun.. masak kalian gak sabar sebentar aja nyelesaikan sekolah dulu, kuliah dulu, sukses dulu, baru kejar Cinta mu sampai ke Negeri Cina. (eh sekarang dah tayang di bioskop tuh film) 

masa muda mu masih panjang gaess, jika kalian ingin tau siapa orang pantas mendampingi mu hingga akhir nanti, biarkan alam yang menyeleksikannya untuk mu. Cinta sejati tak datang buru2 ia selalu memaksimalkan persiapanya sebelum benar2 meminang mu. seperti pendaki sejati yang takan rela menyakti alam meski ia memiliki pisau yang tajam, ia takan memotong sebatang pohon namun akan menanam pohon yang lain, agar alam yang ia cinta tetap lestari.. Cinta takan pernah merusak apa yang ia cintai. ‪#‎ITU.

berbahagialah kalian yang mendapat pendidikan kepanduan semasa kalian masih sekolah. sifat kalian masih dapat berubah, menjadi lebih peka terhadap kehidupan sosial, tahan banting, terbiasa bekerja keras, dan yang paling penting adalah kalian diajarkan untuk peka terhadap situasi, tanggap akan apa yang harus dilakukan, bukan Hadir di kala kemah hanya menjadi tim penggembira, tapi kalian hadir menjadi orang yang bermanfaat bagi tim. Gunung atau pramuka itu sama, intinya Disana senang disini senang, dimana pun kita senang-senang..
sekian..
yang mau coret2 silah kan dikomen yaa... 


 

Kenaikan BBM 2014, 100 Hari Kerja Jokowi

Tepat ketika aku selesai menjemput mimpi ku riuh itu ramai terdengar, bahkan ketika sebagian orang terlelap di malam gelap sementara yang lain masih menggeliat. Di terminal yang sepi dan dingin aku di sapa rombongan dari Semarang yang akan mendaki ke Rinjani, oh iya hari itu hari selasa, 18 November 2014. Rombongan itu bertanya biaya transport dari Pelabuhan Gilimanuk ke Padang Bay Bali, selebihnya mereka bertanya seputar pendakian ku dan rombongan kemarin. Katanya, sekarang ongkos dari Gilimanuk ke Padang Bay naik menjadi Rp.60.000, padahal seminggu yang lalu aku bersama rombongan masih Rp. 50.000. Kata mereka ini karena pemerintah baru saja menaikan harga Bahan Bakar Minyak (Premium dan solar), sontak kami pun kaget, sebab sudah hamper 10 hari kami tak pernah melihat berita di  televisi, tidak ada jaringan internet untuk membuat media social, sebab kami sedang menikmati alam dan lari dari keriuhan dunia.

Media social ramai, kicauan pro dan kontra bertaburan di linimasa. Para pengamat menyuarakan apa yang telah lama diamati, para anggota dewan sibuk mencurigai Jokowi. Mahasiswa demonstarsi lebih dari 4SKS sehari, pertigaan, perempatan, ramai aksi menolak pemerintah mengurangi subsidi.

Aku, rakyat kecil yang bersuara lirih. Mau nuntut apa? Sejahtera? Bukanya sok kaya atau menerima kenyataanya. Aku pun tau efek domino dari kenaikan BBM bersubdisi, banyangkan saja. Sewaktu sampai di stasiun kereta, pada malam hari aku bersama teman ku makan nasi telur dengan harga Rp. 5000/ porsi + segelas air putih, tetapi esok paginya Nasi telur sudah menjadi Rp.6000/perporsi tanpa segelas air putih. ‘Biaya hidup makin mahal, percuma banyak mengeluh, tapi banyaklah bekerja’ aku menggumam dalam hati.

Aku bukan orang porpol yang paham politik aku pula bukan pengamat. Aku hanya rakyat kecil yang mencoba bijaksana pada keadaan, dan pada kebijaksanaan yang selalu diajarkan ayahku. Aku anak rantau yang terpaksa mandiri untuk dapat bertahan hidup di kerasnya realita. Sekali lagi aku bukan anak orang kaya, tapi ayah ku percaya rezeki Tuhan itu akan turun seperti embun pagi.

Ayah selalu memberikan apa yang aku pinta, seperti pemerintah memberikan subsidi pada rakyatnya. Tapi suatu ketika ayah dan aku sepakat untuk mengurangi subsisi itu, sebab pemikiran ku dan beliau sederhana, berapapun uang yang ia berikan akan habis pada kebiasaan konsumtif dan itu kebiasaan umum orang Indonesia. Kesepakatan kami adalah ayah mengurangi subsidi jajan bulanan ku di tanah rantau, sebagai gantinya ia memberikan ku modal untuk memulai usaha  agar aku belajar mandiri dan lebih produktif, “jika ingin lebih baik jangan jadi peminta, jadilah pengusaha” begitu kata ayah. Memang beliau tak pernah mengatakan akan menyetop seluruhnya hak ku sebagai anak atas kebutuhan ekonomi ku. Tapi kesepatakan adalah kesepatan, pantang bagi ku meminta bantuan untuk berdiri selama aku masih mampu untuk berdiri meskipun itu dengan satu kaki atau bahkan tongkat. Kecuali ketika aku sedang sekarat, itu lain cerita.

Awalnya aku kesulitan menyesuaikan kehidupan ku dengan cara ku sendiri. Tapi lama kelamaan aku menikmati, perlahan aku mulai lepas dari tanggungan subsidi orang tua ku, meskipun subsidi itu tetap ada tapi aku merasa malu menggunakanya sebab aku sudah mulai mandiri.

Pasca kenaikan harga BBM ayah ku menelpon ku, kami bercerita banyak tentang perjalanan ku. Aku meneteskan air mata tanpa ia tahu, ketika aku puas bercerita ia hanya mengatakan “Kalau ngandalin orang tua, gak mungkin kamu bisa seperti sekarang, berpergian sejauh itu, menekuni hobi mu yang mahal-mahal itu..” aku terhenyuk teringat kerja keras mereka mendewasakan anak-anaknya, aku ingat betapa susahnya aku sewaktu kecil, betapa susahnya aku jika kesepatakan itu tidak pernah terjadi, jika kesepakatan itu takpernah ada mungkin untuk bensin motor saja ku harus minta pada mereka. Sementara ku tau mereka masih harus membiayai dua adik ku yang juga di ratau. Aku mengingat teman-teman ku yang dengan bangganya menghabiskan sebungkus rokok sehari dari uang kedua orang tuanya. Arhh, betapa sia-sianya jerih payah orang tua.… Dewasa dan bijaksana itu taka da di mata kuliah, tapi selalu ada dari orang-orang sekitar kita.

Aku memahami apa yang dilakukan pemerintah sekarang terlepas dari kisruh politik atau apapun. Bahwa segala hal yang bersifat konsumtif harus dikurangi, dan dialikan ke sector-sektor yang lebih produktif, selama ini bangsa kita dimanja oleh sifat konsumtif, menghamburkan bahan bakar bersubsidi karena harganya relative terjangkau, masyakat mampu enggan menggunakan BBM non subsisdi meskipun mobilnya Jazz motornya ninja, karena merasa ada yang lebih murah. Sekarang, ketika premium yang harganya Rp.8.500, dan pertamax yang harganya Rp. 9900 masyarakat lebih memilih menggunakan pertamax, suatu gambaran bahwa Bangsa Indonesia ini mampu hanya saja sudah terbiasa dibuai dan dimanja.

Marilah kita positif thinking terhadap pemerintah, jangan menjudge buku dari dari sampulnya. Kita awasi kebijakan pemerintah kita ikuti instruksi dan manfaatkan pengalihan subsidi BBM ini, toh bukan untuk siapa-siapa, untuk sodara kita juga yang kurang mampu. Ada Jaminan Kesehatan Nasional bagi kita warga Negara Indonesia, kartu ajaib yang membebaskan adik ku dari tanggungan biaya rumah sakit senilai Rp. 10juta pada beberapa waktu lalu. Ada kartu Indonesia Sehat, ada Kartu Indonesia Pintar bagi mereka yang kurang mampu. Dampingi yang lemah untuk mendapatkanya, awasi pengambil kebijakan untuk distribusinya, saya kira itu adalah jalan terbaik dari pada kita berperang melawan bangsa sendiri.

Jangan takut kita menjadi miskin hanya karena harga BBM naik, harga sembako naik, ongkos transportasi naik, tapi takutlah menjadi orang yang arogan hanya karena menuntut kepentingan sendiri kita menciderai kepercayaan kita terhadap orang lain yang berniat baik.

Percayalah Tuhan akan selalu memberikan rezkinya seperti ia selalu menurunkan embun dipagi hari tanpa kau sadari. ^_^


 

Aku yang Salah

Aku pernah berada pada perasaan yang senang
Saat hati ku berbunga pertama kali memiliki mu
Akupun pernah merasa paling sedih saat kau katakan sayang
lalu kau berpaling dari ku karena semangkuk bakso

ah.. baksoo lagi...
Satu alasan mengapa aku enggan sekali makan bakso
bukan karena bakso selalu bersanding dengan mie ayam
tapi setiap makan pentol bakso itu seperti makan hati ku sendiri
sakitttt banget, sakitnyaa tuh disini #eh

Aku yang salah, atau aku yang disalahkan
dan aku mengerti aku yang merasa salah sementara kamu tidak
dan aku yang disalahkan aku tak apa
karena aku lekaki, penjelasan ku selalu dianggap kilah
alasan ku selalu dimentahkan sebab yang benar itu adalah yang sama dengan yang kau rasakan

Aku yang salah terlalu menaruh harap yang tinggi pada mu dahulu
Ketika ku pikir masa depan itu mudah, ketika ku pikir berdua itu lebih baik
Aku yang salah jatuh hati terlalu dini ketika umur ku belum genap 17tahun
Masih kecil bagi ku untuk mengenal cinta, ketika ku tau cinta itu tak hanya mesra
tapi butuh harta, percaya dan saling menyakini agar cinta berakhir menjadi rumah tangga

Kesalahan ku selanjutnya adalah terlanjur mencintai mu
hingga itu menjadi sulit aku hilangkan ketika ku rasa ada rasa yang sama pada dirinya.
Meskipun aku sadar, bahkan sangat sadar cinta itu tak tumbuh secepat biji jagung.
maka aku lebih memilih menjalaninya sendiri, menikmati alur takdir yang Tuhan tentukan

Aku salah lagi ketika aku menulisakan semuanya disini
bahkan mungkin aku juga salah menulis ini disini
sebab ku tau kalian pasti akan membaca ini, tapi ah sudahlah
aku orang yang tak pandai berbohong
setidaknya aku tidak seperti mu yang membenarkan pikir mu lalu menyalahkahkan pikir orang lain

Kebenaran itu Tuhan yang mengaturnya.
entah kenapa bangkai yang ditutup rapat kini menebar busuknya
tadinya aku iba lalu aku ingin membenci tapi tak bisa
hingga akhirnya aku lebih memilih tak peduli
karena itu adalah lawan dari cinta
Hanya takdir yang akan membawa mu kembali ke hadapan ku..

Aku yang salah menaruh harap
Seharusnya aku tak menaruh cinta pada yang hati yang ku tau mendua
tapi aku pemenang yang tak punya pedang dan kini ku tertusuk belati mu
sakit nya tu di sini...
Aku  salah menaruh harap
Seharusnya aku tak menaruh harap pada hati yang beku dan kaku
yang membiarkan ku menerka isinya sementara aku bukanlah ahli nujum
hingga perlahan sayup sayup Once menyanyikan "Pupus"

Tapi sudahlah, aku masih bisa tersenyum mengangkat dagu ku
Ketika ku menyapa kalian
Sebab tak ada alasan untuk menunduk malu
Kebenaran yang ku ingin sudah ku dapat
kebenaran menurut pemikiran ku,
Kesalahan ku adalah penutup bangkai mu, yang tercium seperti bakso.
Dimana setiap pentolnya adalah hati ku yang dengan lahap kau nikmati bersamanya.
dan semanis es cream yang kita nikmati dimana setiap suapanya adalah teka teki yang tak kunjung usai, di jelaskan kebenarannya..

hahaha,,
 

Ketika aku tak lagi di sini

Hari ini aku sedikit melankolis, entah kenapa
atau mungkin masa depan ku tak di sini,
di tempat yang lebih nyaman dari pada tempat kelahiran ku
apa aku sudah menyatu dengan tempat ini.

berat bagi ku untuk pergi,
meninggalkan apa yang telah aku mulai dari sini.
yaa .. dari kota yang mengajarkan aku hidup lebih berarti 
lebih dari apa yang pernah ku impikan.

Berat rasanya meninggalkan mu walau sejenak.
meski kita jarang berjumpa
tapi kita selalu menaruh harap
memendam rindu teramat yang terbalas sekejap

Ketika aku tak lagi di sini.
mungkin rindu akan beranak pinak.
mengingatkan ku pada kenangan 
tentang gemercik air, kicauan burung, hembusan angin dan rintik hujan.

Rintik hujan tetap lah sama, 
Di ujung bumi pun kita tetap menikmati mentari yang sama, 
Bintang dan rembulan yang sama
Tapi kita menikmati nya dalam ketidak bersamaan 

Aku akan merindukan sesuatu yang sederhana
semacam jagung bakar pedas manis, atau secangkir susu coklat panas
Sesederhana itu rasa cinta kita, 
Takperlu candylight dinner dan pizza. hanya secangkir kopi yang kau suka

Sesedarhana itu yang membuat ku rindu
Seperti aku merindukan pegunungan yang berdiam diri.
Seperti aku merindukan angin yang sejatinya membelai lembut tubuhku setiap saat
Seperti aku merindukan tarian kemenangan.

Entah kenapa aku sedikit melankolis hari ini.
mungkin karena insomnia ini terlalu akut bagi ku.
Sementara tak ada lagi bahan untuk ku baca, tak ada lagi cemilan untuk ku kunyah
sehingga aku sedikit melankolis bernostalgia pada masa silam


 

Aku disuruh jadi PNS kok gak mau ya.?

Perkenalkan nama ku Tirta Hardi Pranata, S.Kom, masih single umur kurang dari 24 tahun, hobi jalan-jalan, cita-cita jadi wartawan. Tapi bapak ibu selalu nyaranin buat jadi PNS, yaa seperti Bapak yang sejak sebelum nikah sama ibu sudah jadi PNS. Apa aku harus seperti beliau? 

PNS bagi ku bukanlah pekerjaan yang keren, jadi abdi negara yang diatur oleh banyak peraturan ina ini itu, meskipun hari tua mereka dijamin negara. Mendapat pensiunan ketika raga sudah tak sanggup lagi bekerja, mendapat tunjangan anak-anak nya hingga mereka dewasa, mendapatkan fasilitas-fasilitas dari negara, rumah dinas, mobil atau motor dinas, gaji ke 13, dan masih banyak lagi keistimewaan PNS. Berbeda dengan pekerja swasta, mereka juga diatur oleh aturan ina ini itu, dan belum tentu hari tua pekerja swasta dijamin oleh perusahan tempat mereka kerja. Tapi tetap aja PNS itu pilihan kesekian dalam hidup ku yang  My Life is My Adventure kayak iklan di tipi.

Ketika sudah selesai menempuh studi sarjana S1, di awal-awal 20 tahunan kita mulai disibukan dengan merintis karir, mempersiapkan masa depan dengan doi, mengumpulkan pundi-pundi rezeki buat beli cincin kawin, atau buat portofolio yang bakal jadi refrensi camer. Semoga camer kamu pemikirannya terbuka, bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Sang Maha Pemurah dan Pemberi Rezeki. dan semoga aja gak ada syarat mesti harus Pegawai Negeri Sipil untuk melamar anaknya. haha

Emang sih gak ada salahnya jadi PNS, bahkan PNS masih menjadi pekerjaan yang paling banyak peminatnya di Indonesia. Kamu perhatikan aja deh, ribuan wisudawan dan wisudawati yang fressh ataupun yang udah sedikit layu, dari jurusan teknik sampai kedokteran, dari yang cantik sampai yang pas-pasan, pada rela ngantri buat daftar jadi PNS. tapi kok gue rasa-rasa males mau daftar.

Seminggu bisa berkali-kali bokap nyokap nelponin gue, ngasi kabar tentang pendaftaran PNS. Aku sih cuma ngomong sama ibu, "jadi PNS itu gak keren, kerjaanya gitu-gitu aja.". Aku tau bahkan sangat tahu ada perasaan kecewa dari kedua orang tua ku, karena aku tak begitu minat menjadi PNS, tapi ayah ku selalu berkata, "coba-coba aja dulu, apa salah nya, kalau toh rezekinya di situ yaa mau gimana?", Ya, mungkin mereka menggangap saran mereka adalah yang terbaik untuk hidup ku kelak, menurut ku memang baik sih. Tapi  please, let me choose my life. 

Meskipun nanti gaji ku tiap bulan habis cuma untuk bayar kredit motor, kredit mobil, kredit rumah, tapi aku senang dengan pekerjaan ku, aku akan sangat bahagia. Mungkin ketika nanti dimasa tua aku aku masih harus bekerja keras untuk keluarga ku sampai aku tak sanggup lagi dan mati, aku akan mati bahagia, sebab hingga nafas terakhir ku, aku masih berkerja untuk keluarga ku, tidak berpangku tangan pada negara ku. Aku lelah mengharap pada negara, aku tak ingin menjadi beban pada pemerintahan anak cucu ku kelak, ketika aku sudah tak sanggup bekerja tapi aku masih menuntut hak pensiun ku. 

Dalam lubuk hati yang terdalam, dalamm bgt ... sebernarnya aku masih ingin menjadi wartawan, jadi photographer, keliling Indonesia, keliling Eropa. berkarya atas nama kemanusiaan, menjadi mata dan telinga masyarakat. Tapi aku inget kata Wakil Gubernur DKI, Pak Ahok "Kalau mau bermanfaat untuk masyarakat jadilah pejabat". 

Saat paling sulit dalam hidup kita adalah memilih antara idealisme atau realitas, mendamaikan keduanya sungguh sangat sulit, mungkin hanya segelintir orang yang dapat memperthankan idealisme mereka untuk tetap pada jalur yang mereka percayai terbaik untuk hidup mereka. Seperti Soe Hok Gie yang rela diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan, dan mungkin lebih baik tidak dilahirkan, atau mati muda dari pada menyesal di hari tua. 


 

Rencana Pendakian

Sekedar share tentang hikeplan atau dalam bahasa Jawanya rencana pendakian  kalau dalam Bahasa Inggrisnya munggah gunung. haha..

Seperti yang teman-teman tahu atau mungkin harus tahu adalah, mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang tergolong tidak mudah, bahkan resiko paling kecil dari naik gunung adalah flu akibat kedinginan, atau kesleo, resiko besarnya mungkin bisa patah tulang karena jatuh atau bahkan meninggal akibat kedinginan atau yang lebih dikenal oleh pencinta alam hipotermia. Bukan bermaksud menakut-nakutin teman-teman sekalian, tapi itulah adanya.

Sebagian besar kematian di gunung bukan karena terjatuh ke jurang, tapi akibat kedinginan. Tapi kematian itu takdir Tuhan yang menentukan, kita tidak akan membicarkan bagaimana kematian itu menjemput kita. Tapi sebagai pemuda dan pemudi Indonesia yang memiliki kekuatan dan semangat, kita tidak pantas mati ditempat tidur. kita lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan. ya gak.? 

begitulah Soe Hok Gie memotivasi kita.

Rencana pendakian adalah salah satu hal yang harus kita siapkan sebelum kita terjun ke medan perang. Agar kita nantinya tidak menyesal ketika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi pada kita. Karena penyesalan itu selalu datang terlambat, kalau dateng duluan mah namanya pengumuman.. Berikut adalah yang perlu dipersiapkan dalam sebuah pendakian. yang biasanya saya buat dan saya berikan kepada seluruh anggota tim yang akan turut dalam pendakian.

Expedisi 
Bagian ini sebagai basabasi atau sekedar ucapan terimakasih kepada teman-teman yang bersedia meluangkan waktunya untuk menadaki bersama, meskipun ada yang rela ambil cuti kerja, atau bolos kerja, atau bolos kuliah. haha

Rencana Keberangkatan. 
Tentukan kapan kalian akan berangkat dan kapan pulang, tentukan juga waktunya. Gunakan waktu ontime untuk keberangkatan dan waktu paling molor buat pulang. kenapa karena manusia itu cendrung ontime pada saat pulang dan cendrung molor pada saat dateng.. ngertikan maksudnya.. :D

Lalu tentukan pula meeting point pertama dimana, meeting point pertama ini sebagai cek semua anggota dan perlengkapan yang dibawa. jika ada yang kurang dari anggota atau perlengkapan bisa dilengkapi sebelum kalian pergi. kan gak lucu ketika sudah sampai basecamp ternyata si udin ketinggalan.


RENCANA PENDAKIAN.
Setelah urusan dirumah selesai, lantas buatlah rencana pendakian.Rencana ini meliputi, kebarangkatan dari basecamp jam berapa, estimasi perjalanan dari basecamp  ke pos 1 berapa lama, dari pos 1 ke pos 2 berapa lama, dst. lantas rencakan pula kalian akan ngecamp di daerah mana.  Untuk merencakan ini diperlukan seseorang yang sudah pernah melakukan perjalanan ke tempat yang ingin didaki. atau jika tidak cobalah lakukan studi pustaka, mencari tahu kondisi dan jalur yang akan di daki. jangan lupa rencakan pula kapan kalian akan summit attack dan kapan turun ke basecamp. 

Persiapkan pula logistik untuk turun gunung di waktu paling molor. Untuk mengantisipasi kekurangan logistik, terutama air. Silahkan bagi anggota yang punya kegiatan lain selain pendakian tsbt harap di tunda dulu atau di cancel.. karena saya selau tidak ingin ada anggota yang di kejar2 waktu.. itu akan mempengaruhi mental anggota yang lain.. ^^

PERJALANAN
Rencakan perjalanan kalian apakah menggunakan kendaraan roda dua, atau roda 4, atau naik kereta,.. jika Kendaraan roda dua pastikan kondisinya dalam keadaan siap untuk untuk jalan mendaki, serta jika boncengan pastikan juga nyaman dan aman. karena kalian membawa perlengkapan,. jangan sampe pegel2 duluan akibat perjalanan. ntr malah gak jadi ndaki. 

Jika kalian menggunakan transportasi umum, pastikan tiketnya udah dipesan untuk pulang dan perginya. dan pastikan pula terdapat transportasi yang akan membawa kalian dari rumah sampai ke basecamp, atau dari stasiun kreta ke basecamp. jangan sampai ketinggalan kereta, ataupun harus berjalan karena tidak ada kendaraan yang membawa kalian dari stasiun ke basecamp. kan kasian kalau harus jalan kaki. 


Anggota Yang berangkat. 
Buatlah list anggota yang berangkat. Kalau saya menerapkan sistem minimal 2 orang maksimal 8 orang yang berangkat, saya tidak akan membawa lebih dari 8 orang untuk suatu kegiatan pendakian. Semakin banyak orang semakin sulit untuk memanage logistik dan timing. aturan lainya adalah Maksimal 4orang (1 tenda), jika 5 - 8 orang + 1 tenda lagi.... saya biasa membawa tenda kapasitas 4 orang, karena semakin besar tenda yang kalian bawa akan semakin sulit untuk mencari tempat ngecamp yang pas.. hehe
dan jika lebih dari 4 orang saya akan membagi menjadi 2 tim, misal 8 orang yang berangkat saya akan membagi menjadi 2 tim. 4 orang /tim yang masing2 di pimpin oleh orang yang sudah berpengalaman mendaki agar mudah koordinasinya.

Perhatikan Perlengkapan PRIBADI yang WAJIB saya dan anggota tim saya BAWA.

1. Sleeping BAG.. 
2. Sepatu dan sandal.
3. Jaket
4. Jas Hujan,
disaran kan menggunakan model BATMAN (jika carier tidak memiliki Rain Cover). jas hujan model ini sangat sulit digunakan pada saat mendaki (bagian depan sering ke  injek2) tapi lebih nyaman karena mudah di gunakan dan dapat di gunakan sebagai alas, ataupun bivak darurat..
Boleh pakai jas Hujan EGOIS (jika carier memiliki raincover), jas hujan model ini sulit digunakan karena memerlukan waktu pemasangan yang relatif lebih lama dari pada jas hujan Model batman(kalau hujan mendadak repot).. tapi jas hujan model ini lebih nyaman digunakan untuk pendakian,, pergerakan tubuh lebih lues karena bentuknya mengikuti lekuk tubuh.

5. Masker
6. Matras
7. Senter atau Headlamp,
usakahan untuk membawa senter dengan cahaya kuning karena senter cahaya kuning lebih baik dari pada senter LED (cahaya putih) ketika menghadapi kabut.. kalau adanya LED, ya di bawa ajaa. yang penting ada senter, dan jangan lupa bawa batre + batre cadangannya..

8. Carir tau tas gede..
yang penting muat untuk bawa perlengkapan pribadi dan makanan.. dan nyaman di gunakan..
9. Obat-obatan pribadi.. Minyak angin, obat magh, fitamin dll..
(DILARANG BAWA OBAT2n terlarang dan MINUMAN KERAS)

10. Korek api gas (kalau bisa yang ada senternya) haha
11. Perlengkapan makan, (1piring pelastik, 1 gelas pelastik, 1 sendok)
12. 2 TRAS BAG gede (untuk melapisi carir ataupun untuk sampah nantinya),
13. Plastik untuk melindungi barang2 berharga seperti HP kamera, dompet dll dari air hujan
14. Sarung tangan
15. Perlengakapan lainya yang sekitar dibutuhin misalnya kamera dll..

NB : semua perlengkapan yang akan dibawa tolong yang efektif dan efisien untuk hemat tempat dan tenaga.


PERLENGKAPAN /TIM
1. Tenda Dome, disaran kan memilih tenda yang double layer dan kondisinya baik dan layak digunakan. saya selalu membawa dome ketika pendakian meskipun itu cuma satu malam, sebab saya tidak ingin mengambil resiko di hempas bagai ketika saya tidak membawa dome, karena saya pernah terjebak bagai semalaman di puncak gunung lawu, dome lah yang menyelamatkan kami dari badai. 
2. Kompor gas portble beserta 2 tabung gas penuh (untuk pendakian 2 hari 2 malm)
3. NESTING
4. Parafin
5. Pisau, gunting, tali, 
6. Perlengkapan P3K (betadin, plaster, dll) 
7. TISU kering dan tisu basah.
8. Garam 1 Bungkus kecil.

PERLENGKAPAN tambahan yang sekiranya mungkin di butuhkan:
Perlengkapan Survival
1. Cermin 
2. jarum jahit + benang.
3. lilin
4. Peniti
5. Pisau lipat

Perlengkapan yang MUNGKIN perlu dibawa
1. LEM ALTECO.. kalian belum pernah ngerasain sepatu dan sendal kalian kelaperan waktu digunung kan. #sayapernah
2. Buku catatan 
3. Pena


LOGISTIK, yang ada disini untuk pendakian 3hari 2 malam..
1. minimal 5 bungkus Mie Instan / Orang.. 
2. 2 botol Aqua gede, + 1 botol aqua kecil /orang
NB  : Masing2 TIM tolong tambah 2 botol  aqua gede lagi.. Jadi total ada 10 Aqua botol gede + 4 Aqua Botol kecil  setiap TIM 
kalau mau bawa 3 botol aqua gede perorangnya dipersilahkan.. 

3. Snak dan roti2an untuk cemilan di jalan ataupun di tenda /orang
4. Minuman sedu Semacam Susu, kopi, teh, jahe wangi,  dll.. minimal 3/orang
5. Madu rasa atau gula merah atau coki2 /orang
6. Beras minimal 1 botol aqua kecil / tim
7. Kalau mau bawa telur atau nuget silahkan tapi jangan lupa bawa margarim (mentega) kalau mau bawa kecap, saos silahkan
8. Makan favorit mu, kalau saya selalu membawa marie susu sebagai cemilan saya selama di jalan. ada temen saya yang suka bawa tim tam, ada juga yang suka bawa madu rasa.

Oh iyaa. LUPA 
Saya tidak akan membawa pendaki yang memiliki Riwayat penyakit  sebagai berikut :
1. Alergi dingin
2. Takut ketinggian
3. ASMA
4. Mudah pingsan
5. Sakit Jantung
6. Segala macam penyakit hati.

Penanggung jawab Persiapan anggota dan TIM 
Tentukan penanggung jawab setiap tim, agar mudah koordinasi setiap anggota. akan sangat sulit jika 1 orang harus mengkoordinasi 6 - 8 orang.. apa lagi untuk masa persiapan karena sangat manusiawi ketika ada seseorang yang tidak ingin repot tapi ingin senang.



terakhir saya harap teman2 sudah paham tentang ETIKA dan aturan bermain di Alam..
Kita tidak dapat menerka kehendak alam, yang kita dapat lakukan adalah mempersiapkan segalanya dengan baik, cermat, dan penuh perhitungan.. Kemungkinan terburuk bisa saja terjadi dan kita tidak ingin semua itu terjadi karena kelalaian kita.. KITA BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN TEMAN KITA LAINYA, KARENA KITA MENDAKI BERSAMA BUKAN SENDIRIAN... 

Semoga dapat dimengerti,.

salam lestari ^_^
 

Pesawat

Selamat kembali ke Tanah Rantau, setelah libur lebaran yang cukup lama menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta di kampung halaman. Cerita apa yang kamu bawa dari kampung halaman.? masihkah ditanyain seputar skripswet, atau sudah ditanya kapan kawin?? haha.. mari kita ciptakan gerakan anti pertanyaan tersebut. Karena pertanyaan seperti itu bakal gak ada habisnya, setelah tak lagi ditanya "kamu sudah selesai belum kuliahnya,?" maka akan timbul pertanyaan selanjutnya "selesai kuliah kerja dimana?" lalau setelah dapet kerja, maka akan ada pula pertanyaan "kapan kawin.? sudah ada calonya belum" dan setelah nikah, yang ditanya "kapan punya momongan?" setelah punya momongan 1, pertanaanya "ih si kakak, kapan punya adik?", lama-lama pertanyaannyaaa "kapan kamu pindah ke rumah baru (kuburan)?" tapi ada satu pertanyaan yang kali ini akan saya bahas, yaitu "pakai apa pulang kemarin?"

hahaha.. ketika ada pertanyaan seperti itu aku cukup bangga menjawab "naik pesawat, :)". seumur-umur aku baru pertama kali naik pesawat, bukan karena gak mampu beli tiket pesawat untuk pulang kampung atau berpergian. tapi karena aku sudah terlanjur janji pada diriku sendiri sebelum aku berangkat ke tanah rantau ini. "Aku belum ingin pulang naik pesawat sebelum aku wisuda S1 ku", janji itu terus ku jaga hingga sampai tiba waktunya. 

Untuk pulang ke Jambi dari Yogyakarta, aku lebih senang menikmati perjalanan darat menggunakan bus. karena banyak pemandangan indah yang dapat dinikmati. meskipun perjalanan darat memakanwaktu lebih lama dari perjalanan udara. Aku bosan pada perjalanan ku pertama kali menggunakan pesawat, sebab aku hanya menikmati perjalanan di 10 menit pertama dan 10 menit terakhir penerbangan, sebab saat itulah kita bisa melihat ke bawah dari jendela pesawat, pemandangan pemukiman penduduk yang biasanya hanya ku nikmati lewat google earth. hehe. namun setelah pesawat terbang tinggi perjalanan pun semakin membosankan. Hanya deru mesin serta suara ngorok penumpang lain yang terdengar, di luar pemandanganpun hanya tersaji gerombolan awan yang seakan bergerak seperti rombongan domba. Jika perjalanan malam. semua seperti kamu sedang memanaskan mobil di dalam garasi. haha

Tapi aku punya banyak cerita menarik tentang pesawat. 
Sejak kecil aku suka sekali sama pesawat, ayah dan ibuku selalu menceritakan kehebatan Pak Habibi sebagai salah satu orang Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang. Aku pun terinsiprasi dengan beliau. Hingga pada suatu hari aku ngotot meminta sebuah mainan pesawat pada ayah ku, akhirnya permintaan itu dikabulkan ayah. Bersama ayah aku harus ke kota Jambi yang jaraknya waktu itu ditempuh 3,5 jam dari rumah ku dengan mobil travel dan kami pulang pada hari yang sama, sebab tujuan kami hanya membeli sebuah pesawat mainan yang harganya aku lupa berapa, tapi jika sekarang harganya mungkin < Rp 20.000. 

Setelah aku mendapatkan pesawat tersebut akupun memainaknnya di dalam angkot selayaknya anak kecil mendapat mainan baru. Tidak perduli apa kata orang waktu itu, hingga ada seorang anak kecil seusia ku yang mencoba merebut pesawat ku, hingga terjadi perkelahian antara aku dan dia. Dengan gagah nya aku hujamkan tinju ku pada anak tersebut sampai ia menangis, lalu perkelahian itu dihentikan oleh ayah ku dan ibu anak itu. hahaha. aku selalu senang mengingat senyum ayah waktu itu, dan itu adalah salah satu moment yang tak pernah aku lupakan bersamanya, kini pesawat itu tak tau kemana lagi rimbanya, terakhir kali aku lihat pada tahun 1998 waktu kami sekeluarga pindahan dari rumah lama ke rumah yang baru ketika aku kelas 3SD.

Cerita lainya..
Mungkin waktu itu tujuan kita (aku dan mantan kekasih) adalah membuat panas orang yang telah menyakiti hati mu (mantan kekasih). Waktu kelas bahasa inggris dan kami diminta untuk membuat sebuah percakapan antar dua orang, ide yang muncul adalah antara pilot dan pramugari, aku sebagai pilot dan ia sebagai pramugarinya. hahaha.. aku lupa dialognya bagaimana, tapi aku masih ingat bahwa dialog itu lucu, kami tak pernah tau bagaimana percakapan yang biasanya dilakukan pilot dan pramugari ketika menjalankan tugasnya, jadi kami pun membuat dialog yang asal-asalan ajaa... :D

Burung terbang yang membawa ku sampai lebih cepat kepada keluarga ku, lebih dekat pada angkasa yang membawaku menjemput mimpi-mimpi ku, semoga esok aku dapat terbang bersama bidadari ku menelusuri angkasa dan mendarat di tempat yang indah dimana kami dapat menghabiskan waktu besama ..  begitulah cerita ku, mana cerita mu.? ^_^


 

Terimakasih Masa Lalu

Ku tulis ini dengan linangan air mata yang tertahan.
Ku tulis ini dengan jutaaan maaf yang tak mampu ku ucap.
Ku tulis ini dengan penuh rasa bangga pada mu
Ku tulis ini dengan penuh kesadaran dan mungkin penyesalan atau mungkin kebebasan..

Tak ada yang ingin perpisahan ditengah-tengah bahagia yang tercipta.
Tapi aku satu dari sebagaian orang yang melakukan itu.
Maaf kan aku yang terpaksa mengakhiri semuanya lebih awal tanpa ingin mu.
Hati kecil ku mungkin akan berontak tak rela, tapi logika sepenuhnya sadar.
Mempertahankan mu sama halnya memenjarakan separuh jiwa mu dan separuh jiwaku 
dalam penantian tanpa akhir dan harapan tanpa kepastian.
Yang nantinya akan sama-sama merenggut sedikit demi sedikit detik dan pikir kita pada ketidakpastian
Masih panjang jalan yang harus kita lalui, masih panjang gua yang harus kita susur.
Semuanya masih gelap gulita, sampai di sini atau masih banyak keindahan yang akan kita temukan.

Kita takpernah berubah, aku masih lah aku seperti yang dulu hingga saat terakhir kita bertemu aku masih lah seperti aku yang dahulu. Begitu juga kamu.
Tatapan mu, ceria mu, tembem pipi mu masih saja lah seperti dahulu tak ada yang berubah.
Banyak kata yang tak mampu ku ucapkan, sebab apapun yang ku katakan semua tak kan berubah dari apa yang pernah ku katakan sebelumnya. 
Aku hanya takut menyakiti mu lagi, menjatuhkan air mata di pipi mu.

Berharaplah pada harapan yang pantas.
Bersandarlah pada sandaran yang selalu ada.
Saat ini kita hanya seperti rembulan dan mentari.
Saling membutuhkan tapi tak ditakdirkan bersama.
Kita tak selamanya tangguh karena kita bukan superhero.
Lepaskanlah tangguhmu, perlahan.
Sejenak kita singkirkan ego masa muda yang menyederhanakan cinta.
Sesederhananya cinta tetap butuh yang namanya pengorbanan.

Terimakasih sudah menemani sebagian masa ku.
Bersama mu adalah pelajaran berharga dalam hidup ini.
Terimakasih udah menjadi yang terindah dan mungkin sulit terganti.

Terimakasih.. 

 

Robocop, Down Of The Planet Of The Apes.


Film Robocop sudah beberapa bulan lalu relase di bioskop dan bajakan nya dalam bentuk file juga sudah bisa di download di internet. Efek yang disajikan dan jalan cerita nya cukup menarik, terlepas dari fiksi atau akan menjadi nyata. Lalu sekarang release lagi Down OF The Planet Of The Apes (DOTPOTA) squel dari film Rise Of The Planet Of The Apes (ROTPOTA).  Yang mengisahkan tentang kera hasil uji coba laboratorium yang akhirnya memiliki perasaan dan kecerdasan mendekati manusia.

Aku jadi teringat tulisan ku tentang “MANUSIA TAK LEBIH DARISEEKOR BINATANG’ yang beberapa waktu lalau saya tulis. Dalam dialog terakhir pada Film (DOTPOTA) si Caesar (monyet hasil percobaan laboratorium) berkata “Manusia dan kera sama saja”, yaa hal itu karena di pihak Caesar atau kelompok kera juga terdapat kera yang haus akan kekuasan dan di kuasai amarah begitu pula dari kelompok manusia.

Perdebataan yang muncul ketika dia awal film Robocop 2 adalah apakah manusia membutuhkan mesin sebagai penjamin keamaan sebuah kota, keselamatan nyawa orang lain. Apakah manusia mau jika robot yang memegang senjata.  Bahkan seorang senator pada film itu bertanya, apakah yang dirasakan oleh robot ketika membunuh.? jwaban singkat dari pimpinan perusahan pembuat robot tersebut adalah Noting.

Kita hanya beruntung terlahir sebagai manusia yang diberkahi oleh Sang Maha Pemberi Hidup akal. Tak ada yang berani menyangkal kesempurnaan manusia bahkan malaikat sekalipun. Tapi tak ada gading yang tak retak. Dengan akal manusia mengendalikan sepenuhnya logika dan perasaan untuk memutuskan suatu tindakan. Berbeda dengan mesin yang hanya dikendalikan oleh program yang telah terlogika, ya atau tidak, lawan atau kawan, tembak atau tidak. Apa lagi jika di bandingkan dengan hewan, seperti kera, jelas manusia diatas segalanya, memuncaki rantai makanan. Hewan berpikir untuk bertahan hidup, menggunakan nalurinya untuk survive, dimana hukum alamlah yang berlaku yang kuat yang bertahan yang lemah jadi mangsa.


Film Robocop dan DOTPOTA  memberikan pesan yang terserita bahwa kesempurnaan itu terjadi ketika dapat mengendalikan logika dan perasaan kita pada saat dan waktu yang tepat untuk menciptakan kedamaian pribadi dan kedamaian bersama. Keserakahan hanya akan menimbulkan kerusakan, ketidak seimbangan hidup. Kita selalu bertanya kenapa terjadi bencana alam, tanah longsor, bajir. Tapi pernahkah kita menyalahkan diri kita sendiri sebagai manusia. Alam melakukan kesimbangannya sendirinya agar menjadi stabil, ketika hutan di tebangi oleh ambisi dan keserahakan manusia maka tidak akan terjadi kesimbangan antara penahan tanah dan curahan air hujan hingga terjadilah longsor. Apakah manusia akan rela dirinya digantikan oleh robot-robot yang hanya berlogika Yes and No. atau manusia kembali kemasa jahiliyahnya dimana akal mereka lebih didominasi oleh nafsu, kesenangan, menyampingkan perasaan dan rasa kemanusiaan.. 
 

Paradise

Beberapa hari terakhir lagu Coldplay yang berjudul Paradise berkumandang di beberapa tempat yang ku kunjungi. Tak sekali tapi sering kali, di kantor ku, di kantor pos, di tempat penjulan dvd kaki lima, di tv. Aku sering mendengar dan meilhat video klip lagu ini dahulu, sudah lama. Tapi akhir-akhir ini otak ku mencoba mencerna setiap lirik dan vedionya. Seperti ada makna yang perlu di ungkap.

Mari kita kupas secara sederhana. Karena saya bukan pengamat musik, tapi hanya pendengar.
"Paradise" adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh band rock alternatif Britania Raya, Coldplay. Lagu ini dirilis pada 12 September 2011 sebagai singel kedua dari album ke-5 mereka, Mylo Xyloto. Sebenarnya Coldplay mempuanyai lagu lain yang juga tak kalah terkenal seperti Yelow dan Clock. Tapi entah kenapa saya lebih menyukai Paradise.

Saya menyukai lagu ini pertama kali melalui vedoklip nya. Video klip tersebut mengisahkan seekor gajah kecil, emm lebih tepatnya seorang yang berkostume gajah yang telah lama terkurung disebuh tempat penakaran hewan atau mungkin kebun binatang.  Di awali dengan pemandangan afrika yang khas, dengan kelompok besar hewan liarnya yang begitu mempesona.

Pada suatu hari si gajah kecil berusaha kabur dari tempat yang mengurungnya. Karena sudah teramat rindu pada teman-temanya. Tapi ternyata, kehidupan di luar sana tak semudah yang ia bayangkan, gajah kecil berwarna abu-abu muda itu harus bekerja keras untuk membeli sepeda yang ia ingin kan, tapi apa daya hanya sepeda roda satu yang sanggup ia beli dengan uangnya. Dengan sepeda itu pula ia menelusuri jalan panjang, yang mungkin terasa sangat berat baginya. Hingga pada suatu saat ia berjalan dengan sepeda yang ia pikul, menjelang sunset di sebuah hamparan savana yang luas ia melihat teman-temannya sedang bermain alat musik, drum, gitar dan bass. Si gajah kecil pun berlari menghampiri teman-temannya dan ikut menari gembira.
Lantas apa hubunganya dengan Paradise yang jika diartikan ke Bahasa Indonesia berarti Surga. Sangat lah indah musik dari lagu paradise dengan lirik yang sederhana.

She expected the world,  But it flew away from her reach,
Terkadang apa yang kita harapkan tak selamanya kita miliki. Bahkan terkadang apa yang tak kita inginkan malah menjadi suatu kenyataan yang harus kita hadapi. Dan yang bisa kita lakukan adalah melepasnya dan kembali bermimpi dan meraihnya.. seperti liriknya lagu Mantan Kekasih oleh Sheila On 7, “Kau tak selalu bisa punya apa yang kau inginkan”

Bahagia itu sesungguhnya sederhana, ketika kita menjalani hidup dengan membebaskan diri kita dari rasa ingin yang mustahil. Serta menjalani hidup bersama orang-orang yang tepat. Pada akhirnya
I know the sun's set to rise,
This could be para-para-paradise,
Could be para-para-paradise,

Penjamkan mata mu syukuri lah ketika mentari mentari masih dapat terbit di ufuk timur dan terbenam di sebalah barat bumi mu. Hidup bahagia bukan berarti kita memiliki segalanya yang kita butuhkan. Tapi hidup tercukupi untuk kebutuhan, bahkan terkadang kita melupakan teman disekitar kita karena terlalu berambisi pada dunia. Seandainya kita sadar bahawa rezeki itu bukan sekedar uang, bahkan teman yang baik adalah rezeki dari Tuhan buat kita. Seperti yang telah di sampai kan melaui Video klip Paradise dan lagu Sahabat Sejati _ Sheila On 7.

Arti teman lebih dari sekedar materi
 

Insomnia

seperti biasa, seperti malam malam sebelumnya.
Cahaya terang telah berganti temaram.
Bising tivi yg berubunyi berganti sepi.
hening, hanya getaran pompa akuarium, gemercik air dan detak jam yg berbunyi.

Mata ini enggan terlelap, tanpa sebab.
Letih begitu dalam mendekap hingga ke tulang, tapi tak sampai ke mata.
Hanya sepintas melewati hati.

Ku pikir rindu telah bersemayam teramat dalam.
Setengah tubuhku tak bergairah ketika senyum it pergi.
Setengahnya lg selalu merasionalkan apa yg terjadi dengan apa yg di hati.

Insomnia . .
Tak dapat ku pejam mata ku membanyakan mu.
Tak lelap tidurku memimpikan mu.
tpi tak pula ingn ku buka mata ketika ku dapati kau hanya fana.
Tapi ingin segera ku terbaring, beranjak ke alam mimpi, sebab mimpi ku terasa nyata.

Aku setengah gila karena kehilangan rasa.
Dan aku pun hampir gila tak punya punya rasa.

 

Pilihan

Satu di antara banyak pilihan itu sudah di pilih dan tak satupun aku tau pilihan mana yang akan membawa ku ke arah yang benar. . 
Jalan itu sungguh masih teramat panjang, jauh dan masih belum terlihat akhirnya..
Hal biasa ketika harus terjatuh, terhenti sejenak, selama menempuh jalan ini.
Tapi berhenti bukan lah menjadi pilihan yg bijak, sebab aku yakin masih banyak pelajaran yg kudapat di depan sana, masih banyak hadiah dan petuah yg tersirat di setiap jerat-jerat iblis.
Aku manusia yg masih berharap surga dan kenikmatan dunia.
Pilihan itu sudah di ambil, jika ini adalah pilihan yg salah, setidaknya ini menunjukan ku mana yg benar, . Jika pilihan ini adalah pilihan yg benar, maka akan banyak pengalaman yg ku dapati.
Mungkin aku akan menyesal dikemudian hari, atau mungkin aku akan besuka cita.
Esok aku tak tahu apa yg akan terjadi, suka ataupun duka aku akan tetap menjalani hidup dengan cita. . 
Terimakasih untk semua yg mengajarkan ku bijaksana dan Untuk kamu yg membuat ku  lebih dewasa.

 

Jangan Percaya sama CV ku,

Dengan hormat, bapak dan ibu pimpinan perusahaan manapun yang membaca ini. Perkenalkan nama saya Tirta Hardi Pranata, saat ini status saya single bukan jomblo, belum nikah karena, boro-boro nikah pacar ajaa baru putus. Saya lulusan salah satu sekolah tinggi ternama di Yogyakarta, kampus yang dengan bangganya meraih 17 International award dan 50 National Award hingga tahun 2014. Bangga sih menjadi salah satu dari keluarga besar para pemimpi disana. Saya menyelesaikan studi S1 saya dalam waktu 3,5 tahun saja, gak perlu lama-lama sebab tiap semester biaya kuliah naik apalagi biaya makan. IPK cukup memuaskan 3,38 meskipun gak kumlod tapi bagi saya itu adalah salah satu hal yang harus saya syukuri, sebab masih banyak yang IPKnya di bawah saya. Saya cukup bangga dengan IPK segitu, tapi banyak hal yang dapat saya pahami dibandingkan dengan mahasiswa lain yang kupu-kupu ataupun dengan yang IPK 4.00 hehe

Oh iya, perlu di ketahui alasan saya menulis ini. Sebab saya sudah bosan dengan banyak interview dan mungkin telah banyak saya buang kertas untuk mengirim lamaran kerja ke berbagai perusahaan, dari perusahaan abal-abal sampai perusahan international pun saya kirimin lamaran saya, tapi hanya beberapa yang memberikan kesempatan pada saya untuk menjelaskan kemampuan saya secara teori, ngoceh panjang lebar lalu kemudian disuruh pulang dan menunggu entah sampai kapan. Sakitnya di BHP (Beri Harapan Palsu) in itu di sini #nunjuk ke dada.

Pertama jika  Bapak atau Ibu ingin mengetahui tentang saya, saya akan jelaskan.

Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Kedua adik saya sedang menempuh pendidikan di Pondok Modren Gontor Putra dan Gontor Putri, sebab adik saya satu pria satu lagi perempuan. Saya berasal dari Jambi, Jambi itu dimana? Jambi itu di Pulau Sumatera. Jambi adalah salah satu provinsi di Sumatera yang terkenal dengan Suku Anak Dalam nya. Ayah saya bernama Tri Untung seorang Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Seorang ayah yang super sekali, ayah yang bijaksana yang selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bekerja keras, iklas, sabar dan syukur, karena menurut beliau itu lah kunci hidup yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Ayah yang rela mengorbankan banyak uang untuk sebuah kemauan belajar anak-anaknya. Baginya uang itu hanya sebuah alat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar materi, diantara ilmu, pengalaman, karena dengan ilmu kita akan lebih bijak menghabiskan uang yang kita miliki, dengan pengalaman kita akan lebih belajar arti hidup. Itu lah ayah.

Lalu Ibu saya, ibu bernama Tariyah, kerennya Tari tapi nama aslinya Sri Gustahriyati. Tak banyak orang yang tahu nama asli ibu ku, sebab orang biasa memanggilnya Ibu Untung,, Ibu beruntung memiliki suami yang namanya Untung, begitu kata teman-temanya.  Ibu ku pernah bercita-cita menjadi seorang guru, makanya ia sekolah di pendidikan guru, tapi takdir tak mengizinkan ia menjadi seorang pahlawan tanpa tanda jasa, ayah kurang setuju ibu menjadi guru. Sebab tugas pokok seorang istri adalah mengurus keluarganya, dan biarlah suami yang mencari nafkah untuk keluarga. Tapi ibu tetaplah menjadi pahlawan bagi kami semua, guru bagi kami anak-anaknya. Ibu mempunyai dasar agama yang diatas rata-rata, sebab ibu berasal dari keluarga kiayi. Ayah ibu adalah imam mesjid. Ibu ku menjadi guru ngaji ketika aku dan kedua adik ku masih berada di rumah, lama-kelaman banyak tentangga yang menitipkan anaknya untuk diajarin ngaji sama ibu. Ibu lebih sering berada di pengajian dari pada di warung sayur, ibu selalu menjadi pilihan untuk membaca doa ketika sedang arisan baik di kantor ataupun di kelompok pengajian.

Saya sendiri adalah anak laki-laki yang terlatih susah sejak kecil. Bekerja keras untuk mewujudkan mimpi, tidak pernah ingin berpangku tangan kepada orang lain. Saya memulai pendidikan formal di madrasah ketika berumur 4tahun, dengan mengendarai sepeda saya pergi ke sekolah. yaa. sepeda, Saya sangat suka bersepeda waktu kecil, menjelajah kota hingga ke pelosok kota. Saya telah menyelesaikan madrash ketika  kelas 2 SD. Di sekolah dasar saya selalu menempati posisi 5 besar di setiap caturwulan dan semester. Hampir semua guru kenal, sebab saya salah satu murid yang aktif, saya juara ke tiga olah raga usia dini di bidang bulutangkis. Satu semester saya pernah tidak mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi, karena menurut saya itu tidak penting, alias saya malas harus bangun pagi dan memakai atribut yang lebih lengkap dari pada hari lainya. 6 tahun saya menyelesaikan Sekolah Dasar, dan sempat ingin melanjutkan ke pesantren, namun gagal sebab saya memilih liburan dari pada daftar di pondok pesantren. Akhirnya saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama.

Di SMP saya juga masih seperti di SD, pintar dan aktif pergaulan saya jauh lebih luas, dan di SMP lah pertama kali saya mengenal komputer dan mulai tertarik mempelajarinya. Saya mulai kenal dengan game online, dan bermacam perangkat komputer, lalu saya mengambil kurus untuk teknisi komputer dan desain grafis yang saya selesaikan dengan nilai sangat memuaskan dari Pusdikom Kuala Tungkal. Pada saat SMP saya juga semakin menekuni olahraga bulutangkis, dan sempat jadi atlet daerah yang gagal. lalu saya mencoba untuk bermain volly dan berkat bakat dan kemampuan yang dimiliki saya masuk di tim inti bola Volly SMP 1, dan menjadi pilihan untuk mengikuti pertandingan di daerah ataupun di provinsi, meskipun di daerah kami tangguh tapi di provinsi kami keok. Studi di SMP saya menghabiskan waktu selama 3 tahun pas, dengan nilai UAN yang cukup memuaskan. Saat-saat terakhir saya di bangku SMP saya mulai memikirkan untuk melanjutkan pendidikan tapi kemana. Saya jatuh hati sama komputer, dan jatuh hati pada anak perempuan SMP sebelah. Tapi saya lebih milih menjalin cinta sama komputer. Pilihanya cuma 2 sekolah di Kota Provinsi dengan banyak pilihan sekolah jurusan komputer, atau tetap tinggal di kota kabupaten dengan satu-satu nya sekolah kejuruan yang memiliki jurusan komputer. Akhirnya setelah berdiskusi panjang dengan kedua orang tua saya, saya memilih untuk melanjutkan sekolah di SMK Negeri 1 Kuala Tungkal dan mengambil jurusan Multimedia, saya dan teman-teman adalah angkatan pertama dari jurusan ini.

Kelas 1 di SMK saya merasa dejavu dengan semua pelajaran komputer yang diajarkan, baik tentang hardware atau pun software. Itu semua sudah tak asing bagi saya, oleh karena itu saya lebih sering menjadi asisten guru-guru saya dan  membantu teman-teman saya jika ada yang kurang mengerti. Pernah saya tidak diperbolehkan mengikuti ulangan desain grafis, kata guru saya "Kamu sudah gak perlu di tes lagi." saya merasa di diskriminasi walaupun dalam hati saya seneng. haha. Saya masih menjadi primadona untuk tampil sebagai ketua kelas, dan tampil sebagai salah satu pria dengan peringkat 5 besar ketika pembagian raport. Saya di daulat jadi ketua kelas selama 3 tahun di SMK, memimpin teman-teman saya yang asik-asik.

Pengalaman organisasi saya pun menjadi semakin berkembang di SMK, setelah masuk ke organisasi pramuka tanpa kesengajaan, akhirnya saya sangat menekuni kegiatan ektra kulikuler tersebut. Dengan jiwa kepemimpinan yang saya miliki saya lebih sering di daulat menjadi Ketua Pelaksana kegiatan, 2 tahun menjadi sekretaris ambalan  pramuka SMK, lantas di lirik pula untuk membantu kegiatan OSIS meskipun bukan anggota OSIS, tapi saya juga di daulat sebagai sekretaris OSIS sewaktu menjadi sekretasis ambalan pramuka. Jadilah saya seorang yang merangkap banyak jabatan. Makanya jangan heran jika seluruh siswa angkatan 2007-2010 serta majelis guru mengenal saya, sebab saya lebih sering tampil di muka publik. Julukanya mulai dari Kakak Tergalak, sampai kakak kelas terlucu pernah saya dapatkan. hingga sekarang saya masih populer sepertinya.

Dengan rangkap jabatan yang begitu banyak saya tidak harus kwatir dengan pelajaran saya, saya tipe orang yang dapat membagi waktu dengan baik. Rangkap jabatan sudah biasa, pelajaran tetap yang utama, bahkan saya beberapa kali mewakili SMK untuk mengikuti perlombaan olah raga ataupun perlombaan lainya. Saya pernah mengikuti perlombaan desain web untuk tingkat provinsi dan menutup dengan menjadi juara 3 seprovinsi, lalu di akhir kelas 3 saya mengikuti perlombaan karya ilmiah siswa juga tingkat provinsi, dan berhasil menyabet juara 1, dan itu awal mula tradisi juara 1 Karya Ilmiah di SMK Negeri 1 Kuala Tungkal. Saya tetap menjadi pilihan utama tim volly SMK negeri 1, dan ya tetap seperti waktu SMP, di daerah kami juara di tingkat provinsi kami selalu keok. mungkin bakat saya tidak di volly.

Saya menutup masa putih abu abu dengan banyak kenangan manis yang tidak akan pernah saya lupakan. Di semester akhir saya menjadi juara k-2 di kelas, saya selalu kalah dari pacar saya yang selalu menjadi juara pertama.. Tapi tetap karena saya sangat cinta dengan komputer, nilai kejuruan saya tertinggi saat itu se SMK Negeri 1. hehe. Sebagai salah satu aset kebanggaan sekolah tentu saya ditawari banyak perguran tinggi provinsi untuk melanjutkan sekolah di sana. Tapi setelah saya mempelajari pola kehidupan dan pola belajara masyarakat di tempat saya tinggal, dan kualitas pendidikan di sana yang saya rasa kurang begitu berkembang dan rasa cinta saya sama komputer yang begitu mendalam. Akhirnya saya putus kan untuk merantau ke Jogja, dan mendarat lah di salah satu kampus terbaik di Indonesia, kampus ungu tempat kuliahnya orang-orang berdasi.

Di tempat ini lah saya menggapai beberapa impian saya, untuk pertama kalinya saya melihat gagahnya Gunung Merapi di pagi hari, kuliah di kampus yang luar biasa. Kehidupan kuliah saya habis kan seperti layaknya mahasiswa lainya, tapi saya mulai menemukan hobbi baru ya itu Photography dan Jurnalistik. Saya bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa Journal STMIK Amikom Yogyakarta yang lebih akrab dikenal LPM Journal. 2 tahun lebih bersama awak media kampus ini saya mendapati pelajaran banyak tentang dunia jurnalistik. dan saya mulai berselingkuh dari komputer dan lebih memerhatikan photography dan jurnalistik saya mulai mencintainya, dan selalu ingin bersama nya.

Saya tidak mengabaikan sepenuhnya komputer saya terus mempelajarinya bahkan saya terus menempuh beberapa kusrus untuk memperdalam sayang sama komputer di antaranya Kusrus Aplikasi Komputer Jaringan, serta kursus Arsitektur Desain yang keduanya saya selesaikan dengan nilai Good dan Excellent. Selain itu saya juga mulai merintis usaha di bidang komputer dengan menjadi salah satu Owner dan Manejer di Apra.net, usaha yang saya mulai sejak kuliah semester 3  dan sampai saat ini masih dalam kondisi yang stabil setelah banyak warnet-warnet lain berguguran. Saya terus menekuni hobby Photography untuk mengasah keterampilan dan pergaulan. Saya masuk dalam lingkungan Forum National Geographic Indonesia Regional Jogja, disana saya kenal dengan banyak photographer terkenal sebut saya pakde Dwi Oblo salah satu fotographer andalan kotak kuning di Jogja, serta mas Widhi Bek Directure Landscape Indonesia dan beberapa jajaran redaksi National Geographic Indonesia, mas Dion, mas Yudi, mas Yuda dan beberapa lainya.

Jurnalistik mengajarkan saya banyak hal, utamanya adalah menjadi seseorang yang skeptis dan mencari kebenaran secara berimbang, Indepent, bebas tidak berpihak. Sementara photography mengajarkan saya untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang agar tidak membosankan.

Cita-cita saya sampai saat ini masih ingin menjadi seorang wartawan, saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki saya bisa menjadi seorang wartwan yang handal. Tapi kedua orang tua saya masih menginginkan saya menjadi seorang pegawai negeri sipil (baca : http://sikenarok.blogspot.com/2014/09/aku-disuruh-jadi-pns-kok-gak-mau-ya.html )
tapi mereka demokratis kok, menyerahkan pilihan kembali sepenuhnya sama saya, mereka hanya menyarankan yang menurut nya baik. gak ada salahnya kan..

Setelah lulus kuliah saya melamar di beberapa perusahaan, mulai dari perusahaan pialang berjangka dan saya terpaksa mengundurkan diri meski sudah traning 1 hari karena pekerjaannya bertentangan dengan hati saya, beban mental yang teramat berat kepada orang lain dan tidak memiliki win win solution. Kedua saya melamar sebagai editor di sebuah perusahaan tv lokal sampai tahap interview dan gak tau lagi kelanjutanya, ketiga saya melamar di perusahaan percetakan di terima tapi gak segera saya ambil. karena saya keburu di panggil interview di sebuah surat kabar harian nasional, disana juga saya di terima tapi saya terpaksa menolak karena jauh banget, terus saya juga masih berharap untuk menjadi editor di tv lokal sebelumnya. Setelah menunggu sekian lama tak ada panggilan juga akhirnya saya memutuskan untuk mengambil pekerjaan di percetakan dan menjadi desian grafis.

5 bulan bekerja disana, dengan kondisi manajemen yang semarawut dan pekerjaan yang gado-gado, saya tidak betah. Sebab selain menjadi desain saya diberi tanggung jawab untuk megang bagian photography, web, bahkan kadang juga marketing, bahkan juga kadang operator cetak. Setelah saya berdiskusi dengan pimpinan berharap ada perbaikan pola kerja dan sistem kerja yang lebih baik, tapi saya tunggu-tunggu ternyata tidak ada perubahan akhirnya saya putuskan untuk mengundurkan diri.

Setelah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut saya lebih selektif untuk melamar pekerjaan. saya khususkan untuk melamar di media karena saya masih ingin menjadi wartawan. Sambil mencari dan menunggu saya menyibukan diri dengan mengurus warnet saya, dan membuat portofolio photography saya dan mencoba bekerja sebagi travelwriter dan  photographer freelance. Karya photography saya bisa di lihat di www.thdpranata.com

Jangan percaya sama CV saya, saya bisa melakukan lebih dari apa yang didokumentasi kan di daftar riwayat hidup. Beri saya kesempatan hanya itu yang saya inginkan, training atau uji coba mungkin itu lebih baik untuk bapak dan ibu melihat kemampuan seorang karyawan. Tidak dengan melihat latar belakang pendidikanya atau pun nilai-nilainya. Saya tipe orang yang mudah belajar dan cepat memahami hal baru. Aktif dan tidak bisa diam, yang menyukai pekerjaan lapang, karena saya bosen jika harus seharian duduk di balik meja. Saya tidak mengharapkan gaji yang sangat besar asalkan cukup untuk kebutuhan saya, serta sesuai dengan tanggung jawab kerja yang di berikan saya sih oke oke saya.

Demikan penjelasan singkat tentang diri saya jika anda tertarik kepada saya, silahkan hubungi saya melalui email franzsikenarok@gmail.com

Terimakasih.