Ibarat perjalanan dari 0 ke 1 yang begitu panjang, begitulah aku dengan mu, dari tiada berharap ada lalu kemudian kembali tiada. Dari kebisuan tanpa kata lalu kemudian menjadi deretan kata yang mengisahkan cerita, kemudian terbiasa dengan canda dan setelah itu menghilang menjadi tiada.
Aku mulai terbiasa dengan ritme pertemanan seperti ini, seakan semua terfilter dan yang layaklah yang bertahan tanpa ada yang berhak untuk memaksa bertahan. life must go on even if your friend go on. Setidaknya persahabatan itu pernah menjadi kepompong, meskipun jarang menjadi kupu-kupu.
kembalilah menjadi tiada meskipun rekam jejak mu ada dalam sejarah hidupku, ketiadaan mu tergambar dalam memory yang tak terbatas pada diri ini, senyummu, tawamu, canda mu, mungkin suatu saat akan ku rindu. dan saat itu pula aku tau bahwa kamu pernah ada meskipun kamu kembali menjadi tiada.
kembalilah menjadi tiada meskipun rekam jejak mu ada dalam sejarah hidupku, ketiadaan mu tergambar dalam memory yang tak terbatas pada diri ini, senyummu, tawamu, canda mu, mungkin suatu saat akan ku rindu. dan saat itu pula aku tau bahwa kamu pernah ada meskipun kamu kembali menjadi tiada.
0 komentar:
Post a Comment