Arhhhggg... lagi lagi tertahan rasa yang gak tau rasa apa
namanya. Terjaga tak dapat memejamkan mata, ah mungkin sudah ku alihkan semua
kepada kerja yang menjadi alibi untuk tetap terjaga menunggu pagi.
Memejamkan mata menjadi kerja yang menusuk hingga ke relung
hati terdalam menjelma menjadi rindu yang tiada tara, entah pada siapa rindu
ini bersamayam, entah dosa apa yang aku lakukan pada hati yang begitu suci.
Terasing dalam malam yang sepi, tersandra dalam diam. Menatap gerak beku dan
senyummu dalam foto, hanya itu pengobat rindu yang berontak ini.
Arghhh.. Entah kenapa rasa ini menjadi beda, tak ada alasan
dan tak tau kenapa begini susahnnyaa untuk menjelaskan, apa mungkin kamu juga
merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan.
Apa aku terlalu berharap lebih pada mu, atau aku terlalu
munafik mengartikan segalanya. Ah, kadang aku berpikir untuk lari ke hutan
bertafakur bersama alam, menikmati hening, tapi mungkin hanya raga ku yang berada
di dalam hutan tersebut, namun pikiran ku akan melayang jauh menerobos semak,
menyeberangi lautan, melintasi pegunungan, dan kembali menemukan mu yang selalu
menghantu.
Sudah ku basuh muka ku dengan air suci, tapi tak juga hilang
wajah mu. Ku bawa sujud dan berserah pada pencipta Mu tapi tetap saja tak sirna
wujud mu, sedang ku pikirkan dosa ku yang berkali-kali memandang mu lewat foto,
tetapan sekali itu tak apa, tapi berkali-kali itu dosa.. arhggg.. Ku redam
rindu ku dalam do’a, semoga engkau baik-baik di sana, menjaga hati mu, menjaga
cinta mu, menjaga diri mu, dari segala rasa yang merusak iman mu, jarak dan
waktu yang akan menjawab siapa kah diri mu yang menjadi rindu terdalam dari
hati ku.
0 komentar:
Post a Comment