Oh iya, perlu di ketahui alasan saya menulis ini. Sebab saya sudah bosan dengan banyak interview dan mungkin telah banyak saya buang kertas untuk mengirim lamaran kerja ke berbagai perusahaan, dari perusahaan abal-abal sampai perusahan international pun saya kirimin lamaran saya, tapi hanya beberapa yang memberikan kesempatan pada saya untuk menjelaskan kemampuan saya secara teori, ngoceh panjang lebar lalu kemudian disuruh pulang dan menunggu entah sampai kapan. Sakitnya di BHP (Beri Harapan Palsu) in itu di sini #nunjuk ke dada.
Pertama jika Bapak atau Ibu ingin mengetahui tentang saya, saya akan jelaskan.
Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Kedua adik saya sedang menempuh pendidikan di Pondok Modren Gontor Putra dan Gontor Putri, sebab adik saya satu pria satu lagi perempuan. Saya berasal dari Jambi, Jambi itu dimana? Jambi itu di Pulau Sumatera. Jambi adalah salah satu provinsi di Sumatera yang terkenal dengan Suku Anak Dalam nya. Ayah saya bernama Tri Untung seorang Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Seorang ayah yang super sekali, ayah yang bijaksana yang selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bekerja keras, iklas, sabar dan syukur, karena menurut beliau itu lah kunci hidup yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Ayah yang rela mengorbankan banyak uang untuk sebuah kemauan belajar anak-anaknya. Baginya uang itu hanya sebuah alat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar materi, diantara ilmu, pengalaman, karena dengan ilmu kita akan lebih bijak menghabiskan uang yang kita miliki, dengan pengalaman kita akan lebih belajar arti hidup. Itu lah ayah.
Lalu Ibu saya, ibu bernama Tariyah, kerennya Tari tapi nama aslinya Sri Gustahriyati. Tak banyak orang yang tahu nama asli ibu ku, sebab orang biasa memanggilnya Ibu Untung,, Ibu beruntung memiliki suami yang namanya Untung, begitu kata teman-temanya. Ibu ku pernah bercita-cita menjadi seorang guru, makanya ia sekolah di pendidikan guru, tapi takdir tak mengizinkan ia menjadi seorang pahlawan tanpa tanda jasa, ayah kurang setuju ibu menjadi guru. Sebab tugas pokok seorang istri adalah mengurus keluarganya, dan biarlah suami yang mencari nafkah untuk keluarga. Tapi ibu tetaplah menjadi pahlawan bagi kami semua, guru bagi kami anak-anaknya. Ibu mempunyai dasar agama yang diatas rata-rata, sebab ibu berasal dari keluarga kiayi. Ayah ibu adalah imam mesjid. Ibu ku menjadi guru ngaji ketika aku dan kedua adik ku masih berada di rumah, lama-kelaman banyak tentangga yang menitipkan anaknya untuk diajarin ngaji sama ibu. Ibu lebih sering berada di pengajian dari pada di warung sayur, ibu selalu menjadi pilihan untuk membaca doa ketika sedang arisan baik di kantor ataupun di kelompok pengajian.
Saya sendiri adalah anak laki-laki yang terlatih susah sejak kecil. Bekerja keras untuk mewujudkan mimpi, tidak pernah ingin berpangku tangan kepada orang lain. Saya memulai pendidikan formal di madrasah ketika berumur 4tahun, dengan mengendarai sepeda saya pergi ke sekolah. yaa. sepeda, Saya sangat suka bersepeda waktu kecil, menjelajah kota hingga ke pelosok kota. Saya telah menyelesaikan madrash ketika kelas 2 SD. Di sekolah dasar saya selalu menempati posisi 5 besar di setiap caturwulan dan semester. Hampir semua guru kenal, sebab saya salah satu murid yang aktif, saya juara ke tiga olah raga usia dini di bidang bulutangkis. Satu semester saya pernah tidak mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi, karena menurut saya itu tidak penting, alias saya malas harus bangun pagi dan memakai atribut yang lebih lengkap dari pada hari lainya. 6 tahun saya menyelesaikan Sekolah Dasar, dan sempat ingin melanjutkan ke pesantren, namun gagal sebab saya memilih liburan dari pada daftar di pondok pesantren. Akhirnya saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama.
Di SMP saya juga masih seperti di SD, pintar dan aktif pergaulan saya jauh lebih luas, dan di SMP lah pertama kali saya mengenal komputer dan mulai tertarik mempelajarinya. Saya mulai kenal dengan game online, dan bermacam perangkat komputer, lalu saya mengambil kurus untuk teknisi komputer dan desain grafis yang saya selesaikan dengan nilai sangat memuaskan dari Pusdikom Kuala Tungkal. Pada saat SMP saya juga semakin menekuni olahraga bulutangkis, dan sempat jadi atlet daerah yang gagal. lalu saya mencoba untuk bermain volly dan berkat bakat dan kemampuan yang dimiliki saya masuk di tim inti bola Volly SMP 1, dan menjadi pilihan untuk mengikuti pertandingan di daerah ataupun di provinsi, meskipun di daerah kami tangguh tapi di provinsi kami keok. Studi di SMP saya menghabiskan waktu selama 3 tahun pas, dengan nilai UAN yang cukup memuaskan. Saat-saat terakhir saya di bangku SMP saya mulai memikirkan untuk melanjutkan pendidikan tapi kemana. Saya jatuh hati sama komputer, dan jatuh hati pada anak perempuan SMP sebelah. Tapi saya lebih milih menjalin cinta sama komputer. Pilihanya cuma 2 sekolah di Kota Provinsi dengan banyak pilihan sekolah jurusan komputer, atau tetap tinggal di kota kabupaten dengan satu-satu nya sekolah kejuruan yang memiliki jurusan komputer. Akhirnya setelah berdiskusi panjang dengan kedua orang tua saya, saya memilih untuk melanjutkan sekolah di SMK Negeri 1 Kuala Tungkal dan mengambil jurusan Multimedia, saya dan teman-teman adalah angkatan pertama dari jurusan ini.
Kelas 1 di SMK saya merasa dejavu dengan semua pelajaran komputer yang diajarkan, baik tentang hardware atau pun software. Itu semua sudah tak asing bagi saya, oleh karena itu saya lebih sering menjadi asisten guru-guru saya dan membantu teman-teman saya jika ada yang kurang mengerti. Pernah saya tidak diperbolehkan mengikuti ulangan desain grafis, kata guru saya "Kamu sudah gak perlu di tes lagi." saya merasa di diskriminasi walaupun dalam hati saya seneng. haha. Saya masih menjadi primadona untuk tampil sebagai ketua kelas, dan tampil sebagai salah satu pria dengan peringkat 5 besar ketika pembagian raport. Saya di daulat jadi ketua kelas selama 3 tahun di SMK, memimpin teman-teman saya yang asik-asik.
Pengalaman organisasi saya pun menjadi semakin berkembang di SMK, setelah masuk ke organisasi pramuka tanpa kesengajaan, akhirnya saya sangat menekuni kegiatan ektra kulikuler tersebut. Dengan jiwa kepemimpinan yang saya miliki saya lebih sering di daulat menjadi Ketua Pelaksana kegiatan, 2 tahun menjadi sekretaris ambalan pramuka SMK, lantas di lirik pula untuk membantu kegiatan OSIS meskipun bukan anggota OSIS, tapi saya juga di daulat sebagai sekretaris OSIS sewaktu menjadi sekretasis ambalan pramuka. Jadilah saya seorang yang merangkap banyak jabatan. Makanya jangan heran jika seluruh siswa angkatan 2007-2010 serta majelis guru mengenal saya, sebab saya lebih sering tampil di muka publik. Julukanya mulai dari Kakak Tergalak, sampai kakak kelas terlucu pernah saya dapatkan. hingga sekarang saya masih populer sepertinya.
Dengan rangkap jabatan yang begitu banyak saya tidak harus kwatir dengan pelajaran saya, saya tipe orang yang dapat membagi waktu dengan baik. Rangkap jabatan sudah biasa, pelajaran tetap yang utama, bahkan saya beberapa kali mewakili SMK untuk mengikuti perlombaan olah raga ataupun perlombaan lainya. Saya pernah mengikuti perlombaan desain web untuk tingkat provinsi dan menutup dengan menjadi juara 3 seprovinsi, lalu di akhir kelas 3 saya mengikuti perlombaan karya ilmiah siswa juga tingkat provinsi, dan berhasil menyabet juara 1, dan itu awal mula tradisi juara 1 Karya Ilmiah di SMK Negeri 1 Kuala Tungkal. Saya tetap menjadi pilihan utama tim volly SMK negeri 1, dan ya tetap seperti waktu SMP, di daerah kami juara di tingkat provinsi kami selalu keok. mungkin bakat saya tidak di volly.
Saya menutup masa putih abu abu dengan banyak kenangan manis yang tidak akan pernah saya lupakan. Di semester akhir saya menjadi juara k-2 di kelas, saya selalu kalah dari pacar saya yang selalu menjadi juara pertama.. Tapi tetap karena saya sangat cinta dengan komputer, nilai kejuruan saya tertinggi saat itu se SMK Negeri 1. hehe. Sebagai salah satu aset kebanggaan sekolah tentu saya ditawari banyak perguran tinggi provinsi untuk melanjutkan sekolah di sana. Tapi setelah saya mempelajari pola kehidupan dan pola belajara masyarakat di tempat saya tinggal, dan kualitas pendidikan di sana yang saya rasa kurang begitu berkembang dan rasa cinta saya sama komputer yang begitu mendalam. Akhirnya saya putus kan untuk merantau ke Jogja, dan mendarat lah di salah satu kampus terbaik di Indonesia, kampus ungu tempat kuliahnya orang-orang berdasi.
Di tempat ini lah saya menggapai beberapa impian saya, untuk pertama kalinya saya melihat gagahnya Gunung Merapi di pagi hari, kuliah di kampus yang luar biasa. Kehidupan kuliah saya habis kan seperti layaknya mahasiswa lainya, tapi saya mulai menemukan hobbi baru ya itu Photography dan Jurnalistik. Saya bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa Journal STMIK Amikom Yogyakarta yang lebih akrab dikenal LPM Journal. 2 tahun lebih bersama awak media kampus ini saya mendapati pelajaran banyak tentang dunia jurnalistik. dan saya mulai berselingkuh dari komputer dan lebih memerhatikan photography dan jurnalistik saya mulai mencintainya, dan selalu ingin bersama nya.
Saya tidak mengabaikan sepenuhnya komputer saya terus mempelajarinya bahkan saya terus menempuh beberapa kusrus untuk memperdalam sayang sama komputer di antaranya Kusrus Aplikasi Komputer Jaringan, serta kursus Arsitektur Desain yang keduanya saya selesaikan dengan nilai Good dan Excellent. Selain itu saya juga mulai merintis usaha di bidang komputer dengan menjadi salah satu Owner dan Manejer di Apra.net, usaha yang saya mulai sejak kuliah semester 3 dan sampai saat ini masih dalam kondisi yang stabil setelah banyak warnet-warnet lain berguguran. Saya terus menekuni hobby Photography untuk mengasah keterampilan dan pergaulan. Saya masuk dalam lingkungan Forum National Geographic Indonesia Regional Jogja, disana saya kenal dengan banyak photographer terkenal sebut saya pakde Dwi Oblo salah satu fotographer andalan kotak kuning di Jogja, serta mas Widhi Bek Directure Landscape Indonesia dan beberapa jajaran redaksi National Geographic Indonesia, mas Dion, mas Yudi, mas Yuda dan beberapa lainya.
Jurnalistik mengajarkan saya banyak hal, utamanya adalah menjadi seseorang yang skeptis dan mencari kebenaran secara berimbang, Indepent, bebas tidak berpihak. Sementara photography mengajarkan saya untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang agar tidak membosankan.
Cita-cita saya sampai saat ini masih ingin menjadi seorang wartawan, saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki saya bisa menjadi seorang wartwan yang handal. Tapi kedua orang tua saya masih menginginkan saya menjadi seorang pegawai negeri sipil (baca : http://sikenarok.blogspot.com/2014/09/aku-disuruh-jadi-pns-kok-gak-mau-ya.html )
tapi mereka demokratis kok, menyerahkan pilihan kembali sepenuhnya sama saya, mereka hanya menyarankan yang menurut nya baik. gak ada salahnya kan..
Setelah lulus kuliah saya melamar di beberapa perusahaan, mulai dari perusahaan pialang berjangka dan saya terpaksa mengundurkan diri meski sudah traning 1 hari karena pekerjaannya bertentangan dengan hati saya, beban mental yang teramat berat kepada orang lain dan tidak memiliki win win solution. Kedua saya melamar sebagai editor di sebuah perusahaan tv lokal sampai tahap interview dan gak tau lagi kelanjutanya, ketiga saya melamar di perusahaan percetakan di terima tapi gak segera saya ambil. karena saya keburu di panggil interview di sebuah surat kabar harian nasional, disana juga saya di terima tapi saya terpaksa menolak karena jauh banget, terus saya juga masih berharap untuk menjadi editor di tv lokal sebelumnya. Setelah menunggu sekian lama tak ada panggilan juga akhirnya saya memutuskan untuk mengambil pekerjaan di percetakan dan menjadi desian grafis.
5 bulan bekerja disana, dengan kondisi manajemen yang semarawut dan pekerjaan yang gado-gado, saya tidak betah. Sebab selain menjadi desain saya diberi tanggung jawab untuk megang bagian photography, web, bahkan kadang juga marketing, bahkan juga kadang operator cetak. Setelah saya berdiskusi dengan pimpinan berharap ada perbaikan pola kerja dan sistem kerja yang lebih baik, tapi saya tunggu-tunggu ternyata tidak ada perubahan akhirnya saya putuskan untuk mengundurkan diri.
Setelah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut saya lebih selektif untuk melamar pekerjaan. saya khususkan untuk melamar di media karena saya masih ingin menjadi wartawan. Sambil mencari dan menunggu saya menyibukan diri dengan mengurus warnet saya, dan membuat portofolio photography saya dan mencoba bekerja sebagi travelwriter dan photographer freelance. Karya photography saya bisa di lihat di www.thdpranata.com
Jangan percaya sama CV saya, saya bisa melakukan lebih dari apa yang didokumentasi kan di daftar riwayat hidup. Beri saya kesempatan hanya itu yang saya inginkan, training atau uji coba mungkin itu lebih baik untuk bapak dan ibu melihat kemampuan seorang karyawan. Tidak dengan melihat latar belakang pendidikanya atau pun nilai-nilainya. Saya tipe orang yang mudah belajar dan cepat memahami hal baru. Aktif dan tidak bisa diam, yang menyukai pekerjaan lapang, karena saya bosen jika harus seharian duduk di balik meja. Saya tidak mengharapkan gaji yang sangat besar asalkan cukup untuk kebutuhan saya, serta sesuai dengan tanggung jawab kerja yang di berikan saya sih oke oke saya.
Demikan penjelasan singkat tentang diri saya jika anda tertarik kepada saya, silahkan hubungi saya melalui email franzsikenarok@gmail.com
Terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment