Film Robocop sudah beberapa bulan lalu relase di bioskop
dan bajakan nya dalam bentuk file juga sudah bisa di download di internet.
Efek yang disajikan dan jalan cerita nya cukup menarik, terlepas dari fiksi atau akan menjadi nyata. Lalu sekarang release lagi Down OF The Planet Of The Apes (DOTPOTA) squel dari film Rise Of The Planet Of The Apes (ROTPOTA). Yang mengisahkan tentang kera hasil uji coba
laboratorium yang akhirnya memiliki perasaan dan kecerdasan mendekati manusia.
Aku jadi teringat tulisan ku tentang “MANUSIA TAK LEBIH DARISEEKOR BINATANG’ yang beberapa waktu lalau saya tulis. Dalam dialog terakhir
pada Film (DOTPOTA) si Caesar (monyet hasil percobaan laboratorium) berkata “Manusia
dan kera sama saja”, yaa hal itu karena di pihak Caesar atau kelompok kera juga
terdapat kera yang haus akan kekuasan dan di kuasai amarah begitu pula dari kelompok
manusia.
Perdebataan yang muncul ketika dia awal film Robocop 2
adalah apakah manusia membutuhkan mesin sebagai penjamin keamaan sebuah kota,
keselamatan nyawa orang lain. Apakah manusia mau jika robot yang memegang
senjata. Bahkan seorang senator pada
film itu bertanya, apakah yang dirasakan oleh robot ketika membunuh.? jwaban singkat dari pimpinan perusahan pembuat robot tersebut adalah Noting.
Kita hanya beruntung terlahir sebagai manusia yang diberkahi
oleh Sang Maha Pemberi Hidup akal. Tak ada yang berani menyangkal kesempurnaan
manusia bahkan malaikat sekalipun. Tapi tak ada gading yang tak retak. Dengan
akal manusia mengendalikan sepenuhnya logika dan perasaan untuk memutuskan suatu
tindakan. Berbeda dengan mesin yang hanya dikendalikan oleh program yang telah
terlogika, ya atau tidak, lawan atau kawan, tembak atau tidak. Apa lagi jika di
bandingkan dengan hewan, seperti kera, jelas manusia diatas segalanya,
memuncaki rantai makanan. Hewan berpikir untuk bertahan hidup, menggunakan
nalurinya untuk survive, dimana hukum alamlah yang berlaku yang kuat yang
bertahan yang lemah jadi mangsa.
Film Robocop dan DOTPOTA
memberikan pesan yang terserita bahwa kesempurnaan itu terjadi ketika
dapat mengendalikan logika dan perasaan kita pada saat dan waktu yang tepat
untuk menciptakan kedamaian pribadi dan kedamaian bersama. Keserakahan hanya
akan menimbulkan kerusakan, ketidak seimbangan hidup. Kita selalu bertanya
kenapa terjadi bencana alam, tanah longsor, bajir. Tapi pernahkah kita
menyalahkan diri kita sendiri sebagai manusia. Alam melakukan kesimbangannya
sendirinya agar menjadi stabil, ketika hutan di tebangi oleh ambisi dan keserahakan manusia maka tidak akan terjadi kesimbangan antara penahan tanah dan curahan air hujan hingga terjadilah longsor. Apakah manusia
akan rela dirinya digantikan oleh robot-robot yang hanya berlogika Yes and No.
atau manusia kembali kemasa jahiliyahnya dimana akal mereka lebih didominasi oleh nafsu, kesenangan, menyampingkan perasaan dan rasa kemanusiaan..
0 komentar:
Post a Comment