Bagi sebagian orang berpetualang merupakan hobi, bergitu pula saya . Namun terkadang sebagian orang tak punya banyak pengetahuan tentang bagaimana cara hidup dan menyesuaikan hidup di alam, hingga tak jarang hobi pula yang mengantarkan kita lebih dulu kehadapan Sang Pencipta. –Semoga kita selalu diberikan keselamatan dalam setiap niat baik kita. Aamiin.
Nah untuk sedikit usaha memperpanjang hidup. Saya akan berbagi sedikit draf yang sudah lama tersimpan di partisi hadisk saya, mengenai cara bertahan hidup ketika mengalamani hal yang tidak di ingin kan pada saat melakukan kegiatan outdoor seperti heking, camping, pendakian, dan lain-lain atau istilah kerenya Survival.
Kalau menurut versi Pencinta Alam yang saya dapet dari mbk Google, Arti survival adalah sebagai berikut:
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Asikk to, yang pertama itu sadar, baru deh yang terakhir selamet. Hehe dan kalau menurut yang nulis artikel ini . Survival adalah proses bagaimana kita bertahan hidup di alam, dengan kondisi yang seadanya. Kemampuan survival yang baik akan membuat anda dapat bertahan hidup di alam lebih lama dari pada orng tidak mempunyai kemampuan survival. Nah oleh karena itu sebaiknya kita yang bukan prosfesional ataupun sudah professional hendaknya mengetahui unsur-unsur survival agar kita berhasil bertahan hidup di alam.
Unsur Survival meliputi pengetahuan sebagai berikut :
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan penting bagi tubuh kita, sebagai manusia normal kita dapat hidup selama 4 hari tanpa air, dan akan mati pada 8-12 hari tanpa air. Kebutuhan air tubuh kita minimal 2,5 lt/hari.
Jika berada di alam, ada beberapa kondisi air yang ideal untuk di konsumsi. Syarat fisik air yang dapat di konsumsi adalah air tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna atau jernih, serta sejuk. (Jika di gunung ada mata air yang rasa melon bisa di pastikan itu air tidak baik, karena air rasa melon hanya ada di warung jus). Di beberapa gunungan api, kadang terdapat air yang jernih, sejuk namun sedikit berbau (belerang) sepertihalnya di Gunung Merbau, Jawa Tengah, air ini dapat di konsumsi jika kadar belerangnya tidak terlalu banyak dan tidak membahayakan tubuh. Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan di alam pahami daerahnya, terutama letak sumber mata airnya.
cara lain untuk mendapatkan air adalah melalui Tumbuh – tumbuhan. Tumbuhan sejenis palem, bambu - bambuan, rotan, akar rambat, kantung semar dapat dijadikan sumber air. cara nya potong bagian batangnya dan tampung tetesan airnya dalam wadah. Selain itu cara berikutnya dapat anda gunakan adalah menampung embun yang ada pada pucuk - pucuk daun pada pagi hari, atau menampung air hujan kalau hujan .
Makanan
Jika kita kehabisan makanan pada saat melaukan kegiatan di alam seperti pendakian. Ada beberapa ciri tumbuhan dan hewan yang dapat dikonsumsi. Yaitu :
1. Jika tumbuhan pastikan tumbuhan itu tidak bergetah susu, tumbuhan yang begetah susu cendrung menyebabkan rasa gatal di mulut dan warnanya mudah berubah jika terkena udara. kecuali sawo, hehe
2. Makanlah buahan atau tumbuhan yang dimakan hewan, sperti monyet dan lain-lain. makan bareng monyet juga gak apa-apa.
3. Makanlah makanan yang tidak menimbulkan rasa panas, pahit dan masam bila di makan, untuk yang satu ini anda harus mencobanya sendiri dengan cara tempelkan di kulit, lidah dan tunggu beberapa saat. Hehe
4. Tidak berbau
5. Hati-hati terhadap buah yang warnya mencolok, seperti ungu, pink dan lain.
6. Makanlah makanan yang tiidak di hindari oleh binatang.
Api
Selain makanan dan minuman, hal penting lainya dalam bertahahn hidup di alam adalah api. Kemajuan manusia purba bermula dari penemuan api. Makanya jika anda tersesat cobalah berpikir ala manusia purba. Api sangat di perlukan bukan hanya untuk memasak, tapi juga sebagai penghangat, penerangan, tanda pertolongan, peningkatan kondisi fisik. Duhulu waktu ikut latihan pramuka dijelaskan fungsi api (api unggun) adalah untuk mengurangi bahaya serangan hewan liar.
Untuk membuat api dalam keadaan darurat jika anda tidak punya korek api ataupun pematik api. Gunakanlah benda yang memiliki lensa seperti teropong, kamera dan lain-lain. Jika anda tidak punya kamera (pinjem donk) , dan kalau tidak dapat pinjaman, anda bisa menggunakan teknik membuat api seperti jaman prasejarah yaitu dengan cara menggesekan kayu kering, atau membenturkan dua buah batu agar terjadi cipratan bunga api, untuk melakukan itu anda perlu bahan tambahan berupa dedaunan kering, kayu kecil, dan lain2. Jika hujan, yaa carilah tempat untuk berlindung, karena saat hujan akan sulit untuk menyalakan api dengan teknik jaman prasejarah jadi anda harus bersabar dan tetap menjaga kehangan tubuh. Jangan banyak bergerak dan jika ada temennyaa boleh berpelukan. hehe
yaa.. untuk semantara mungkin hanya beberapa teknik yang saya bahasa, semoga esok masih bisa berbagi lagi.
NB :
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan.
“Selain do’a yang bisa menolong diri kita sendiri adalah disiplin”