Survival, Kembali ke jaman Prasejarah?

Bagi sebagian orang berpetualang merupakan hobi, bergitu pula saya Laughing out loud. Namun terkadang sebagian orang tak punya banyak pengetahuan tentang bagaimana cara hidup dan menyesuaikan hidup di alam, hingga tak jarang hobi pula yang mengantarkan kita lebih dulu kehadapan Sang Pencipta. –Semoga kita selalu diberikan keselamatan dalam setiap niat baik kita. Aamiin.

 

Nah untuk sedikit usaha memperpanjang hidup. Saya akan berbagi sedikit draf yang sudah lama tersimpan di partisi hadisk saya, mengenai cara bertahan hidup ketika mengalamani hal yang tidak di ingin kan pada saat melakukan kegiatan outdoor seperti heking, camping, pendakian, dan lain-lain atau istilah kerenya Survival. Punch

 

Kalau menurut versi Pencinta Alam yang saya dapet dari mbk Google, Arti survival adalah sebagai berikut:
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

 

Asikk to, yang pertama itu sadar, baru deh yang terakhir selamet. Hehe Open-mouthed smile dan kalau menurut yang nulis artikel ini  Flirt male. Survival adalah proses bagaimana kita bertahan hidup di alam, dengan kondisi yang seadanya. Kemampuan survival yang baik akan membuat anda dapat bertahan hidup di alam lebih lama dari pada orng tidak mempunyai kemampuan survival. Nah oleh karena itu sebaiknya kita yang bukan prosfesional ataupun sudah professional hendaknya mengetahui unsur-unsur survival agar kita berhasil bertahan hidup di alam.

 

Unsur Survival meliputi pengetahuan sebagai berikut :

Air

Air merupakan salah satu kebutuhan penting bagi tubuh kita, sebagai manusia normal kita dapat hidup selama 4 hari tanpa air, dan akan mati pada 8-12 hari tanpa air. Kebutuhan air tubuh kita minimal 2,5 lt/hari. Punch 

Jika berada di alam, ada beberapa kondisi air yang ideal untuk di konsumsi. Syarat fisik air yang dapat di konsumsi adalah air tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna atau jernih, serta sejuk. (Jika di gunung ada mata air yang rasa melon bisa di pastikan itu air tidak baik, karena air rasa melon hanya ada di warung jus). Di beberapa gunungan api, kadang terdapat air yang jernih, sejuk namun sedikit berbau (belerang) sepertihalnya di Gunung Merbau, Jawa Tengah, air ini dapat di konsumsi jika kadar belerangnya tidak terlalu banyak dan tidak membahayakan tubuh. Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan di alam pahami daerahnya, terutama letak sumber mata airnya.


cara lain untuk mendapatkan air adalah melalui Tumbuh – tumbuhan. Tumbuhan sejenis palem, bambu - bambuan, rotan, akar rambat, kantung semar dapat dijadikan sumber air. cara nya potong bagian batangnya dan tampung tetesan airnya dalam wadah. Selain itu cara berikutnya dapat anda gunakan adalah menampung embun yang ada pada pucuk - pucuk daun pada pagi hari, atau menampung air hujan kalau hujan Open-mouthed smile.

 

Makanan

Jika kita kehabisan makanan pada saat melaukan kegiatan di alam seperti pendakian. Ada beberapa ciri tumbuhan dan hewan yang dapat dikonsumsi. Yaitu :

1. Jika tumbuhan pastikan tumbuhan itu tidak bergetah susu, tumbuhan yang begetah susu cendrung menyebabkan rasa gatal di mulut dan warnanya mudah berubah jika terkena udara. kecuali sawo, hehe

2. Makanlah buahan atau tumbuhan yang dimakan hewan, sperti monyet dan lain-lain. makan bareng monyet juga gak apa-apa.

3. Makanlah makanan yang tidak menimbulkan rasa panas, pahit dan masam bila di makan, untuk yang satu ini anda harus mencobanya sendiri dengan cara tempelkan di kulit, lidah dan tunggu beberapa saat. Hehe

4. Tidak berbau

5. Hati-hati terhadap buah yang warnya mencolok, seperti ungu, pink dan lain.

6. Makanlah makanan yang tiidak di hindari oleh binatang.

 

 

Api

Selain makanan dan minuman, hal penting lainya dalam bertahahn hidup di alam adalah api. Kemajuan manusia purba bermula dari penemuan api. Makanya jika anda tersesat cobalah berpikir ala manusia purba. Api sangat di perlukan bukan hanya untuk memasak, tapi juga sebagai penghangat, penerangan, tanda pertolongan, peningkatan kondisi fisik. Duhulu waktu ikut latihan pramuka dijelaskan fungsi api (api unggun) adalah untuk mengurangi bahaya serangan hewan liar.

 

Untuk membuat api dalam keadaan darurat jika anda tidak punya korek api ataupun pematik api. Gunakanlah benda yang memiliki lensa seperti teropong, kamera dan lain-lain. Jika anda tidak punya kamera (pinjem donk) Annoyed, dan kalau tidak dapat pinjaman, anda bisa menggunakan teknik membuat api seperti jaman prasejarah Princess yaitu dengan cara menggesekan kayu kering, atau membenturkan dua buah batu agar terjadi cipratan bunga api, untuk melakukan itu anda perlu bahan tambahan berupa dedaunan kering, kayu kecil, dan lain2. Jika hujan, yaa carilah tempat untuk berlindung, karena saat hujan akan sulit untuk menyalakan api dengan teknik jaman prasejarah jadi anda harus bersabar dan tetap menjaga kehangan tubuh. Jangan banyak bergerak dan jika ada temennyaa boleh berpelukan. hehe Left hugRight hug

 

yaa.. untuk semantara mungkin hanya beberapa teknik yang saya bahasa, semoga esok masih bisa berbagi lagi.

NB :

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan.

 

Selain do’a yang bisa menolong diri kita sendiri adalah disiplin

 

kurang lama

Di mana damai itu bersemayam ketika ayam mulai berteriak sementara mata belum terpejam

Ketika belaian angin terasa lebih dingin sementara malam semakin sunyi

dan bintang-bintang pun mulai hilang dalam gelap

Sementara mata ku mulai sayu sementara tangan ku masih ingin berkuasa.

Di mana pengehenti waktu, ingin segera aku menggapainya

Mengehentikan sejenak perputaran bumi, menahan sebentar usia dan hari

Berharap sebelum esok semua akan selesai , wahai tumpukan tanggung jawab yang menunggu eksekusi

24 jam terasa singkat dalam sehari tapi lebih dari itu terasa lama

Meskipun sudah merapel tidur untuk hari berikutnya, tidaklah juga mengubah segala

Yang ada hanya Tanya Tanya Tanya tanyaaa.. dan selalu tanya

Sampai kapan roda berputar seperti ini dalam hari ku yang terasa sama.

 

Manusia dan Konsepnya

Manusia itu bukan mesin, bahkan setengah dewapun tidak. Untunglah kita manusia, masih bisa salah dan kadang menyalahkan. Walaupun kita manusia tapi kadang masih juga di “Kambing hitam”kan untuk satu permasalahan yang kadang kita saja tidak tahu tentang apa, apa lagi kambing.

 

Banyak orang yang dapat mengkonsep suatu aktifitas menurut “perut”nya, atau menurut “enak”nya sendiri untuk satu alasan yang kadang mengatas namakan kebaikan. Tapi tak banyak orang yang mempunyai inisiatif untuk berani berkeringat dan menyingsingkan langan baju menjalankan konsep sebagai mana yang diharapkan bersama.

 

Ketika Jokowi mempunyai konsep tentang Rusunawa untuk menata pemukiman kumuh di bantaran kali. Sebagian orang lainnya punya konsep sendiri, sementara kepala Dinas Pekerjaan Umum minum kopi dan santai di meja kerja, Jokowi blasak-blusuk memperbaiki pompa air dan memperhatikan ketinggian air menjelang musim hujan.

 

Konsep yang bagus jika tidak diimbangi dengan kecermatan membaca situasi, ibarat pepatah mengatakan “ingin memeluk gunung tapi apa daya tangan tak sampai”. Negara ini tidak hanya butuh pemikir-pemikir yang bertitle (seperti gerbong kreta) tapi negara ini butuh pemuda dan pekerja yang mengerti kondisi bangsa. Landasan pemikiran bangsa ini sudah jelas, Pancasila dan UUD (Undang-Undang Dasar).

 

Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak mungkin terwujud jika sesama umat beragama saja masih saling lempar batu bukan saling membantu. Bagaimana itu akan mungkin terwujud Keadilan Sosial kalau para wakil rakyat sibuk membenahi WC kantornya sementara rakyatnya tidur di WC.?

 

Leluhur kita sudah mengkonsep tujuan dan landasan bangsa ini. sekarang kitalah yang menjalankannya dan menerapkannya di lapangan, kitalah yang menyingsingkan lengan baju, mewujudkan cita-cita bangsa untuk mencerdaskan bangsa agar tidak dibodohi bangsa sendiri.

 

Aku Rumput yang Tumbuh Menjadi Oak

Terimakasih Tuhan, telah mengizinkan aku menikmati surya mu sampai saat ini. Terimakasih untuk segala kesempatan menikmati setiap hembusan angin, tetesan air, udara, tanah, matahari, dan segala yang kau cipta untuk ku sentuh untukku raba dan untuk ku miliki.

 

Aku masih seperti rumput kecil yang tumbuh mengejar mentari. Bergoyang di terpa angin, terbaring diinjak-injak, hingga kering terbakar. Tapi aku rumput kecil yang kembali hijau, dan kembali tumbuh menentang angin. Tak bosan terbakar, dan bangkit dari patah ku.

 

Duapuluh satu tahun aku menempati surga kecil mu ini. Di antara malaikat yang menjelma menjadi orang tua ku, menjelma jadi teman-teman ku, di antara nikmatnya kasih sayang. Aku di hapit kerinduan dan kebencian yang mengajarkan aku bertahan untuk terus bangkit dari roboh ku. Untuk terus hidup di antara baik dan buruknya takdir.

 

Sampai saat ini ketika hari berganti dan umurku bertambah satu. Engkau masih membimbingku menjadi manusia tegar atas coba’an yang kau beri. Menjadi manusia yang berpikir dewasa atas ujian yang kau kasi.

 

Andai aku boleh memohon lebih banyak dari pada dosa ku. Aku hanya akan meminta, Tuhan hapuskan segala dosa ku semasa hidup hingga aku mati. Hapuskan dosa ke dua orang tua ku semasa mereka hidup hingga mereka mati. Hapuskan dosa keluarga-keluarga ku semasa mereka hidup hingga mereka mati. Dan berilah kami kebahagiaan dalam ridhoMu semasa kami hidup dan setelah kami mati. Satu kan kami setelah kami mati dalam indahnya surga MU, berkahi setiap langkah kami dengan izinmu. Dan ingatkan kami dari dosa ketika kami ingat ataupun lupa.

 

Aku rumput kecil yang mencoba menjadi pohon oak yang lebih tinggi. Izinkan rumput kecil ini tumbuh hingga menjadi oak, dan mentang angin. Bimbing aku dengan uji Mu, tegarkan aku dengan coba Mu. Jadi kan aku mendekati sempurna dengan iman Mu.

 

Di hari ini ketika usia ku resmi dua puluh satu tahun. Terimasih atas segala kenikmatan, keindahan, kesehatan, kebahagian, kesusahan yang Kau beri untuk menguatkan aku. Terimakasih TUHAN.

 

oak Bukan Keladi

Aku bosan, mendengar mu ya hanya mendengar mu.

Aku benci, benci harus selalu menjadi pendengar,

Keluh mu, kesah mu, menjadi tumbal untuk lelah mu

Menjadi budak di Istana reot mu.

 

Aku juga ingin kau dengar, sepatah kata saja dari ku.

Aku ingin kau melihat, sedikit saja diriku

Aku lelah, sudah, segenap jiwa ku habis bersabar.

Tinggal sisa-sisa sabar dari batas pengetian yg tersisa.

 

Tuhan kan saja nominal-nominal itu.

Yang tak bisa membeli semua.

Bahkan dengannya saja kau tak mengerti rasa.

Bagaimana bisa kau mengerti manusia,

 

Aku takut hidup dalam ketakutan, tapi aku sudah terbiasa bersama gelap.

Aku benci diam, tapi aku juga suka diam.

Sudah cukup aku mengalah, tapi aku tak kalah.

Aku Oak yg tinggi, bukan bukan keladi.

 

Untuk Mu (ayah dan ibu)

Adakah tempat yang menarik untuk ku kunjungi selain masjid.

Tempat di mana aku bisa mengadu dan mengatakan segala resah gelisah ku.

Adakah tempat yang indah yang dapat membuat ku melupakan segala susah dan sedih.

Aku sedang tak ingin mendaki, walau aku tau puncak itu indah.

Sepi ini membuat ku menjadi zombie.

Setelah pagi, bangun kemudian tidur lagi.

Setelah siang, makan kemudian tidur lagi.

Terkurung dalam sangkar, ibarat Nuri.

Menunggu sibuk menusuk, mungkin terlalu lama.

Menyerah dengan sepi mungkin lebih baik, tapi aku telah berjanji.

ya sudahlah, mencoba berteman dengan sepi.

Bicara dengan angin bercengkarama dengan sunyi.

Mendekap gelisah, menghapus air mata.

Mengingat janji ku pada mu untuk menjadi dewasa.

Merintis masa ku yang tak lagi kecil bersama mu.

Ayah, Ibu.. untuk mu aku di sini..

 

Kebakaran di Jalan Bahagia, Kuala Tungkal


Dok. Frans

8 Agustus 2012, Api menghanguskan belasan rumah warga dan beberapa lainya dirobohkan untuk mencegah meluasnya kebakaran. Kebakaran ini terjadi di Jalan Bahagia, tepatnya di depan SD N 72 Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Api yang bersumber dari rumah salah seorang warga tersebut membesar sekitar pukul 13.00 WIB, dengan cepat menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya, karena lokasi kebakaran berada di kawasan padat penduduk yang kebanyakan rumah terbuat dari kayu.



Pantauan repoter LPM Journal di lokasi, Damkar mengalami kesulitan air karena air sungai sedang surut, dan kurangnya hidran di sekitar lokasi kebakaran. Api baru berhasil dipadamkan pukul 14.30 WIB oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanjung Jabung barat yang di bantu warga sekitar dengan memanfaatkan air dari kolam dan genangan air yang berada di bawah rumah warga.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun kerugian materi diperkirakan ratusan juta rupiah. Korban kebakaran yang rumahnya habis terbakar untuk sementara mengungsi di Posko Pengungsian di SD 72 Kuala Tungkal. Frans



Petugas Damkar dan Warga bahu membahu memadamkan api.


Anak-anak di bwah umurpun turut serta membantu petugas untuk memadamkan api.



korban kebakaran menyelamatkan barang-barangnya.


salah satu sumber air yang di manfaatkan untuk memadamkan api.


petugas sedang mencari sisa-sisa api untuk dipadamkan di balik puing-puing rumah yang sudah habis terbakar.



yang tersisa hanya bara dan arang.
 

Perbedaan Sholat Tarawih 11 Rakaat dan 21 Rakaat?

Bulan Ramadahn telah tiba, kewajiban umat muslim adalah menjalankan ibadah puasa bagi yang mampu. Dan disunahkan pula menghidupkan malam dengan berbagai ibadah sunnah, diantaranya Tarawih dan tadurus Al-Quran serta banyak lagi ibadah sunnah yang dapat di lakukan di bulan Ramdahan.

 

Di antara ibdah itu pula ada beberapa perbedaan mengenai pelaksanaannya terutama ibadah Sholat Tarawih. Di beberapa tempat di Indonesia, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan Sholat Tarawih. Ada sebagain yang melaksanakan dengan 8 rakaat Tarawih + 3 Rakaat Witir, ada pula yang melaksanakan dengan 18 Tarawih dan 3 Rakaat witir.

 

Sebagai masyarakat awam tentulah kita bertanya-tanya, mengapa ada perbedaan seperti itu. Walaupun sejatinya perbedaan itu bagiakan persimpangan-persimpangan yang berujung pada Allah SWT. Artikel ini di tulis tidak bermaksud untuk menyalahkan ataupun menyinggung ajaran agama. Hanya bermaksud untuk membagikn informasi dan pengetahuan kapada sesama umat muslim.

 

Tidak ada satu pun hadits yg shahih & sharih (eksplisit) yg menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih yg dilakukan oleh Rasululullah SAW.

Kalau pun ada yg mengatakan 11 rakaat, 13 rakaat, 20 atau 23 rakaat, semua tdk didasarkan pd hadits yg tegas. Semua angka-angka itu hanyalah tafsir semata. Tidak ada hadits yg secara tegas menyebutkan angka rakaatnya secara pasti.

 

Al-Ustadz Ali Mustafa Ya’qub, MA, muhaddits besar Indonesia di bidang ilmu hadits, menerangkan bahwa tdk ada satu pun hadits yg derajatnya mencapai shahih tentang jumlah rakaat shalat tarawih yg dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Dari Ibn Abbas, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat pd bulan Ramadhan 2 puluh rakaat & witir”. (Hadits Palsu)

 

Hadis ini diriwayatkan Imam al-Thabrani dalam kitabnya al-Mu‘jam al-Kabir. Dalam sanadnya terdapat rawi yg bernama Abu Syaibah Ibrahim bin Utsman yg menurut Imam al-Tirmidzi, hadits-haditsnya adl munkar. Imam al-Nasa‘i mengatakan hadis-hadis Abu Syaibah adl matruk. Imam Syu‘bah mengatakan Ibrahim bin Utsman adl pendusta. Oleh karenanya hadis shalat tarawih 2 puluh rakaat ini nilainya maudhu’ (palsu) atau minimal matruk (semi palsu).

 

Demikian juga hadits yg menyebutkan bahwa jumlah rakaat tarawih Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adl 8 rakaat. Hadits itu juga palsu & dusta.

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat pd bulan Ramadhan sebanyak delapan rakaat & witir”. (Hadits Matruk)

 

Hadis ini diriwayatkan Ja‘far bin Humaid sebagaimana dikutip kembali lengkap dgn sanadnya oleh al-Dzahabi dalam kitabnya Mizan al-I‘tidal & Imam Ibn Hibban dalam kitabnya Shahih Ibn Hibban dari Jabir bin Abdullah. Dalam sanadnya terdapat rawi yg bernama ‘Isa bin Jariyah yg menurut Imam Ibnu Ma‘in, adl munkar al-Hadis (Hadis-hadisnya munkar).

 

Sedangkan menurut Imam al-Nasa‘i, ‘Isa bin Jariyah adl matruk (pendusta). Karenanya, hadis shalat tarawih delapan rakaat adl hadis matruk (semi palsu) lantaran rawinya pendusta.

 

Jadi bila disandarkan pd kedua hadits di atas, keduanya bukan dalil yg bisa dijadikan pegangan bahwa nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat tarawi 8 rakaat atau 20 rakaat dalam shalat tarawih.

 

Sedangkan hadits yg derajatnya sampai kpd keshahihan, hanyalah hadits tentang shalat malam yg dilakukan oleh Rasulullah SAW, dimana Aisyah meriwayatkan secara shahih bahwa shalat malam yg dilakukan oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya 11 rakaat.

 

Dari Ai’syah radhiyallahu ‘anhu “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tdk menambah di dalam bulan Ramadhan & tdk pula mengurangkannya dari 11 rakaat. Beliau melakukan shalat 4 rakaat & janganlah engkau tanya mengenai betapa baik & panjangnya, kemudian beliau akan kembali shalat 4 rakaat & jangan engkau tanyakan kembali mengenai betapa baik & panjangnya, kemudian setelah itu beliau melakukan shalat 3 rakaat. Dan beliau berkata kepadanya (Ai’syah), “Dia melakukan shalat 4 rakaat, ” tdk bertentangan dgn yg melakukan salam setiap 2 rakaat. Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat di malam hari 2 rakaat 2 rakaat.” Dan dia (Ai’syah), “Dia melakukan shalat 3 rakaat” atau ini mempunyai makna melakukan witir dgn 1 rakaat & 2 rakaat. (HR Bukhari).

 

Tetapi di dalam hadits shahih ini, Aisyah radhiyallahu ‘anha sama sekali tdk secara tegas mengatakan bahwa 11 rakaat itu adl jumlah rakaat shalat tarawih. Yang berkesimpulan demikian adl para ulama yg membuat tafsiran subjektif & tentunya mendukung pendapat yg mengatakan shalat tarawih itu 11 rakaat. Mereka beranggapan bahwa shalat yg dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adl shalat tarawih.

 

Sedangkan menurut ulama lain yg mendukung jumlah 20 rakaat, jumlah 11 rakaat yg dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tdk bisa dijadikan dasar tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Karena shalat tarawih tdk pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali hanya 2 atau 3 kali saja. Dan itu pun dilakukan di masjid, bukan di rumah. Bagaimana mungkin Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan hadits tentang shalat tarawih beliau SAW?

 

Lagi pula, istilah shalat tarawih juga belum dikenal di masa beliau SAW. Pada masa Umar bin Khattab, karena orang berbeda-beda, sebagian ada yg shalat & ada yg tdk shalat, maka Umar ingin agar umat Islam nampak seragam, lalu disuruhlah agar umat Islam berjamaah di masjid dgn shalat berjamah dgn imam Ubay bin Ka’b. Itulah yg kemudian populer dgn sebutan shalat tarawih, artinya istirahat, karena mereka melakukan istirahat setiap selesai melakukan shalat 4 rakaat dgn 2 salam.

 

Bagi para ulama itu, apa yg disebutkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha bukanlah jumlah rakaat shalat tarawih, melainkan shalat malam (qiyamullail) yg dilakukan di dalam rumah beliau sendiri.

 

Maka dengan demikian, keadaan menjadi jelas mengapa di dalam tubuh umat Islam masih ada perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat tarawih yg dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan menarik, para ulama besar dunia sangat bersikap toleran dalam masalah ini.

 

Sumber : http://www.rahasiasunnah.com

 

Untuk Wanitaku dan Untuk Kamu yang Merindukanya

 

Setiap orang berhak atas Cinta, berhak untuk mencitai dan berhak untuk dicintai. Tidak ada aturan pasti tentang Cinta, setiap orang boleh memiliki dan setiap orang bisa saja kehilangan Cinta, tidak ada kasus pencurian cinta yang dipidanakan, dan tidak ada hukum pidana atas pencurian cinta terhadap seseorang ataupun orang lain, karena cinta itu mimilih dan cinta itu terkadang juga pilihan. Bukan rampokan atau pun paksaan.

 

Untuk wanita ku dengarkan lah.

 

Sudah sejak lama aku memiliki cinta mu meski ku tak tau seberapa dalam dan akan seberapa lama cinta mu bertahan? Setiap hari ketika bersama mu adalah bahagia dan setiap hari tanpa mu ku lalui bagai siksa. Tak ada jaminan ataupun sertifikasi kepemilikan atas cintamu, karena memang belum saatnya aku pastikan bahwa kau lah jodohku. Tuhan mungkin belum berkehendak menyerahkan sepenuhnya hatimu pada ku. Atau mungkin Tuhan masih ingin menguji seberapa kuat iman kita untuk saling mengerti dan setia.

 

Aku tidak menyalahkan mu wahai wanita ku, ketika banyak tawaran datang bernego dengan perasaan mu untuk memiliki cinta mu. Meski sepintas aku benci dan cemburu tapi percayaah aku takan mengambil sebilah parang dan menebaskanya pada orang tersebut. Aku masih percaya bahwa kau masih masih sanggup untuk menepati segala janji setia mu. Jika tidak.

 

Untuk Kamu Yang merindukanya.

 

Aku hanya berharap sedikit rasa pengertian mu dan akal sehat mu. Dan sedikit akan bertanya padamu.? Terlalu sempit kah dunia ini? Apakah Tuhan menciptakan satu wanita untuk beberapa pria sekaligus? Apakah stok wanita di dunia ini sudah habis? Dan apakah oleh sebab itu kita harus menentang semua rasa persaudaraan hanya untuk memperbutkan wanita yang sama-sama kita rindukan.

 

Cinta memang berhak untuk dimilikiki oleh siapapun yang berhak untuk mencitai, tapi dengan kesadaran dan dengan moral. Jika bicara perasaan mungkin saat ini ada yang sedang menangis entah untuk apa dia menanngis. Tapi aku yakin kita berdua pasti tak ingin membuatnya menangis karena kita sangat menyayanginya.

 

Kamu pria lain yang merindukanya, aku merasa terhina karena harus menceritakan segala kebusukan pria pada wanita yang kau rindu. Sebagai pria normal dan jantan aku tersinggung ketika kau ucapkan “Suka” atau “Kangen” pada wanita ku, tapi secara logika aku berfikir untuk tidak mengambil sebilah parang panjang untuk memenggal kepalamu, karena aku masih percaya wanita ku masih dapat berpikir.

 

Sudah sejak lama aku mencium ada unsur lain yang mendekatakan dirimu pada dirinya, tadinya aku anggap biasa saja, karena aku masih berpikir positif bahwa semuanya masih dalam tahap yang biasa. Namun ternyata unsur itu menyebar luas dan semakin hari semakin besar dan mungkin mengandung sedikit racun yang menyakitkan bahkan membunuh rasa simpati ku padamu.

 

Kalau boleh aku menasehati sedikit padamu. Ketahuilah Tuhan menciptakansegala yang ada di muka Bumi ini berpasang-pasangan tak ada yang tau siapa jodoh siapa dan siapa menjadi pasangan siapa? Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa pacarku adalah jodoh mu. Dan kalau itu terjadi aku tidak menyalahkan mu jika suatu saat nanti aku harus berpisah dengan wanita ku, dan wanita ku bersanding dengan mu. Aku takan dendam bahkan aku akan datang kepesta pernikahan kalian. Sebelum prosesi itu terjadi kita berhak untuk mencintai dan di cintai, tapi dengan sedikit perasaan untuk mengerti dan tidak mengorbankan arti sebuah pertemanan.

 

Aku mencoba belajar bagaimana mempertahankan posisiku dengan berjabat tangan, bukan dengan kepalan atau senjata. Karena aku menghargai setiap perasaan manusia.

 

Dadu

Meilihat nilai-nilai semester 4 ini membuatku semakin jengkel saja, dan semakin muak dengan kata hati kalian. Seolah tak ada standarisasi yang pasti untuk sebuah pencapaian dan semua terasa semakin sia-sia. Aku manusia yang mempunyai rasa ketika semua orang mulai jenuh dan enggan beranjak, tapi aku memilih pergi. Aku semakin membenci ketidakpastian yang membayang dalam benakku akan prasaan mu.

 

Aku merasa di permainkan oleh tatanan birokasi yang tak mengenal standarisasi. Ya mungkin aku salah telah hidup di Negara ini. Atau mungkin aku yang salah dalam mengartikan Negara ini. Ya itu semua menjadi masalah.

Kadang aku mempertanyaakan dari mana datangnya A, dari mana ketemunya B, dan dari siapa hadirnya C, bahkan kenapa kita semua membenci D. yang membedakan aku, kamu, dia, mereka, hanyalah ke empat huruf ini, dan sedikit keberuntungan. Dan mungkin juga dengan sedikit penampilan menarik, mungkin.

 

Aku pernah ingin menjadi kalian dengan title manusia cerdas, manusia pinter anak baik. Aku pernah ingin mempunyai kemampuan analisa seperti kalian kemampuan berhitung seperti mereka. Tapi aku tak pernah mampu jadi seperti kalian, aku tak suka menerka, aku tak suka angka, tapi aku suka alam, aku suka kebebasan, aku suka diriku sendiri. Mungkin kelak ketika aku lulus aku bukanlah seorang sarjana computer yang baik. Tapi aku percaya suatu saat nanti aku bahagia dengan hidupku dan kemampuan ku.

 

 

Quote:

Sebenarnya setiap manusia adalah sempurna, Hanya manusia itu sendiri yang membuat ketidaksempurnaan itu ada

 

Jangan Pikirkan Bagaimana Aku Hidup

Sudah berbeda..

Jurang yang memisahkan perlahan-lahan semakain melebar..

Jembatan yang di jalain dengan seutas tali perlahan-lahan tak sanggup untuk menghubungkan..

Semakin merenggang....

Ramalan-ramalan dan harapan sepertinya enggan bergandeng tangan..

Ketika sepasang anak cucu adam menjalin ikatan, setan pun mulai begentayangan..

Meneruskan kutukan-kutukan kepada dua insan..

Hingga akhir zaman jalinan anak cucu adam selalu didampingi para setan..

Jurang jurang itu semakin lebar karena setan semakin berkuasa atas ikatan..

Menjanjikan kebahagiaan yang semua dari lelah atas penantian..

Kutukan itu akan terus mengahantui meski di ujung duniapun kau berada..

Tebing-tebing semakin tinggi, jurang semakin melebar..

Awan semakin hitam tapi hujan tak pernah kunjung datang..

Gersaaang..

Mentari kian hari kian terik, membuat penantian semakin hari semakin melelahkan..

Ku tau kau butuh air. Ku tau kau butuh tempat besandar..

Tapi kau harus tau, begitu lebar jurang memisahakan, tak mungkin bagi ku untuk terbang menggapaimu..

Berteduhlah ditempat yang kau anggap nyaman, aku takan melarang..

Kita takpernah tau, kapan hujan datang..

Aku tak ingin menyiksamu lebih lama di penantian ini..

Hiduplah dengan segala pilihanmu. Jangan pikirkan bagaimana aku benafas disini..

Jangan pikirkan bagaimana aku hidup disini.

Aku disini cukup senang bisa mendengarmu tertawa..

Meski tanpa candaku.

 

Bengong Part I

Pagii.. pagi.. dan pagi lagii.. Masih sama seperti biasa, mentari terbit di sebelah timur diiringi dengan kicauan burung-burung, huaa.. udara pagi memang menghangatkan, tapi masih belum cukup hangat untuk mencairkan buntelan-buntelan kosong dalam otak ku ini.

 

Rasanya sudah hampir satu dekade aku tidur, dan bangun masih saja dengan suasana yang sama. Aku jenuh pingin tidur lagi tapi ku tau itu takkan mencair kan buntelan kosong itu, lalu aku coba keluar dari goa, ibarat kata Plato neh dalam Mitos Manusia Gua adalah jalan ditempuh filosof untuk keluar dari bayang-banyang menuju gagasan sejati. Nah Oleh sebab begonolah aku mencoba keluar gari goa yang mengurung ku ini, karena aku tidak ingin menjadi pembunuh diriku sendiri, seperti pemerintah Athena yang membunuh Socrates.

 

Masalahnya aku ingin keluar, tapi kemana? Jalanku tak lagi nyaman untuk dilalui, banyak kentut kuda besi dan badak yang minum premium. Ingin rasanya menjamah indahnya alam, namun si alam sedang “dapet” dan tak ingin dijamah. Lalu aku harus kemana? Atau aku harus lari ke pantai belok kehutan.

Untunglah manusia itu terlahir tidak seperti Dinosaurus, manusia masih memiliki akal serta pemikiran, walaupun aku pernah menulis artikel yang berjudul “Manusia tak Lebih dari Seeokor Binatang” ya itu karena masih terbawa aroma Socrates, Filosof idola.

 

Tadi pagi.. sekarang malam..malam.. dan malammm..

Malam ini ada seseorang yang mengajakku untuk becengkrama, dikafe sih. Tapi aku tak anggap itu kafe, aku lebih suka menyebutnya kolong langit, karena aku duduk beralas tikar, dan beratap langit berhiasan bintang-bintang. Dulu aku sering duduk dikolong langit, hanya untuk refleksi diri sejenak, menghilangkan jenuh.

Bagiku langit adalah pandangan terluas ku, dan kolong nya adah tempat terindah untuk ku berkelana ke dunia ide.. meng-ngomeng temen ku tadi kemana ya??

 

*bersambung (maklum lagi ngobrol.) :D

 

Garis Horizon Photography

Mungkin untuk para Photografer garis horizon merupakan hal yang sangat berpengaruh pada keindahan foto terutama fotografi landscape, nah sedikit berbagi pengetahuan tentang apa itu garis Horizon. bagi yang belum mengetahuinya.

Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizon yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. kalau menurut wikipedia Horizon adalah batas terjauh yang bisa teramati oleh kita. Dalam konteks kosmologi, horizon benar-benar seperti kaki langit, di mana semua pengamatan canggih kita tidak sanggup mengintip apa yang ada di belakang garis horizon tersebut.

nah kalau secara umum sih bisa di katakan bahwa garis horizon suatu "garis" yang terlihat sebagai prbatasan antara darat/laut dan langit.

hal ini akan kita temui jika kita motret landscape misalnya pantai. kita pasti akan melihat garis horizine.. berikut contoh2nyaa.








Peran garis horizon dalam foto kita ternyata sangat penting. Itu sebabnya, para fotografer profesional sangat teliti sekali dalam menempatkan dibagian mana garis horizon diletakkan. Yang jelas, menempatkan garis horizontal tepat di tengah-tengah bingkai foto, sangat dihindari! Karena, akan membuat hasil foto menjadi “kaku dan tidak dinamis”.
 

Perlengkapan Tambahan Untuk SLR

Jika anda telah memiliki SLR ataupun sedang berencana membelinya. yaa selamat lah, karena anda sudah berpikir bahwa waktu itu takan terluang dan momen-momen indah itu pantas untuk di kenang.

 

Bila anda sudah memiliki SLR, dan berpikir untuk membeli asesoris tambahan. saya akan memberikan masukan tentang asesoris yang sebaiknya anda beli. agar nantinya dapat di gunakan dan bermanfaat.

Mari kita simak. :

 

Tas Kamera

Tas ini banyak ragamnya di pasaran mulai dari backpak, ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang mirip koper. dan biasanya ketika anda membeli kamera juga disertakan dengan tas kamera nya juga kan,? kalau tidak kasian sekali saudara. hehe, anda seharusnya memiliki tas kamera ini entah apapun jenisnya, sesuai dengan selera anda dan buget anda tentunya. TAs Kamera berfungsi agar kita bisa menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki selama bepergian secara aman. Tidak jatuh, aman dari benturan dan aman dari air. Asesoris ini penting sebagai pelindung kamera.

 

 

Kit Pembersih

Yang kedua adalah KIT pembersih, untuk membersihkan lensa ataupun body kamera anda dari segala macam kotoran, debu dan pasir dan lain-lain. Anda memerlukan lap mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, sebisa mungkin anda melindungi lensa dengan filter UV agar lensa memiliki pelindung dari goresan. Untuk membersihkan lensa cukup gunakan blower ataupun lap untuk lensa. Kit pembersih bisa dibeli di toko-toko kamera. harganya cukup terjangkau, mulai dari 90ribu – 300ribuan. untuk membersihkan bagian dalam kamera sebaiknya serahkan saja pada ahlinya, banyak toko kamera yang menyediakan layanan pembersihan kamera dan sensor nya.

 

 
 

Tripod, Monopod, Gorillapod,

Fungsi dari ketiga alar ini yang utama adalah membantu anda dalam pengambilan gambar dengan shutter speed lambat, agar foto tetap terlihat tanjam dan gak blur. sangat handal untuk di gunakan motret pemandangan malam, lampu2 jalan, dan motret dengan teknik buld, motret star trail. dan sebaginya.  Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling populer, karena relatif lebih handal dan tangguh.

Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kaki-kakinya cukup gampang di perpanjang (dan diperpendek), memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera yang enak serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head).

 

Flash Eksternal

Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke obyek secara lebih mudah. di pasaran tersedia berbagai macam flash external, mulai dari yang Ori sampae yang parttri. tinggal anda sesuaikan dengan buget anda, apalagi jika anda penikmat strobist pasti sangat tergantung dengan flash eksternal. Dengan flash eksternal anda akan bisa menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan.

 

Filter

Filter adalah aksesoris yang cukup berguna bagi sistem SLR. jenis Filter beraneka ragam namun ada 3 filter yang sebaiknya anda miliki.

  • Filter Proteksi (Filter UV atau Netral) – fungsi nyatanya adalah melindungi lensa anda, filter ini relatif murah sehingga anda akan ‘ikhlas’ menjadikannya sebagai bemper yang dipasang didepan lensa. Biarkan filter yang bersentuhan dengan udara kotor-tangan-cipratan air, dan bukan lensa yang harganya bisa berlipat-lipat lebih mahal.
  • Filter Polarisasi – mengubah langit sehingga terlihat lebih ‘dalam’, menghilangkan refleksi di air (atau kaca), agar pepohonan tampak lebih hijau. Gampangnya ini adalah ibarat kacamata hitam bagi lensa anda.
  • Filter ND (Neutral density) dan Grad-ND – mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera anda. Jika anda ingin menghasilkan foto air terjun yang tampak seperti kapas (shutter panjang) sementara hari masih terlalu siang, maka anda akan memerlukan Filter ND supaya cahaya bisa dikurangi. Sementara filter ND Gradasi (Grad-ND) berfungsi seperti ND dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna saat anda akan memotret landscape yang melibatkan langit, karena beda terang yang sangat mencolok antara langit dan tanah.

Shutter Release

Selain tripod, aksesoris tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu memencet tombol shutter di kamera, cukup gunakan shutter release sehingga anda bisa mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remote control TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless.

 

 

Verikal Grip (VG)

Jika anda mulai lebih intensif memotret sementara kamera anda belum memiliki fitur pegangan vertikal dari sononya, belilah vertikal grip tambahan. Selain sangat membantu saat  memotret dalam orientasi portrait (vertikal), VG juga berfungsi sebagai batere cadangan, sehingga tidak perlu khawatir kehabisan batere saat asyik menjepret.

 

 

 

Sumber : Belajarfotografi.com

 

Photography malam hari

Berbagi sedikit pengalaman tentang pemotretan malam hari yang minim dengan cahaya. terkadang banyak objek menarik tak datang ketika cahaya sedang terang, malam hari adalah moment terbaik untuk mengabadikan keindahan kota, kelap kelip bintang, dan deretan lampu jalan. belum lagi jika anda penggemar foto panggung atau konser musik. Apalagi ketika sedang melihat pertunjukan teater, terkadang penggunaan Flash tidak di izinkan, padahal banyak momen yang menarik untuk diabadikan. untuk itu saya membagikan sedikit tips tentang pemotratan malam hari yang minim cahaya.

IMG_7164

 

Berikut adalah tips untuk bisa tetap menghasilkan foto yahut:

  1. 1. Gunakan Tripod. Alat ini adalah alat yang paling simple digunakan ketika pemotretan minim cahaya, atau ketika motret dengan shutter speed lambat. namun jika tidak ada tripod, anda dapat  mengusahakan agar kamera tetap stabil dengan memanfaatkan lingkungan sekitar,  misalnya dengan menyandarkan badan ke tempok, menyandarkan kamera meja dan lain-lain.
  2. 2. Gunakan aperture sebesar mungkin, jika lensa anda memiliki batas aperture terbesar f/2.8, pakailah aperture f/2.8, atau lebih kecil lagi kalau punya lensa yang top. hehe
  3. 3. Pilihan ketika adalah naikkan ISO kamera  hingga shutter speed kita mencapai minimal 1/60 (pada beberapa kamera generasi terbaru bisa menggunakan  setting ISO hingga diatas 800 dan masih bisa menghasilkan foto yang rendah noise) Saat menaikan ISO sebaiknya aktifkan fitur High ISO Noise Reduction di kamera untuk mengurangi noise.
  4. 4. Anda bisa menggunakan ISO tinggi namun efeknya akan terlihat banyak noise di hasil jepretan anda namun itu semua bisa diatasi dengan  memakai software noise reduction untuk mengurangi noise pada tahap post production. Software semacam Noise Ninja,Imagenomic Noiseware atau Nik’s Dfine lumayan ampuh meredam  noise di hasil akhir foto kita. Jika anda menggunakan AdobeLightroom untuk mengatur koleksi foto, mungin itu lebih baik, karea lightroom memiliki kemampuan untuk mereduction Noise.

 

Selamat Mencoba.

 

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Latar Belakang Gerakan Pramuka Indonesia


Gagasan Robert Baden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).


Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI

(Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.


Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)


Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

 

 

 

Kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

 

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

 

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

 

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

 

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :

  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan

 

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

 

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

 

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

 

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

 

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

 

 

 

Mengapa Mesti Jadi “Presiden”

Apa sih motivasimu jadi Presiden, kalau hanya sekedar untuk tenar dan Visi mu tak jelas. Aku lebih baik golput dari pada memilih masa depan yang tak jelas juga. Apa sih harapan yang kau beri pada kami, kalau harapan itu cuma angan, lebi baik kamu mundur, dari pada kamu dimakan oleh neraka. Bukan kah setiap kita dilahirkan untuk menjadi pemimpin, tapi haruskan kita menjadi presiden untuk disebut “Pemimpin”?

 

Aku bukan tak setuju kalian maju jadi Presiden, tapi aku heran, mengapa calon ketua RT lebih sedikit dari calon Presiden? Apakah Karena gaji RT lebih kecil dari pada gaji presiden? Bukankah untuk jadi presiden harus ada jenjangnya dulu, ibarat kata “Kamu harus mimpin diri kamu sendiri dulu, baru memimpin orang lain, setelah berhasil memimpin kelompok kecil barulah kamu memimpin kelompok yang lebih besar, setelah kamu bisa berlaku bijak sana atas dirimu sendiri dan atas orang-orang yang kamu pimpin barulah kamu pantas di sebut pemimpin.”

 

Tapi sekarang, banyak yang sok jadi pemimpin tapi mereka sendiri secara kasat mata saja sudah tak layak disebut pemimpin. Karena diri mereka sendiri tak bisa mereka kendalikan, atau sifat mereka sendiri tak mereka kenali. Bagaimana mereka akan membawa kita maju?

 

Aku tak menyalahkan kalian atau sekelompok orang yang mencalonkan dirinya jadi pemimpin. Baca saja media masa akhir2 ini, misalnya pencalonan gubernur DKI, para calon saja sudah bersikap ke kanak-kanakan untuk bersaing menjadi gubernur, saling cela, itukah sifat pemimpin? Lihat saja salah salah satu calonnya, sebelumnya aku sempat respek sama beliau, tapi ketika maju jadi jalon gubernur, ia melupakan daerahnya sendiri, segala gebrakan beliau untuk daerahnya terasa hanya untuk pencitraan. Halah,, politik emang bohong..

 

Kita semua merasa terpanggil untuk membenahi system yang rusak di negeri, untuk mensejahterakan rakyat, dan untuk membuat kehidupan yang lebih baik. Tapi tak semua dari kita mampu, tak semua dari kita harus berebut jadi pemimpin, kenapa tak kita lakukan dari dalam diri kita, kita memulai diri kita untuk sejahtera nuraninya, untuk maju pemikiranya, untuk memimpin diri kita sendiri. Kita tak perlu gelar untuk membuat orang lain sejahtera, kita hanya perlu niat yang tulus. Banyak yang bisa kita lakukan, miliyaran rupiah yang kalian hamburkan untuk kampanye itu mungkin lebih bermanfaat jika di bangun fasilitas dan pendidikan kau miskin dan anak jalanan.

 

Banyak orang cerdas yang memilih mengabdi pada masyarakat tanpa harus jadi presiden. Banyak orang-orang yang bermanfaat dengan orang lain tanpa perlu fotonya di pajang di setiap tembok ruangan isntansi. Banyak orang yang jasanya lebih dikenang ketimbang jasa presiden ataupun MPR. Kenapa kita tak bisa menjadi sederhana untuk bermanfaat pada orang lain tanpa harus di hormati.?

 

Aku yakin calon-calon pemimpin itu sudah siap dengan segala sesuatunya. Dan sudah berpikir jauh tentang tindakannya. Dan oleh karena itu pula aku berpikir, apa motivasi yang membuat saudara ingin jadi pemimpin,? Sebab aku akan melihat latar belakang anda, kinerja anda selama ini, kalau tak layak dalam pemikiran ku, lebih baik aku tak milih saudara, dari pada aku memilih masa depan yang tak jelas. Kehidupan saudara selama ini sangat berpengaruh pada kepemimpinan anda masa depan.

 

Serunya pramuka

Aritkel ini di tulis ketika aku baru saja selesai nonton film “Lima Elang”. Film yang mengisahkan persahabatan lima anak, yang berlatar belakang berbeda dan di persatukan lewat sebuh perkemahan pramuka. Jadi keinget temen-temen pramuka semasa sekolah.

 

Kalau sekarang ada yang nanya kenapa sih Frans naik gunung? Tapi kalau dulu aku dan temen-temen pramuka malah saling nanya satu sama lain, “kenapa sih kita ikut pramuka?” lalu dengan sok bijak kita menjawab ingin belajar mandiri. (mandi di kali, atau mandi seminggu sekali) itu lah alas an yang paling tepat. Haha

 

Sebenarnya dulu sih gak terlalu minat ikut pramuka, lantaran sudah trauma ikut waktu jadi “Siaga” tingkatan dalam pramuka untuk umur 6-11 tahun. Waktu itu baru pertama kali latihan, eh kakak pelatihnya marah-marah, makanya kabur dan gak laithan pramuka lagi.

 

Baru masuk pramuka ketika SMK, waktu itu diajakin temen. Katanya untuk Lomba Keterampilan Baris-berbaris (LKBB), nah ikut aja. Eh gak taunya yang ngelatih LKBB kakak-kakak pramuka. Selama latihan, yaa, emang agak keras sih, kejadian yang paling gak di lupain ketika belajar penghormatan. Waktu itu posisi telapak tengan ku salah, eh dengan kakak pelatih nya di tepuk tangan ku. Waduuhhh sakit rek, (maklum baru kali pertama).

 

Sebelum perlombaan kita semua anak2 baru eh, malah dikukuhkan sebagai anggota pramuka SMK. Dan parahnya lagi pada saat malam pengukuhan itu, ada proses apa yaa.. emm gak ada sebutan yang pasti deh, aku bilangnya proses gelap-gelapan, karena dilakukan ketika tengah malam buta dan kadang hampir pagi malah. Nah sat itu lah kita ditanyaa’in maksud dan tujuan kenapa kita ikut pramuka.

 

Dan ketika aku ditanya oleh salah seorang kakak senior, aku jawab aja pengen belajar mandiri tadi. Terus pengen cari pengalaman baru. Dan di suruh janji akan ikut pramuka sesudah proses ini. yaa,, mau kagak mau, ku janji deh, akan terus latihan pramuka.

 

Dan ketika lomba berakhir, walaupun kita gak menang, tapi aku terus latihan pramuka, walaupun ada beberapa orang temenku berhenti. Dan parahnya lagi, di kelas ku cuma aku sendiri cowok yang ikut pramuka. Dan di Organisasi pramuka ku pada masa itu anggota barunya hanya ada 7 orang cowok dan belasan orang cewek. Haha.. kalau film 5 elang, 4 cowok dan 1 cewek, kalau kita 7 orang cowok dan banyak cewek..

 

Aku malah ketagihan ikut latihan pramuka. Habisnya seru, walaupun aku sering gak merhati’in materi yang di sampaikan sama pelatih. Sampe2 aku malah kurang tau soal struktur gerakan pramuka, dan sandi-sandinya.. tau sih sedikit sajaa, cuma tahu tapi gak terlalu pandai. Tapi lumayanlah, bisa belajar tali-temali, terus dirikan tenda. Bikin tiang bendera. Soalnya dulu ada cewek yang aku suka. Dan sayangnya cewek itu juga disukai oleh senior ku.

 

Tak beberapa lama latihan aku sudah deket sama orang-orang pengurus cabang (Pengurus Gerakan Pamuka Kabupaten). Maklum ku kan orangnnyaa suka aneh-aneh dan mudah dikenal. Sampai-sampai pernah ikut Festival Arakan Sahur sama orang-orang pengusur pramuka cabang. Padahal masih anak ingusan. Akrab sama, kak Anggi (Jendral 1), lalu kak Ian (Ketua Gerakan Pramuka Ranting) dan kak Heri Gunawan (Waktu itu aku gak tau lhoo, kalau dia Ketua Gerakan Pramuka Cabang) haha.

 

Hingga akhirnyaa tibalah saat yang menebarkan yaitu Penerimaan Tamu Penegak. Terenggg… Pada saat itu aku disidang untuk naik tingkat menjadi seorang Pramuka Penegak. Dan yang nyidang aku sepertinya orang-orang istimewa semua, gilee. Di depan ku jendral-jendral, serta orang-orang pengurus ranting dan cabang. (padahal temen2 ku gak sgitunya). Persidangan itu aku lalui dengan dan tanpa gentar, sampe-sampe aku ngusir ketua sidangnya (Kak Anggi). Haha Sorry Jendral.

 

Hampir satu jam rasanya berada di neraka yang berisik itu. Hingga aku keluar dan dinyatakan lulus. Ya yaaaaa. Tinggal nunggu pelantikan. Hehe

Setelah lulus Penerimaan Tamu Penegak, (belum di lantik) masih 3 bulan lagi pelantikannya. Aku malah rajin ikut kakak Pelatih ku nyidang anggota pramuka lain diberbagai sekolah yang ingin jadi Pramuka penegak. Sampe-sampe tengah malam aku berangkat. Bersama rombongan pengurus pramuka cabang, ke suatu desa di pinggiran kota, yang astagfirullah, jalannyaa rusak bgt. Perjalanan 5 jam dengan medan yang berlumpur pakai sepeda motor. Beh, benar-benar seruuu. Apa lagi rame rame..

 

Nah pada saat saat seperti itulah aku dekat sama Andalan Ranting dan Andalan Cabang. Andalan itu adalah orang-orang yang di tuakan.

Karena itu pula mungkin penyebab, kenapa aku di pilih sebagai salah satu anggota Perkemahan Akhir Tahun di Bumi Perkemahan Sungai Gelam, Provinsi Jambi pada Tahun 2007-2008. Saat itu aku satu-satu nya anggota baru yang dipilih dari sekolah ku, aku kemah bareng-bareng senior dari berbagai sekolah di kabupaten ku. Untungnya ketika masa pelatihan untuk perkemahan itu salah satu temen ku (anggota baru juga) dia diminta untuk bergabung, anaknya cewek namanya Hasni. Jadi aku gak sendirian deh anak ingusan. Hasni sekarang udah nikah, dan udah punya anak, akhirnya aku punya keponakan.. hahaha

 

Perkemahan bareng TNI itu membuat pendirian ku semakin matang. Dan pengalaman ku semakin buaanyakkk. Benar-benar asik hidup berdampingan dengan alam, hidup dengan rasa korsa (sebutan TNI untuk istilah kebersamaan). Hidup bermanfaat untuk orang lain. Waaahh,, asik deh. Pada saat itu pula aku dapat kakak angkat, namanya Kak Nila, dia kontingen lain dari Kabupaten Kerinci, sedangkan aku dari Kab. Tanjung Jabung Barat. Hingga sampai saat ini kita masih berkomunikasi. Sekarang dia kuliah dan menjadi anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) di sana, dan aku kuliah di Jogja.

Aku aktif pada organisasi pramuka di sekolah, hingga pada kelas 1 dan kelas 2 aku diangkat sebagai Sekretaris Organisasi Gerakan Pramuka SMK Negeri 1 Kuala Tungkal. Selain itu juga aku kerap di tunjuk sebagai ketua pelaksana bermacam-macam kegiatan pramuka oleh rekan-rekan ku, ya mungkin karena kinerja ku bagus dan mungkin karena aku orang Koleris jadi bakat kepemimpinannya terlihat. Haha Sombonggg… :P

 

Ketika aku kelas 3 dan mulai menyerahkan jabatan ku pada yang lebih muda. Aku mulai terpikir bergabung dengan pramuka di luar. Sempat kepikiran jadi pengurus pramuka di Ranting (Kecamatan). Tapi aku lebih memilih bergabung dengan Satuan Karya Bhayangkara (SAKA Bhayangkara), salah satu organisasi pramuka yang dibawahi oleh kepolisian.

 

Di sana, ketemu lagi dengan kak HERI, rupanya dia pelatih di SAKA Bhayangkara. Dan di sana pula aku bertemu dengan teman-teman lama, dari sekloah lain. Rasanya tidak salah aku bergabung di sana. Dan ternyata yang lebih heboh lagi, eh Istrukturnya adalah kak JUN (Junaidi Tresno). Sebenarnya sih dia temen ayah ku di kantor, dan dulu nya dia adalah pelatih pramuka pada saat aku SD (kabur sewaktu latihan).

 

Sekilas tentang kak Jun. Dia adalah salah satu andalan yang paling di segani dan di takuti bagi pramuka-pramuka muda. Kenapa, karena kak Jun orangnya keras, tegas, dan disiplin. Dan paling tidak senang melihat pramuka yang menclamencle. Gak salah deh dia jadi Instruktur Bhayangkara. Dia juga salah satu alumni SMK ku, dia juga pernah memperjuangakn berdirinya Organisasi Pramuka di SMK, pokonya neh orang terkenal bgt di kalangan pramuka tempatku.

 

Aku sempat bertemu dan dilatih oleh orang-orang didikannya, seperti kak Novi, dan kak Heri, dan memang gak jauh beda wataknya sama kak Jun. Tapi itulah yang aku suka dari SAKA Bhayangkara. Dengan SAKA ini kita pernah merasakan jadi Polisi itu gimana, dan ternyata asik, kita juga pernah Napak Tilas, berjalan seharian. Dan bener-bener pegel. Walaupun sebelumnya aku pernah berjalan dua hari dua malam untuk melengkapi syarat untuk jadi Pramuka Laksana. Tapi tetep saja napak tilas ini lebih pegel, karena berjalan di sepanjang jalan raya lintas provinsi, kalau yang dua hari dua malam itu, kita jalan, masuk hutan keluar perkampungan orang, masuk kebun orang, melewati rawa menyebrang sungai, jadi lebih asik.

 

Dan sekarang kalau libur kulaih aku pulang kampung dan kembali latihan bersama adik-adik pramuka SK ku. Waktu liburan kemarin bahakan aku sempat jadi Pimpinan Kontingen Pramuka SMK ku untuk mengikuti Reimuna Ranting selama 5 hari, walaupun saat itu aku dalam kondisi yang kurang sehat. Tapi karena aku sudah menjadi bagian dari kakak mereka aku jalani aja. Walau ketika upacara penutupan aku gak bisa mendampingi mereka, karena harus pulang lebih awal lantaran sakit yang semkain parah. Dan esoknyaa mereka mendapati diriku terbaring takberdaya di Rumah Sakit karea Tipes.

 

Tapi sakit itu tak tak membuat ku berhenti pramuka, karena pramuka serunya gak abis-abis. Selalu aja yang bikin ingin kembali ke Pramuka. Banyak pengalaman seru, banyak kejadian lucu bersama teman-teman di Sungai Gebar. Sama Juna, Usuf, Semi, Ridho, Eko, Sahyan. Ada cinta, ada perhabatan, hemm aku kangen kalian semua Pramuka 07.

 

Kini aku juga masih senang tidru di tenda dan bermain dengan alam. Mendaki gunung telah menjadi hobi, dan teknik yang pramuka ajarkan, kini aku terapkan dalam setiap pendakian ku, TQ untuk teman-teman semua. Untuk anak Pramuka SMK 1 Kuala Tungkal, untuk rekan-rekan SAKA Bhayangkara. dan untuk semua Instruktur ku di TNI, Kak Jun, Kak Yanto. dan untuk semua senior-senior ku.

 

217604_221878271161794_100000188675281_1052059_4565545_n

Junior-juniro ku, waktu Lomba LKBB.

31122007(028)

waktu Perkemahan Akhir Tahun 2007-2008, di Buper Sungai Gelam, Provinsi Jambi.

 

08012008(012)

Ini waktu Heaking di acra Perkemahan Wirakarya.. Kita Juara dua waktu perkemahan ini. Open-mouthed smile

 

 

09062008(011)

inilah kami yang masih Cupu.. kok cowoknya ada 9 ya??  iyaa.. 2 orang senior.. sih.. hahaha

 

Gua Rancang Kencono

Awalnya itu ketika pagi hari di sebuah warnet dengan 10 PC, belum tidur semaleman, keasikan ngobrol sama Bos, sebut saja namanya Tiwul 27 tahun, lajang. Hehe. Terus datang Bang Wanto tetangga sebelah beda profesi. Dan gak tau kok mereka bisa ngomongin Gua Rancang Kencono. Terus aku disuruh lihat, eh ternyata Guanya cukup unik, ada pohon gede tumbuh di mulut guanya.

IMG_2724

Tertarik sih pengen kesana, awalnya planning sama mbk Tiwul kalau gak hari Jum’at hari sabtu kalau gak sabtu hari minggu. Kalau gak sih kapan-kapan. Hehe.. Akhirnya penasaran pengen ke sana, ku sms salah seorang teman, sebut saja si Piti, lantaran si Edi lagi pulkam, kata si Piti sih si Edi lagi lamaran mau nikah, dan Piti GALAU.. haha, akhirnya ku ngajak Piti biar dia gak galau.

Eh gak tau nyaa, lamaaaa bgt di balas, yaa.. dan ternyata kebagian jadwal jaga warnet pagi deh sampe jam 12 siang, berhubung Mas Nanang gak dikasi tau jadwalnya makanya jadi tukeran jadwal. Dia shif 3 aku shif dua. Lumayan sorenya bisa main atau tiduran di kos, kalau gak jadi ke Gua Rencang. (karena Piti lamaa bgt balas smsnya) jadi pesimis.

Eh jam 13.10 baru Piti balas sms ku, akhirnya setelah berdiskusi singkat, kita putuskan untuk ke Gua Rencang, walau cuma berdua, Mbk Wulan kayaknya masih tidur jadi ku gak ngajakin dia, terus Edi lagi pulkam makanya gak ngajakin edi, makanya ku ma Piti aja yang pergi..

Berangkat dari Jogja sekitar jam 13.45 sempat di tengah jalan ditemani rintik-rintik hujan. Tapi tak lama dan tak harus mengenakan jas hujan (karena gak bawa) tapi gak jadi hujan. Lanjut lagi deh. Pertigaan Playen belok kanan (cuma itu yang aku tau) dan untung ada penunjuk arahnya (Air Terjun Sri Getuk dan Gua Rancang Kencono 10 KM) teruss, eh ada pertigaan kita kebablasan, berhenti di Alfamart buat beli minum and coki-coki, dan si Piti nanya sama ibu-ibu yang jaga parkir ke mana arah Gua Rencang Kecnono? Kata ibu itu, pertigaan di depan, belok kanan lalu kiri.. terus sampai ketemu perempatan belok kanan.

Oke,, kita lanjut lagi dari Alfamart ke arah yang di beritahu ibu itu, sekitar 500 meter dari Alfamart ada penunjuk arah (Air Terjun Sri Getuk dan Gua Rancang Kencono 7 KM) belok kanan, terusss,, waaaww.. jalannyaa men,, jelek bgt, seperti jalan rusak (emang rusak). Tapi belok kanan menuju ke arah TKP jalan sedang ditutup untuk kendaraan roda 4, untungnya aku n Piti gak pakai Honda Jazz Abu-abu ku, jadi kita boleh lewat, ternyata di depan ada perbaikan jalan, kita sempat terhalang aspal panas, namun dengan teknik permisi kita bisa lewat, dan melanjutkan menapaki jalan yang tak rata itu.

Pemandangannya wehh mantap abis, kiri kanan di tumbuhi pohon singkong. Dan pohon kayu putih. Di perkampungan penduduk ada anak kecil eh kita nanya lagi deh arah ke Gua Rancang, anak kecil itu menjawab masih sekitar 2Km lagi ke depan. Yaa kita lanjut lagi, sampai akhirnya kita sampai di penghujung jalan aspal, memasuki jalan tanah liat berbatu, kita nanyaa ibu-ibu. Kata ibu itu, lurus aja ke depan, ntr ada TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) kali yaa,? lalu belok kiri.

Gak jauh dari situ memang ada TPR, dari jauh sudah di pasang portal dari kayu bertulisakan “TUTUP” sempat agak kecewa sih. Tapi setelah stop di TPR dan bertanya.

Aku : “Pak kenapa tutup e?”

Si bapak : “Habis hujan mas, jadi kita tutup.”

Aku : “Kalau ke guanya buka pak,?”

Si Bapak : ”Oo.. kalau ke Gua buka mas, silahkan ke kiri, dan tidak perlu membayar tiket, untuk mengobati kekecewaan”

Aku “Wahh,, terimakasih pak.”

Si Bapak : “Ya sama-sama”

Sepanjang jalan menuju Gua aku dan Piti, bersyukur bgt,, haha.. karena niat kita dari awal itu adalah ke Gua nya bukan ke air terjunya, walaupun ada niat mampir ke air terjunya juga sih. Hehe tapi sudah gratis masak minta lebih??

IMG_2809

Lanjut pergi lagi deh belok kanan.. ke arah Gua Rancang, hadeh… ternyata, Off Road men, jalannyaa, becek n gak ada ojek, terpaksa deh kita berdua menyincingkan celana, dan berbecek-becek ria. Ramai juga yang bekunjung ke Gua Rancang hari ini, mungkin karena air terjun Sri Getuknya di tutup kaliya..

IMG_2656Setelah siap2 dan santai sejenak di atas kita pun masuk ke dalam gua, wau, di depan gua kita di sambut dengan sebatang pohon Klumpit Raksasa, kata mas Hudi pemandu wisata Gua Rancang, Pohon ini telah berumur sekitar 300 tahun. Dan Gua Rancang sendiri menurutnya telah ada sejak 3000 an tahun lalu.

Setelah berfoto-foto di bagian depan gua yang lebar dan luas. Kita masuk, ternyata di dalam gelap bgt, gak ada lampunya apa lagi kipas anginnya beda bgt sama Gua Gong di Pacitan yang aku datangin sama Edi beberapa waktu lalu, semua masih bener-bener alami di Gua Rancang ini. Makanya kami nyewa senter dulu sama anak-anak kecil di sana. Ada tiga anak kecil umurnya sekitaran sekolah dasar yang menjajakan jasa penyewaan senter, ketika ditanya harga sewanya “Mereka menjawab seiklasnya aja mas”. Hee.. Waaahh, jarang-ajarang lhoo ada penjual yang memasang tariff “Seiklasnya aja”

IMG_2674

Dan terenggg.. ternyata di dalam beneran gelap, Gua rencang ada 3 bagian, pertama, ruang yang luasnya bisa untuk main badminton, kedua agak kecil dan ketiga itu ruang tertutup, dan di ruang ke tiga ini gak ada jalan masuk kecuali lubang yang berdiameter sekitra 1 meter lah. Tas ransel ku aja sampe nyangkut padahal sudah merangkak.

IMG_2708

Di dalam ruang yang tiga ini ada sebuah prasasti, yang menurut mas Hudi prasasti ini merupakan pernyataan kesetiaan laskar mataram kepada Sri Sultan Hamengkubowono. Sebelumnya kami sempat lebih dahulu masuk ke dalam ruang ini dan membaca prasati itu, tapi gak ngerti sejarahnya. Akhirnya setelah berfoto-foto, kita keluar. Eh di ruang tengah ketemu mas Hudi sama rombongan, terus di tawarin kalau mau dengar sejarahnya ikut saja, ntar bayarnya seiklasnya saja untuk kebersihan sekitar gua. Gitu katanya.. yaa siapa sih yang gak mau. Akhirnya aku dan Piti masuk lagi, kali ini dengan rombongan yang terdiri sekitar 15 orang lah.

Ketika mas Hudi sedang bercerita, ku sodorin aja Voice Recorder ke dekatnya sambil merekam apa yang dia bicarakan. :D maklum Insting, J . akhirnya dari pembicaraan Mas Hudi kita dapat sejarah tentang Gua Rencong ini. sejarahnya seperti berikut.

 

Dinamakan Gua Rancang Kencono, karena gua ini dulu digunakan untuk menyusun atau merencanakan strategi perang antara laskar Mataram dengan penjajahan Belanda pada tahun 1720-an. Laskar Mataram tersebut adalam Kyai Soreng Pati, Kyai Putut Linggo Bowo, dan Kyai Kromo Wongso. Bahkan dari buku mozaik pusaka budaya, tempat ini juga sebagai pertemuan Pangeran Diponegoro dengan Sentot Prawirodirdjo serta petinggi Kerajaan Mataram pada waktu itu.

Di dalam gua ada sebuah ruangan gelap untuk bersemedi. Untuk masuk ke ruang tersebut melalui lorong sangat sempit hanya bisa dimasuki satu badan dan harus merunduk/jongkok (ruang ke tiga).

Kemudian oleh Kyai Soreng Pati dan Kyai Putut Linggo Bowo gua tersebut diberi nama Gua Rancang Kencono karena tempat tersebut digunakan untuk merencanakan sebuah kegiatan kabajikan/mulia (emas).

IMG_2682

Prasti yang ada di dalam Gua Rancang itu sendiri sebenarnya tidak ada dalam sejarah Gua Rancang Kencono, prasasti itu sendiri ada berupa semacam pernyataan yang dipahat di dinding gua, serta ada gambar burung garuda di kiri prasasti dan di langit-langit gua. Namun ada mitos yang mengatakan bahwa dinding di prasasti itu merupakan sebuah pintu menuju gunung Merapi di Yogyakarta. Jika mengetahui kata kuncinya.. wiidiihhh seperti di tipi-tipi.. haha..

IMG_2664

Pemandangan ke luar dari ruang pertama Gua Rancang Kencono

IMG_2751

Menjajakan senter “Seiklasnya”

IMG_2744

Bocah penjaja senter

Sudah selesai itu kita keluar lagi, ya salam tempel lah sama Mas Hudi. Terus balikin senter dan foto2 sama anak Gua Rancang. Instirahat sejenak lalu capcus deh pulang ke Jogja.. Open-mouthed smile

 

mesjid bukan mosque

Muslim seharusnya tidak lagi menggunakan kata "Mosque". Suatu hari, saya membaca buku berjudul "THE COMPLETE IDIOT'S GUIDE TO UNDERSTANDING ISLAM" ("PETUNJUK IDIOT YANG LENGKAP UNTUK MENGERTI ISLAM)

 

*) IGOEN ; "I've checked this book in yahoo search, and it's true it's there"

dan buku itu berisi fakta-fakta yang lucu. Salah satunya adalah mengenai kata "Mosque." Banyak dari kita yang berfikir bahwa ini adalah terjemahan bahasa Inggris untuk Masjid. Saya yakin tak ada seorangpun dari kita yang mengetahui bagaimana kata ini ada dan kemudian mempunyai kemiripan suara dengan 'Masjid'. Kita masih sangat muda ketika kita berfikir bahwa ini hanyalah sebuah kata dalam Bahasa Inggris. Saat itu kita belum berfikir kritis dan analitis,jadi tak ada keberanian untuk menanyakannya kepada guru,benar kan ?).

 

Bagaimanapun, buku ini menunjukkan bahwa kata 'Mosque' diperoleh dari kata dalam bahasa Spanyol, yaitu "Mosquito" ("Nyamuk"). Dinamakan seperti itu karena saat Perang Salib terjadi, Raja Ferdinand berkata bahwa mereka akan berangkat dan membasmi Muslim "like mosquitoes"("seperti nyamuk-nyamuk"). (Dimana lagi mereka Dapat temukan muslim dalam jumlah yang cukup besar untuk dibasmi jika bukan di Masjid?). Lalu tanpa rasa sungkan mereka menyebut "Masjid" sebagai "Mosque".

 

Jadi saudara-saudara seiman, hindarilah penggunaan kata yang dengan jelas menunjukkan tamparan kemuka ke wajah umat. Beritahukanlah saudara-saudara kita tentang sejarah dan etimologi (ilmu asal kata) tentang kata ini. Dan marilah kita ganti kata itu dengan kata yang memiliki makna yang seharusnya :

Masjid!

Tempat untuk Bersujud!!

Bukan Mosque: tempat pembasmian!

 

Jika ada diantara saudara-saudara yang masih ragu tentang hal ini,silahkan mencari buku tersebut dan kemudian membacanya.

 

Sumber : anonim

 

Film Surat Kecil Untuk Tuhan

SuratKecilUntukTuhan_1306745638Wahai Tuhan hidupkanlah aku sebagaimana kehidupan itu lebih baik bagiku.
dan wahai Tuhan matikanlah aku sebagaimana kematian itu lebih baik ku.

Itulah sebagian kalimat yang terdapat pada wal dari film “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Lalu kemudian di susul dengan sebuah pertanyaan,

 

“dan bagaimana kelak mereka akan mengenangku? Bagaimana aku akan di kenang oleh sahabat, bagaimana aku di kenang oelh keluarga ku?”

 

Film drama dan biografikal Indonesia ini diliris pada tahun 2011. Diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya karya Agnes Davonar, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Film yang dibintangi oleh Dinda Hauw dan Alex Komang mendapat nominasi Piala Citra dan Aktor terbaik.

 

Kisah nyata seorang gadis cilik bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke berusia 13 tahun. Hidupnya tampak sempurna, disayang oleh orang tua dan dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, dalam kondisi keuangan keluarga yang berkecukupan, serta memiliki enam sahabat dekat yang kompak dan kekasih bernama Andy (Esa Sigit) serta dekat dengan Pak Yus, ajudan sang Ayah.

 

Pada tahun 2003 Keke adalah pasien pertama di Indonesia yang terjangkit kanker Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak), dan sudah berada di stadium 3. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" kecantikannya hilang. Keke sering mimisan, sulit bernapas dan matanya memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin besar di bawah kelopak mata bagian kiri. Hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemotrapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua,rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktifitas seperti sedia kala.

 

Tapi kanker kembali menyerang lebih parah setahun berikutnya. Ayah Keke tidak pernah sekalipun menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari 3 bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 2006.

 

Tuhan memberikan Keke kematian karena menurut Tuhan itulah yang terbaik untuk Keke. RIP Gita Sesa Wanda Cantika. Film yang mengharukan, mengajarkan kita untuk tegar dan tak pernah menyerah meski fonis itu sudah pasti adanya.

 

NB:

Silahkan Beli CD atau DVD nyaa, kalau gak mau beli nyewa aja di rental. Ada kok. :D

 

Teman 7 Tahun Silam

Bahagia rasanya, beberapa waktu ini handphone sering berdering.

Dari teman-teman lama, 7 tahun silam.

Mendengar suara mereka yang masih saja cempreng.

Tawa mereka yang masih saja bising.

Serta kata-kata mereka yang masih saja bawel.

Aku tak tau rupamu bagaimana, dan sekarang aku hanya tau kamu di mana.

Jauh, penjuru negeri kini memisahkan kita, status mu juga sudah milik orang.

Tapi teman, kita tetap teman.

Ingat sewaktu kamu nyontek tugas ku, sewaktu kamu membenci ku.

Atau sewaktu kamu menyukai ku. Semua terdengar lucu.

Mengingat di mana letak tempat dudukmu. Atau mengingat kelakuan konyol kalian

Semua terasa indah.

Ingin kembali ke masa di mana celana pendek dan dasi “Aids” warna biru itu

melingkar di leher.

Kemasa di mana kita belajar Iqra’ atau belajar seruling,

Membuat pesawat dari kertas dan menerbangkannya ke kantin sekolah tetangga.

Itu lucu.

Kini sebagian dari kita, telah megabdi pada Ibu pertiwi.

Suara mu terdengar lebih bijak, bicaramu juga terdengar lebih berbobot.

Sebagian dari kita lagi telah menjadi bagian dari rumitnya birokrasi pemerintahan.

Dan sebagian lagi masih belum ku dengar kabar beritanya.

Teman. .. telpon ini menyatukan kita semua pada pembicaran lama.

Mengenang dan terkenang, mengingat untuk sahabat.

Meski wajah tak dapat terlihat tapi suaramu cukup membuat diri kumerindu.

Tak sabar rasanya segera pulang dan bertemu kalian semua.

Meledek pakaian yang kalian kenakan, memandangi wajah kalian yang berkerut termakan waktu.

Atau menertawakan kita semua yang dahulu lugu.