Badan gue masih pegel-pegel sejak jum'at kemarin hingga minggu sore main di Gunung Merbabu, Jawa Tengah bareng temen-temen. Baru kali ini ngerasain naik gunung itu buat seneng-seneng bareng temen. meskipun biasa seneng tapi senengnya pendakian kemarin lebih deh. gak tau kenapa. apa mungkin karena ada dia, atau karena ada mereka. haha, sepertinya sudahlah jangan diperpanjang biarkan semua menjadi rahasia hati.
Andai mata mu melihat aku.
terungkap semua isi hatiku..
alam sadar ku alam mimpi ku
semua milikmu andai kau tau.
Yap.. pendakian ke Mebabu kemarin benar-benar istimewa. Pasalnya itu pendakian ke tiga gue ke Merbabu, setelah pendakian pertama berhasil menggapai puncak Syarif dan Puncak Ketheng Songo dengan Tim Semut Summit via Jalur pendakian Kopeng Cunthel yang butuh 14 jam lebih ngesot ditrek yang lumayaaaaaann jauh dan luarbiasa menguras tenaga, akhirnya pendakian kedua, gue mutusin untuk mendaki via Selo pada maret lalu, pendakian lancar-lancar saja hingga menjelang Sabana 1 Tim di terjang badai dan terpaksa mendirikan tenda 20 menit menjelang Sabana 1 serta menghabiskan malam dengan main monopoli di dalam tenda, dan alhasil gue lah jadi pemenangnya, dalam 3 x permainan gak ada yang bisa ngalahin gue sebagai ahli keuangan. Karena sampai pagipun angin tak kunjung ramah, akhirnya kami turun dengan sedikit kecewa, photonya dikit doank. kasian si kamera kalau di keluarin, ntr bisa demam kena air hujan.
Pendakian ketiga gue yaa yang kemarin 11-13 Oktober 2013. Tadinya rencana pendakian tanggal 17 oktober yang bertepatan dengan hari ultah gue. Tapi berhubung tanggal 15 oktober itu Idul Adha dan temen-temen pada gak bisa naik tanggal 17 yaa sudah peringatan ultahnya dimajukan jadi tanggal 11-13, tu ide dari temen-temen gue yang rada error.
Tadinya sih gue cuma pengen ngajak 3 temen baik gue Piti, Vivin dan Eddy. tapi eh rencana bocor dan tersebar hingga ketelinga temen yang lain dan mereka pengen ikut. Jadi lah tambah 3 orang lagi I'mal dan dua temennya Angga dan Tsani. Terpaksa gue memberlakukan quota, soalnya gue gak biasa membawa tim yang lebih dari 8 orang ketika naik. minimal 2 orang, dan maksimal 8 orang, serta 1 tenda maksimal 4 orang.. jadi kalau 5 orang yang ikut, mau gak mau bawa 2 tenda, gue males bawa tenda yang kapasitas 6 orang, selain terlalu gede, juga terlalu ribet ndiri'inya kalau pas badai.
Bolos kerja mah biasa, tapi kali ini bukan hanya bolos kerja tapi juga menghasut temen untuk ikut bolos dan memboloskan kerja temen yang lain nya.. haha. Eddy kerja di tempat gue, tadinya dia gak mau ikut tapi apa jadinya gue tanpa dia, dan akhirnya gue buat aja dia gak masuk kerja untuk 11-13. Ternyata gue juga bawa kabur editor Bentang Pustaka (Tsani). haha bodo' ah. yang penting happy..
Pendakian ketiga bener-bener serasa jadi guide, gak ada yang memiliki banyak mendaki keculai Eddy yang selalu daki bareng gue, jadi yaa perlengkapan yang mereka bawa alakabarnya. padahal gue sudah kasi list perlengkapan yang harus di bawa tapi yahhh, ngatur manusia mah sulitnya setengah mati. Enggak percaya kalau gak dijalani sendiri, dan ketika pendakian di hantam hujan deras baru deh kerepotan, yang mantelnya gak bisa diajak kompromi, yang kedingan, yang keram, yang kepleset karena salah sepatu. Tapi gue sabar menasehati kok, memberikan pelajaran itu menurut gue cuma ada dua cara satu teori, dan satunya lagi praktik, dan ketika teori kurang dimengerti maka contohkanlah kepada mereka dengan praktik.
Target gue bawa Tim untuk ngecamp di Sabana 2 gagal kerena salah satu anggota (i'mal) mengalami kram akut, perjalanan tim menjadi tersendat-sendat karena sering terhenti menunggu i'mal istirahat, dan gue melarang tim untuk berpisah terlalu jauh karena pada saat itu hujan dan kabut cukup tebal. apa lagi mereka kurang pengalaman. tapi dengan terseok-seok akhirnya tim sampai di Pos batu tulis, dan gue maksa tim agar naik sedikit lagi untuk sampai di tempat gue bikin tenda pada pendakian ke dua yaitu 20 menit menjelang Sabana 1.
To be continued yaa..
Lagi males nulis cerita perjalanan, ntr tunggu aja edisi E.booknya :P
Andai mata mu melihat aku.
terungkap semua isi hatiku..
alam sadar ku alam mimpi ku
semua milikmu andai kau tau.
Yap.. pendakian ke Mebabu kemarin benar-benar istimewa. Pasalnya itu pendakian ke tiga gue ke Merbabu, setelah pendakian pertama berhasil menggapai puncak Syarif dan Puncak Ketheng Songo dengan Tim Semut Summit via Jalur pendakian Kopeng Cunthel yang butuh 14 jam lebih ngesot ditrek yang lumayaaaaaann jauh dan luarbiasa menguras tenaga, akhirnya pendakian kedua, gue mutusin untuk mendaki via Selo pada maret lalu, pendakian lancar-lancar saja hingga menjelang Sabana 1 Tim di terjang badai dan terpaksa mendirikan tenda 20 menit menjelang Sabana 1 serta menghabiskan malam dengan main monopoli di dalam tenda, dan alhasil gue lah jadi pemenangnya, dalam 3 x permainan gak ada yang bisa ngalahin gue sebagai ahli keuangan. Karena sampai pagipun angin tak kunjung ramah, akhirnya kami turun dengan sedikit kecewa, photonya dikit doank. kasian si kamera kalau di keluarin, ntr bisa demam kena air hujan.
Pendakian ketiga gue yaa yang kemarin 11-13 Oktober 2013. Tadinya rencana pendakian tanggal 17 oktober yang bertepatan dengan hari ultah gue. Tapi berhubung tanggal 15 oktober itu Idul Adha dan temen-temen pada gak bisa naik tanggal 17 yaa sudah peringatan ultahnya dimajukan jadi tanggal 11-13, tu ide dari temen-temen gue yang rada error.
Tadinya sih gue cuma pengen ngajak 3 temen baik gue Piti, Vivin dan Eddy. tapi eh rencana bocor dan tersebar hingga ketelinga temen yang lain dan mereka pengen ikut. Jadi lah tambah 3 orang lagi I'mal dan dua temennya Angga dan Tsani. Terpaksa gue memberlakukan quota, soalnya gue gak biasa membawa tim yang lebih dari 8 orang ketika naik. minimal 2 orang, dan maksimal 8 orang, serta 1 tenda maksimal 4 orang.. jadi kalau 5 orang yang ikut, mau gak mau bawa 2 tenda, gue males bawa tenda yang kapasitas 6 orang, selain terlalu gede, juga terlalu ribet ndiri'inya kalau pas badai.
Bolos kerja mah biasa, tapi kali ini bukan hanya bolos kerja tapi juga menghasut temen untuk ikut bolos dan memboloskan kerja temen yang lain nya.. haha. Eddy kerja di tempat gue, tadinya dia gak mau ikut tapi apa jadinya gue tanpa dia, dan akhirnya gue buat aja dia gak masuk kerja untuk 11-13. Ternyata gue juga bawa kabur editor Bentang Pustaka (Tsani). haha bodo' ah. yang penting happy..
Pendakian ketiga bener-bener serasa jadi guide, gak ada yang memiliki banyak mendaki keculai Eddy yang selalu daki bareng gue, jadi yaa perlengkapan yang mereka bawa alakabarnya. padahal gue sudah kasi list perlengkapan yang harus di bawa tapi yahhh, ngatur manusia mah sulitnya setengah mati. Enggak percaya kalau gak dijalani sendiri, dan ketika pendakian di hantam hujan deras baru deh kerepotan, yang mantelnya gak bisa diajak kompromi, yang kedingan, yang keram, yang kepleset karena salah sepatu. Tapi gue sabar menasehati kok, memberikan pelajaran itu menurut gue cuma ada dua cara satu teori, dan satunya lagi praktik, dan ketika teori kurang dimengerti maka contohkanlah kepada mereka dengan praktik.
Target gue bawa Tim untuk ngecamp di Sabana 2 gagal kerena salah satu anggota (i'mal) mengalami kram akut, perjalanan tim menjadi tersendat-sendat karena sering terhenti menunggu i'mal istirahat, dan gue melarang tim untuk berpisah terlalu jauh karena pada saat itu hujan dan kabut cukup tebal. apa lagi mereka kurang pengalaman. tapi dengan terseok-seok akhirnya tim sampai di Pos batu tulis, dan gue maksa tim agar naik sedikit lagi untuk sampai di tempat gue bikin tenda pada pendakian ke dua yaitu 20 menit menjelang Sabana 1.
To be continued yaa..
Lagi males nulis cerita perjalanan, ntr tunggu aja edisi E.booknya :P