Aku pernah berada pada perasaan yang senang
Saat hati ku berbunga pertama kali memiliki mu
Akupun pernah merasa paling sedih saat kau katakan sayang
lalu kau berpaling dari ku karena semangkuk bakso
ah.. baksoo lagi...
Satu alasan mengapa aku enggan sekali makan bakso
bukan karena bakso selalu bersanding dengan mie ayam
tapi setiap makan pentol bakso itu seperti makan hati ku sendiri
sakitttt banget, sakitnyaa tuh disini #eh
Aku yang salah, atau aku yang disalahkan
dan aku mengerti aku yang merasa salah sementara kamu tidak
dan aku yang disalahkan aku tak apa
karena aku lekaki, penjelasan ku selalu dianggap kilah
alasan ku selalu dimentahkan sebab yang benar itu adalah yang sama dengan yang kau rasakan
Aku yang salah terlalu menaruh harap yang tinggi pada mu dahulu
Ketika ku pikir masa depan itu mudah, ketika ku pikir berdua itu lebih baik
Aku yang salah jatuh hati terlalu dini ketika umur ku belum genap 17tahun
Masih kecil bagi ku untuk mengenal cinta, ketika ku tau cinta itu tak hanya mesra
tapi butuh harta, percaya dan saling menyakini agar cinta berakhir menjadi rumah tangga
Kesalahan ku selanjutnya adalah terlanjur mencintai mu
hingga itu menjadi sulit aku hilangkan ketika ku rasa ada rasa yang sama pada dirinya.
Meskipun aku sadar, bahkan sangat sadar cinta itu tak tumbuh secepat biji jagung.
maka aku lebih memilih menjalaninya sendiri, menikmati alur takdir yang Tuhan tentukan
Aku salah lagi ketika aku menulisakan semuanya disini
bahkan mungkin aku juga salah menulis ini disini
sebab ku tau kalian pasti akan membaca ini, tapi ah sudahlah
aku orang yang tak pandai berbohong
setidaknya aku tidak seperti mu yang membenarkan pikir mu lalu menyalahkahkan pikir orang lain
Kebenaran itu Tuhan yang mengaturnya.
entah kenapa bangkai yang ditutup rapat kini menebar busuknya
tadinya aku iba lalu aku ingin membenci tapi tak bisa
hingga akhirnya aku lebih memilih tak peduli
karena itu adalah lawan dari cinta
Hanya takdir yang akan membawa mu kembali ke hadapan ku..
Aku yang salah menaruh harap
Seharusnya aku tak menaruh cinta pada yang hati yang ku tau mendua
tapi aku pemenang yang tak punya pedang dan kini ku tertusuk belati mu
sakit nya tu di sini...
Aku salah menaruh harap
Seharusnya aku tak menaruh harap pada hati yang beku dan kaku
yang membiarkan ku menerka isinya sementara aku bukanlah ahli nujum
hingga perlahan sayup sayup Once menyanyikan "Pupus"
Tapi sudahlah, aku masih bisa tersenyum mengangkat dagu ku
Ketika ku menyapa kalian
Sebab tak ada alasan untuk menunduk malu
Kebenaran yang ku ingin sudah ku dapat
kebenaran menurut pemikiran ku,
Kesalahan ku adalah penutup bangkai mu, yang tercium seperti bakso.
Dimana setiap pentolnya adalah hati ku yang dengan lahap kau nikmati bersamanya.
dan semanis es cream yang kita nikmati dimana setiap suapanya adalah teka teki yang tak kunjung usai, di jelaskan kebenarannya..
hahaha,,
Saat hati ku berbunga pertama kali memiliki mu
Akupun pernah merasa paling sedih saat kau katakan sayang
lalu kau berpaling dari ku karena semangkuk bakso
ah.. baksoo lagi...
Satu alasan mengapa aku enggan sekali makan bakso
bukan karena bakso selalu bersanding dengan mie ayam
tapi setiap makan pentol bakso itu seperti makan hati ku sendiri
sakitttt banget, sakitnyaa tuh disini #eh
Aku yang salah, atau aku yang disalahkan
dan aku mengerti aku yang merasa salah sementara kamu tidak
dan aku yang disalahkan aku tak apa
karena aku lekaki, penjelasan ku selalu dianggap kilah
alasan ku selalu dimentahkan sebab yang benar itu adalah yang sama dengan yang kau rasakan
Aku yang salah terlalu menaruh harap yang tinggi pada mu dahulu
Ketika ku pikir masa depan itu mudah, ketika ku pikir berdua itu lebih baik
Aku yang salah jatuh hati terlalu dini ketika umur ku belum genap 17tahun
Masih kecil bagi ku untuk mengenal cinta, ketika ku tau cinta itu tak hanya mesra
tapi butuh harta, percaya dan saling menyakini agar cinta berakhir menjadi rumah tangga
Kesalahan ku selanjutnya adalah terlanjur mencintai mu
hingga itu menjadi sulit aku hilangkan ketika ku rasa ada rasa yang sama pada dirinya.
Meskipun aku sadar, bahkan sangat sadar cinta itu tak tumbuh secepat biji jagung.
maka aku lebih memilih menjalaninya sendiri, menikmati alur takdir yang Tuhan tentukan
Aku salah lagi ketika aku menulisakan semuanya disini
bahkan mungkin aku juga salah menulis ini disini
sebab ku tau kalian pasti akan membaca ini, tapi ah sudahlah
aku orang yang tak pandai berbohong
setidaknya aku tidak seperti mu yang membenarkan pikir mu lalu menyalahkahkan pikir orang lain
Kebenaran itu Tuhan yang mengaturnya.
entah kenapa bangkai yang ditutup rapat kini menebar busuknya
tadinya aku iba lalu aku ingin membenci tapi tak bisa
hingga akhirnya aku lebih memilih tak peduli
karena itu adalah lawan dari cinta
Hanya takdir yang akan membawa mu kembali ke hadapan ku..
Aku yang salah menaruh harap
Seharusnya aku tak menaruh cinta pada yang hati yang ku tau mendua
tapi aku pemenang yang tak punya pedang dan kini ku tertusuk belati mu
sakit nya tu di sini...
Aku salah menaruh harap
Seharusnya aku tak menaruh harap pada hati yang beku dan kaku
yang membiarkan ku menerka isinya sementara aku bukanlah ahli nujum
hingga perlahan sayup sayup Once menyanyikan "Pupus"
Tapi sudahlah, aku masih bisa tersenyum mengangkat dagu ku
Ketika ku menyapa kalian
Sebab tak ada alasan untuk menunduk malu
Kebenaran yang ku ingin sudah ku dapat
kebenaran menurut pemikiran ku,
Kesalahan ku adalah penutup bangkai mu, yang tercium seperti bakso.
Dimana setiap pentolnya adalah hati ku yang dengan lahap kau nikmati bersamanya.
dan semanis es cream yang kita nikmati dimana setiap suapanya adalah teka teki yang tak kunjung usai, di jelaskan kebenarannya..
hahaha,,