Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia dan dasar Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, merupakan wujud dari bangsa Indonesia sendiri, diambil dari nilai-nilai kebudayaan dan peradaban bangsa Indonesia dan bukanlah produk luar negeri, bukan pula di ambil dan ditiru dari negara lain.
Banyak niai luhur yang telah ditanamkan didalam pancasila diantanya, semangat gotong royong, semangat bermusyawarah, bhineka tunggal ika dan masih banyak lainya. Sejak dulu semangat gotong royong nampak dimana-mana, untuk memulai suatu pembangunan sarana umum dan sebagainya, bahkan hingga sekarang di beberapa daerah di Indonesia semangat itu masih terasa. Semangat itulah yang menimbulkan rasa kebersasamaan dan keselarasan, rasa saling memiliki dan menghargai.
Rasa memiliki kesamaan hak dankewajiban, dan mengutamkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi membuat masyarakat dahulu rela berkorban hingga titik darah pengabisan. Bangsa Indonesia menghargai dan menghormati para pejuang dan para pahlawan yang telah menghantarkannya kedepan pintu gerbang kemerdekaan. Bangsa ini juga sadar bahwa kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan tapi hanya merupakan jembatan emas untuk menuju terwujudnya suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur.
Alasan lain mengapa Indonesia berpancasila karena di lihat dari sejarah yang panjang tentang bangsa ini, yang lahir sekitar abad ke-7, dengan munculnya kerajaan-kerajaan yang telah memiliki kepercayaan terhadap Tuhan. Kepercayaan itulah yang menimbulkan keberadaban dan aturan-atauran yang tidak tertulis pada bangsa ini, percaya bahwa masih ada hukum yang tertinggi yaitu hukum Tuhan. Bagitu halnya Indonesia, negara ini juga percaya masih ada hukum pemerintahan yang tertinggi yaitu Tuhan. Maka dasar negara ini yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.
Negara ini besar, lebih besar dari pada kerajaan Majapahit yang terkenal, negara ini dahulu punya seorang pemimpin yang jenius seperti Hayam Huruk, serta patihnya Gajah Mada. mereka mampu memimpin Majapahit mencapai puncak kejayaannya, padahal di dalam kerjaan itu terdapat 2 agamanya yang berbeda, nilai Ketuhan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab telah diajarkan sejak zaman itu. Negara ini bukan negara atheis dan bukan pula negara teokrasi. Negara kita menjunjung tinggi semua agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tetapi tidak mencapuradukan urusan negara dengan agama.
Sejak dulu Indonesia sangat menentang penjajahan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusian dan pri keadilan. Seluruh bangsa Indonesia tidak mau menderita dan disengsarakan terus menerus, karena, lahir batin bangsa ini sudah lelah dijajah. Perlawan perlawanan sudah dilakukan, meski berulang kali gagal namun semangat persatuan Indonsia tidaklah pudar. hingga masa Pergerakan Nasional hadir, merasa perjuangan dengan senjata tidaklah membuahkan hasil, maka cara musyawarah mulai di gencarkan. Berdirinya partai politik dan organisasi masyarakat lainya, menunjukan semangat untuk mendirikan Negara Republik Indonesia Merdeka semakin besar.
Semua kalangan masyarakat ikut serta, termasuk kalangan pemuda pemudi dan wanita. Walaupun cara berjuang berbeda namun tujuannya sama yaitu, terwujudnya kemerdekaan nusa dan bangsa Indonesia.
Selain itu sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya 17 Agustus 1945, besarnya rasa persatuan dan kesatuan itu telah ditujukan oleh pemuda dan pemudi Indonesia. Mereka Jong Java, Jong Sumatera, Jong Selebes dan Jong-jong lainya dari seluruh wilayah Indonesia. Mereka berkumpul menjadi satu, bersama-sama merumuskan ikrar monumental yang di kenal dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Yang berbunyi:
1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia
3. Kami putra-putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Dari Sumpah Pemuda itu lahirlah sikap dan tekad kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup bernegara, berbangsa dan berbahasa persatuan satu, yaitu Indonesia. Bangsa Indonesia menyadari bahwa dirinya terdiri dari berbagai keadaan, namun dirinya itu sebetulnya satu. Kenyataan itulah yang menyebabkan kita memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”
Tugas kita sekarang hanyalah menjaga nilai-nilai luhur pancasila dan menghargai perjuangan bangsa ini, keinginan mereka sudah disampaikan dalam amanat pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Segala aturan negara dan kehidupan bangsa Indonsia harus diwarnai dengan oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Karena pancasila merupakan tolak ukur bagi buruknya perencanaan, pelaksanaan dan pembangunan bangsa ini.
Jika Indonesia mau belajar dari sejarahnya, mungkin Indonesia akan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang hebat. Kita hanya meneruskan nilai-nilai pancasila yang telah disampaikan oleh leluhur kita pada pancasila, nilai itu yang menjadikan dasar negara ini didirikan dan merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Dari panjelasan diatas memberikan pelajaran kepada kita tantang beberapa hal. Antara laian:
1. Kita semua harus rajin belajar atau giat menuntut ilmu agar tidak menjadi orang yang bodoh. Kebodohan hanya akan membuat negara ini mudah untuk di kendalikan oleh pihak luar.
2. Kita harus berjuang dan bekerja keras agar terciptanya semua tujuan yang kita inginkan, bangsa ini memiliki cita-cita yang besar yang harus di wujudkan dengan perjuangan,
3. Persauan dan kesatuan merupakan landasan yang kuat untuk suatu perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara. Semua bisa kita lakukan jika kita bersatu.
4. Sebagai mahasiswa kita harusnya mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita dengan tinta emas, dengan prestasi yang membanggakan bangsa ini. Pemuda merupakan tumpuan harapan nusa dan bangsa karena itu harus dapat memberikan arti yang positif bagi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur