Ibu yang Perhatian, Ayah yang Suka, Aku yang Memilih

Setelah hari itu semua jadi berbeda, ibu jadi lebih sering tertawa dan ayah lebih sering bercanda. Mungkin hanya mengingatmu saja mereka sudah senang, apa lagi..............ah sudahlah.. saat ini tak penting membahas itu. Tapi aku senang, tak pernah aku dengar ibu tertawa selepas itu jika berbicara tentang wanita, apa lagi sampai tak bisa bicara jika harus mengenangnya, katanya keramahan mu masih terbayang saat kamu sapa beliau ketika kita bertamu, begitu pula ayah, ia tak henti menanyakan mu setiap kali kami bicara melalui telepon. sepertinya tak ada topik lain yang ingin mereka ceritakan. 

Beberapa tahun terakhir memang kita sering bersama. Waktu dan kesibukan membuat mu dekat bahkan sangat dekat, baik dan buruknya aku kau pun tau. Tapi dekat bukan berarti kita terikat, masih panjang jalan terbentang yang harus kita lewati.

Katanya senyummu manis, tutur bahasa mu, halus sifat mu asik, sehingga mengobati rasa penasaran beliau pada mu karena waktu itu. haha, entahlah, gosip itu cepat sekali menyebar sampai ketelinga mereka. dan katanya mungkin itu karena rasa penasaran beliau pula, kemarin Tuhan mempertemukan kamu dengan beliau. Sejak saat itu kebahagiaan ibu naik berkali lipat, dan belum pernah aku melihat beliau seperti itu sebelumnya. Mungkin kah beliau berdoa untuk bertemu dengan mu..?? heummmm nanti ku tanyakan.. 

Begitu pula ayah, kata ibu sih ayah yang suka sama kamu, mungkin karena ayah sering ngobrol tentang kamu sama ibu.. hahaha. Mungkin juga kamu baru sekali ketemu ayahku, yaa itu lah beliau, apa adanya, bercanda, melawak, tertawa, meskipun begitu gak mudah buat ia akrab sama orang yang baru dikenal, apa lagi temen cewek ku, katanya sih ayah ku rada sangar, apa lagi ibu, tapi kalau udah kenal pasti mereka bakal sangat akrab. Tapi saat ini kamu beda, awal percakapan saja kamu berhasil mencuri perhatian nya, apa lagi ketika kamu suguhkan susu jahe favoritnya, yang saat itu sangat pas dengan suasana yang dingin dan penghangat tubuh ketika lelah dengan perjalanan yang jauh. Ayah suka cara kamu bertutur kata, lembut tapi santai, kamu bisa mengimbanginya bercanda, sampai-sampai buat aku tak bersuara. 

Ah sudahlah aku tak ingin menyanjung mu karena ku tau, kamu takan percaya pada ku. Aku tak ingin membandingkan mu dengan nya, karena ku tau, kamu dan dirinya adalah dua wanita yang berbeda. kamu mendekati sifat-sifat ibu ku, dari perhatian mu, dari cara mu memperlakukan. Meskipun kamu adalah trending topik dalam timeline keluarga ku, tapi pada akhirnya aku lah yang memilih. Sekali lagi kamu tau baik dan buruknya aku, aku pun tau baik dan buruknya kamu, dan aku rasa kamu tau apa yang kurasa dan akupun tau apa yang kamu rasa. 

Tak adil jika kita harus menyakiti. Tapi terlalu sulit untuk memilih. 

Penulis : Tirta Hardi Pranata ~ Tukang coret-coret di blog ini ~

Artikel Ibu yang Perhatian, Ayah yang Suka, Aku yang Memilih ini dipublish oleh Tirta Hardi Pranata pada hari Tuesday, November 12, 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Ibu yang Perhatian, Ayah yang Suka, Aku yang Memilih
 

0 komentar:

Post a Comment