Pesawat

Selamat kembali ke Tanah Rantau, setelah libur lebaran yang cukup lama menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta di kampung halaman. Cerita apa yang kamu bawa dari kampung halaman.? masihkah ditanyain seputar skripswet, atau sudah ditanya kapan kawin?? haha.. mari kita ciptakan gerakan anti pertanyaan tersebut. Karena pertanyaan seperti itu bakal gak ada habisnya, setelah tak lagi ditanya "kamu sudah selesai belum kuliahnya,?" maka akan timbul pertanyaan selanjutnya "selesai kuliah kerja dimana?" lalau setelah dapet kerja, maka akan ada pula pertanyaan "kapan kawin.? sudah ada calonya belum" dan setelah nikah, yang ditanya "kapan punya momongan?" setelah punya momongan 1, pertanaanya "ih si kakak, kapan punya adik?", lama-lama pertanyaannyaaa "kapan kamu pindah ke rumah baru (kuburan)?" tapi ada satu pertanyaan yang kali ini akan saya bahas, yaitu "pakai apa pulang kemarin?"

hahaha.. ketika ada pertanyaan seperti itu aku cukup bangga menjawab "naik pesawat, :)". seumur-umur aku baru pertama kali naik pesawat, bukan karena gak mampu beli tiket pesawat untuk pulang kampung atau berpergian. tapi karena aku sudah terlanjur janji pada diriku sendiri sebelum aku berangkat ke tanah rantau ini. "Aku belum ingin pulang naik pesawat sebelum aku wisuda S1 ku", janji itu terus ku jaga hingga sampai tiba waktunya. 

Untuk pulang ke Jambi dari Yogyakarta, aku lebih senang menikmati perjalanan darat menggunakan bus. karena banyak pemandangan indah yang dapat dinikmati. meskipun perjalanan darat memakanwaktu lebih lama dari perjalanan udara. Aku bosan pada perjalanan ku pertama kali menggunakan pesawat, sebab aku hanya menikmati perjalanan di 10 menit pertama dan 10 menit terakhir penerbangan, sebab saat itulah kita bisa melihat ke bawah dari jendela pesawat, pemandangan pemukiman penduduk yang biasanya hanya ku nikmati lewat google earth. hehe. namun setelah pesawat terbang tinggi perjalanan pun semakin membosankan. Hanya deru mesin serta suara ngorok penumpang lain yang terdengar, di luar pemandanganpun hanya tersaji gerombolan awan yang seakan bergerak seperti rombongan domba. Jika perjalanan malam. semua seperti kamu sedang memanaskan mobil di dalam garasi. haha

Tapi aku punya banyak cerita menarik tentang pesawat. 
Sejak kecil aku suka sekali sama pesawat, ayah dan ibuku selalu menceritakan kehebatan Pak Habibi sebagai salah satu orang Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang. Aku pun terinsiprasi dengan beliau. Hingga pada suatu hari aku ngotot meminta sebuah mainan pesawat pada ayah ku, akhirnya permintaan itu dikabulkan ayah. Bersama ayah aku harus ke kota Jambi yang jaraknya waktu itu ditempuh 3,5 jam dari rumah ku dengan mobil travel dan kami pulang pada hari yang sama, sebab tujuan kami hanya membeli sebuah pesawat mainan yang harganya aku lupa berapa, tapi jika sekarang harganya mungkin < Rp 20.000. 

Setelah aku mendapatkan pesawat tersebut akupun memainaknnya di dalam angkot selayaknya anak kecil mendapat mainan baru. Tidak perduli apa kata orang waktu itu, hingga ada seorang anak kecil seusia ku yang mencoba merebut pesawat ku, hingga terjadi perkelahian antara aku dan dia. Dengan gagah nya aku hujamkan tinju ku pada anak tersebut sampai ia menangis, lalu perkelahian itu dihentikan oleh ayah ku dan ibu anak itu. hahaha. aku selalu senang mengingat senyum ayah waktu itu, dan itu adalah salah satu moment yang tak pernah aku lupakan bersamanya, kini pesawat itu tak tau kemana lagi rimbanya, terakhir kali aku lihat pada tahun 1998 waktu kami sekeluarga pindahan dari rumah lama ke rumah yang baru ketika aku kelas 3SD.

Cerita lainya..
Mungkin waktu itu tujuan kita (aku dan mantan kekasih) adalah membuat panas orang yang telah menyakiti hati mu (mantan kekasih). Waktu kelas bahasa inggris dan kami diminta untuk membuat sebuah percakapan antar dua orang, ide yang muncul adalah antara pilot dan pramugari, aku sebagai pilot dan ia sebagai pramugarinya. hahaha.. aku lupa dialognya bagaimana, tapi aku masih ingat bahwa dialog itu lucu, kami tak pernah tau bagaimana percakapan yang biasanya dilakukan pilot dan pramugari ketika menjalankan tugasnya, jadi kami pun membuat dialog yang asal-asalan ajaa... :D

Burung terbang yang membawa ku sampai lebih cepat kepada keluarga ku, lebih dekat pada angkasa yang membawaku menjemput mimpi-mimpi ku, semoga esok aku dapat terbang bersama bidadari ku menelusuri angkasa dan mendarat di tempat yang indah dimana kami dapat menghabiskan waktu besama ..  begitulah cerita ku, mana cerita mu.? ^_^


Penulis : Tirta Hardi Pranata ~ Tukang coret-coret di blog ini ~

Artikel Pesawat ini dipublish oleh Tirta Hardi Pranata pada hari Friday, August 8, 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Pesawat
 

0 komentar:

Post a Comment