Bahkan ketika hujan belum reda
Ketika sisa-sisa badai masih porak-poranda
Menyisakan luka yang masih memerah
Aku tak tahu harus bagaimana
Aku lupa bagaimana cara menikmati pelangi
Semasa kecil aku gembira bersama rintik-rintik air menikmatinya
Tapi kini aku bukan lagi anak kecil yang melupakan problema
Udah berapa kali ku acak-acak rambut ku
Entah ritual itu berarti apa tidak mengusir bimbang ku
Jedotin ajaa kepala ini ke tembok
Mungkin bisa lebih baik
Tapi sakit.
arhhggg.. Pelangi tetaplah pelangi,
Indahnya tak pernah sampai ke Bumi
Kita mestinya sadar bahwa kita tak kan pernah bisa menyentuhnya
Tapi kita bisa menciptakannya
0 komentar:
Post a Comment