Terimakasih Masa Lalu
Robocop, Down Of The Planet Of The Apes.
Paradise
Insomnia
seperti biasa, seperti malam malam sebelumnya.
Cahaya terang telah berganti temaram.
Bising tivi yg berubunyi berganti sepi.
hening, hanya getaran pompa akuarium, gemercik air dan detak jam yg berbunyi.
Mata ini enggan terlelap, tanpa sebab.
Letih begitu dalam mendekap hingga ke tulang, tapi tak sampai ke mata.
Hanya sepintas melewati hati.
Ku pikir rindu telah bersemayam teramat dalam.
Setengah tubuhku tak bergairah ketika senyum it pergi.
Setengahnya lg selalu merasionalkan apa yg terjadi dengan apa yg di hati.
Insomnia . .
Tak dapat ku pejam mata ku membanyakan mu.
Tak lelap tidurku memimpikan mu.
tpi tak pula ingn ku buka mata ketika ku dapati kau hanya fana.
Tapi ingin segera ku terbaring, beranjak ke alam mimpi, sebab mimpi ku terasa nyata.
Aku setengah gila karena kehilangan rasa.
Dan aku pun hampir gila tak punya punya rasa.
Pilihan
Satu di antara banyak pilihan itu sudah di pilih dan tak satupun aku tau pilihan mana yang akan membawa ku ke arah yang benar. .
Jalan itu sungguh masih teramat panjang, jauh dan masih belum terlihat akhirnya..
Hal biasa ketika harus terjatuh, terhenti sejenak, selama menempuh jalan ini.
Tapi berhenti bukan lah menjadi pilihan yg bijak, sebab aku yakin masih banyak pelajaran yg kudapat di depan sana, masih banyak hadiah dan petuah yg tersirat di setiap jerat-jerat iblis.
Aku manusia yg masih berharap surga dan kenikmatan dunia.
Pilihan itu sudah di ambil, jika ini adalah pilihan yg salah, setidaknya ini menunjukan ku mana yg benar, . Jika pilihan ini adalah pilihan yg benar, maka akan banyak pengalaman yg ku dapati.
Mungkin aku akan menyesal dikemudian hari, atau mungkin aku akan besuka cita.
Esok aku tak tahu apa yg akan terjadi, suka ataupun duka aku akan tetap menjalani hidup dengan cita. .
Terimakasih untk semua yg mengajarkan ku bijaksana dan Untuk kamu yg membuat ku lebih dewasa.