Perjalanan Suku Laut

NoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNoteNote

Nenek moyang ku seorang pelaut…

saya rasa kalian tak asing lagi dengan sa'ir itu,.. emm tapi pertanyaan saya, bukan apa judul lagu tersebut, namun bagaimanakah perjalanan suku laut,? Indonesia di kenal sebagai negara maratim, berpulau-pulau, hingga mengapa sebutan nenek moyangku seorang pelaut itu mungkin karena alat trasnportasi yang digunakan pada zaman dahulu untuk berpindah dari suatu temapt ketempat lain dan segala aktifitas mereka selama perjalanan yang lama itu mereka lakukan di atas sebuh kapal atau perahu, karena sebagian besar kehidupan mereka dilakukan di atas kapal atau perahu maka mereka disebut seorang pelaut. gitu kali ya?. ya kalau salah maaf ya, saya bukan orang sejarah. Smile

namun saya tidak membahasa itu, kita akan membahas mengenai perjalanan suku laut, mengarungi hidupnya.. kalao ada salah tolong di koreksi ya.. Open-mouthed smile

SUKU LAUT Red rose

1. Orang LautBanyak istilah mengenai pengertian dari suku laut, ada yang mengatakan suku laut adalah suatu kelompok masyarakat nelayan yang kehidupannya atau pekerjaannya mencari nafkah di laut seperti halnya nelayan dan tinggal di pingir laut. namun ada juga yang mengatakan bahwa suku laut adalah suatu kelompok masyarakat yang seluruh aktifitasnya di lakukan di atas laut atau sungai, seperti memasak dan sebagainya.

Bahasa Orang Laut memiliki kemiripan dengan Bahasa Melayu dan digolongkan sebagai Bahasa Melayu Lokal. Saat ini mereka umumnya bekerja sebagai nelayan.

Dari beberapa potret mengenai suku laut, suku laut tidak hanya tergantung pada laut untuk mencari nafkah namun juga segala kehidupan mereka tergantung dengan laut, bahkan beberapa potret menunjukan bahwa perahu-perahu yang mereka  gunakan memiki fungsi sebagai alat untuk mencari nafkah dan tempat tinggal.

61944296.sukubajolautlarge

Seperti suku Bajau Orang Laut kadang-kadang dijuluki sebagai "kelana laut", karena mereka hidup berpindah-pindah di atas perahu. Mereka tidak mendiami suatu pulau sebagai daerahnya, mereka selalu mengembara untuk hidup mencarai nafkah dimana laut menyiadakan, walaupun demikian suku laut juga terkadang mampir kesuatu daratan untuk bertahan dari badai dan cuaca laut yang buruk, ataupun hanya sekedar untuk menukar bahan makanan yang mereka butuhkan.

Oh iya, pandangan mengenai suku laut sekarang sudah berbeda, jika halnya dahulu segala aktifitas mereka mulai dari memasak hingga menikah di atas sebuh sampan/perahu dalam istilah kita, namun meraka menyebutnya “Kajang” yaitu sebuah sampan yang berfungsi sebagai alat transportasi sekaligus tempat tinggal mereka. saat ini kehidupan seperti itu sudah jarang ditemui terutama di Kepulauan Riau. Sejak Batam di tahun 90-an suku laut di daerah ini mulai terus berbenah, kehidupan masyarakat suku laut di sekitar Batam mulai berubah. Mereka pun kemudian menetap dalam sebuah rumah di tepi laut di beberapa pulau seperti Tanjung Sauh, Kubung, dan Todak yang letaknya tak jauh dari Pulau Ngenang dan berada di dalam lingkungan pemerintahan Kelurahan Ngenang, Kecamatan Nongsa. laut2

Belakangan ini eksistensi suku Laut semakin terancam oleh desakan nelayan bermodal besar dari berbagai daerah atau mancanegara yang memiliki teknologi modern. Mereka lebih gesit mencari ikan karena menggunakan kapal besar yang dilengkapi radar pemantau ikan dan navigasi canggih.
Demi menangkap berton-ton ikan secara cepat, mereka tidak segan menggunakan jaring pukat atau kunsi, dinamit, dan bahan kimia seperti putas. Akibatnya, ekosistem laut semakin rusak dan banyak ikan yang masih kecil terbunuh sia-sia.

Hemm rasanya sayang sekali jika nyanyian nenek moyangku seorang pelaut tinggal nyanyian saja, ketika nanti anak cucu kita mendapati suku laut tinggalah sebuah cerita zaman ayah atau ibunya.

semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua.. terimakasih . Punch

copyright : KenArok

 

Penulis : Tirta Hardi Pranata ~ Tukang coret-coret di blog ini ~

Artikel Perjalanan Suku Laut ini dipublish oleh Tirta Hardi Pranata pada hari Saturday, March 19, 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 1komentar: di postingan Perjalanan Suku Laut
 

1 komentar: