Jangan Pikirkan Bagaimana Aku Hidup

Sudah berbeda..

Jurang yang memisahkan perlahan-lahan semakain melebar..

Jembatan yang di jalain dengan seutas tali perlahan-lahan tak sanggup untuk menghubungkan..

Semakin merenggang....

Ramalan-ramalan dan harapan sepertinya enggan bergandeng tangan..

Ketika sepasang anak cucu adam menjalin ikatan, setan pun mulai begentayangan..

Meneruskan kutukan-kutukan kepada dua insan..

Hingga akhir zaman jalinan anak cucu adam selalu didampingi para setan..

Jurang jurang itu semakin lebar karena setan semakin berkuasa atas ikatan..

Menjanjikan kebahagiaan yang semua dari lelah atas penantian..

Kutukan itu akan terus mengahantui meski di ujung duniapun kau berada..

Tebing-tebing semakin tinggi, jurang semakin melebar..

Awan semakin hitam tapi hujan tak pernah kunjung datang..

Gersaaang..

Mentari kian hari kian terik, membuat penantian semakin hari semakin melelahkan..

Ku tau kau butuh air. Ku tau kau butuh tempat besandar..

Tapi kau harus tau, begitu lebar jurang memisahakan, tak mungkin bagi ku untuk terbang menggapaimu..

Berteduhlah ditempat yang kau anggap nyaman, aku takan melarang..

Kita takpernah tau, kapan hujan datang..

Aku tak ingin menyiksamu lebih lama di penantian ini..

Hiduplah dengan segala pilihanmu. Jangan pikirkan bagaimana aku benafas disini..

Jangan pikirkan bagaimana aku hidup disini.

Aku disini cukup senang bisa mendengarmu tertawa..

Meski tanpa candaku.

Penulis : Tirta Hardi Pranata ~ Tukang coret-coret di blog ini ~

Artikel Jangan Pikirkan Bagaimana Aku Hidup ini dipublish oleh Tirta Hardi Pranata pada hari Thursday, July 5, 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Jangan Pikirkan Bagaimana Aku Hidup
 

0 komentar:

Post a Comment