Sementara Indonesia masih disibukkan dengan mensosialisasikan teknologi 3G kepada konsumen, Boeing bersiap-siap telah meluncurkan satelit komunikasi untuk menyediakan layanan 4G ke luar angkasa. Satelit bernama LightSquared SkyTerra 1 itu sudah dikirim dari tempat pengujian di El Segundo, California, Amerika Serikat, ke Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, sebuah tempat peluncuran pesawat luar angkasa. Rencananya, satelit tersebut akan diluncurkan pada 14 November 2007.
SkyTerra diharapkan bisa melayani jutaan pelanggan komunikasi nirkabel di Amerika Serikat. Boeing menyebutkan kalau satelit ini akan jadi revolusi komunikasi di Amerika Serikat."Antenanya yang berukuran 22 meter akan jadi antena terbesar untuk satelit komersial yang aktif melayani," kata juru bicara Boeing.
Satelit ini, seperti dijelaskan oleh Jeff Snyder, Senior Vice President of Satellite Engineering and Operations untuk LightSquared, memungkinkan hubungan antar-perangkat bergerak, bisa memperpanjang umur baterai, dan memiliki kinjera yang lebih baik ketimbang ponsel konvensional. Satelit ini akan menjangkau semua area di seluruh negara bagian dengan jaringan berkapasitas lebih besar untuk menghubungkan ponsel, PDA, dan laptop.
Teknologi 4G memiliki bandwidth 100 megabita per detik untuk unduh dan 50 megabita per detik untuh unggah. Teknologi 3.5G (HSDPA) saat ini memiliki kecepatan maksimal 14 megabita per detik.Sebuah layanan televisi berdefinisi tinggi membutuhkan jaringan berkecepatan 25 megabita per detik. Artinya, dengan teknologi 4G, layanan televisi berdefinisi tinggi bisa berjalan sempurna.
apakah ini artinya Indoenesia akan ketinggalan dalam bidang telekomunikasi? Jika 3G saja hanya bisa dinikmati oleh wilayah perkotaan besar di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment