24 April 2010.. Mungkin kalian melupakan tanggal ini, namun bagi ku inilah tanggal dimana awal dari semua perjalanan panjang ku menuju sesuatu yang selama ini ku inginkan. karena itu merupakan tanggal pengambilan sebuat surat yang berisikan hasil kerja kerasku menuntut Ilmu selama tiga tahun di bangku SMK, di bangku kayu dan dinding papan yang sebagian sudah berlubang, di tempat yang selama ini menjadi kandang untuk para-para penerus bangsa ini. hari ini lah akan di jawab 24 April 2010 lewat sebuah amplop putih yang tertutup rapat.
Lembaran demi lembaran amplop terus berterbangan ketangan-tangan mereka yang memiliki nama terdaftar, lembaran yang melahirkan tangisan dan juga airmata, cacian makian dan jerit tawa seakan tumpah diatas lapangan yang baru saja di lapisi dengan COntBlock. yang tua seakan tak berdaya menyaksikan beberapa orang meraung dan mengis histeris ketika melihat sebuah kata yang begitu menakutkan, untuk siapapun pada saat itu, “TIDAK LULUS” dua kata misteri yang tertutup di dalam amplop putih yang aku sendiri belum tau aku “LULUS” atau “TIDAK LULUS”.
belum juga nama ku tersebut dari microphone tapi prasaan sudah semakin tegang menyaksikan beberapa orang terbaik yang ada di sekolah ini lemas tak berdaya dan hanya bisa menangisi, apakah yang terjadi pada mereka? yapzz… mereka “TIDAK LULUS” toh pada hal mereka bukanlah siswa yang hanya sekedar mengisi absebsi yang ada di kelas,dan pulang, namun mereka adalah pemilik nilai tertinggi dari seluruh siswa yang ada di sekolah ini, atau kami biasa menyebutnya juara UMUM.
hemm begitulah momok menakut kan dari UN (Ujian Nasional), hanya 4 hari pensil menari diatas kertas untuk memilihan pilihan-pilihan yang sangat menuntukan nasibmu selama tiga tahun terakhir. semua hanya di pengaruhi oleh sebuah sistem dan alat, sistem yang kurang ditata dengan rata dan alat yang sepertinya dijadikan pertimbangan bukan ahlak.
pada hari itulah ku menangis untuk sahabatku, aku menyesal karena diriku. dan ku tau hari itu takan mungki terulan kembali, aku LULUS dan sahabat terbaikku, sepupuku tidak. ku hanya bisa terdiam melihat teman-teman corat coret seragam SMK dengan Pilok, di sudut lain ku melihat tetesan air mata yang masih mengalir. dan bertanya dalam hati, “apa yang harus ku perbuat?”.
Mungkin ini sedikit berlebihan, tapi itulah yang kurasakan. kita akan mengeathui seiapa yang benar benar peduli pada kita, ketika kita sedang mengalami hal yang sulit dalam hidup. kita kantahu siapa yang benar-benar jadi sahabat, ketika kita telah tau yang benar hadir untuk menemani
Anything Everything Everywhere…
hmmmmmmmm..
ReplyDeletemewek..........
q trkenang masa itu,,,,
q jga sdar pda saat..
hnya nafsu n ego kbahagian saja n mnari2 d fkran ku...
tnpa mmkirkn dg hati ku.. seandainya aku yg brda n sma nasibnya dg mreka,,,
pnyesalan sllu dtng blakangan...
q sdar q bkn tman yg baik...
yg hnya mmbyarkn ambisi ksenangan sja pda saat itu yg ku rskan..
n q mrsa mnyesal skali masa2 itu hnya dpt q rsakan 1 kali dlm hdup ini,,, tx bza lagi untuk aku mngulangnya,,
krn styap dtik apa yg tlah qta lkukan mrpkan swtu kjsdian yg tdk bsa d ulang lagi... hnya selanjutnya2 lah yg akn qta jlni apkah qta ingin mrbah sswtu yg bruk dlu mnjadi yg baik atau mlah sebaliknya,,,,,