________________________________________________________________
Dear Teman lama : Alm. Reny Taniyah.. >>
Hay, apa kabar? Bagaimana keadaanmu di sana.? Ku harap Tuhan memberikan segala yang terbaik untukmu. sudah lama rasanya tak ku lihat seyum kecilmu itu.. hay teman, rasanya masih saja kamu ada di sini, apakah benar itu kamu..??
Bicara tentang senyumu, masih ingatkah engkau waktu pertama kali ku sapa di parkiran, kau hanya membalas dengan senyum manis dan berlalu begitu saja tanpa sepatah kata. Kini senyum itu takan pernah ku lihat lagi, senyummu yang manis sekarang hanya bisa ku kenang. Oya, fotomu masih tersimpan lho di hardisk laptopku, ku tempatkan di dalam folder sahabat. Foto itu kini berumur, sekitar 3 tahun, yang ku ambil waktu kamu meminta bantuan mengerjakan tugas presentasi kepadaku. Foto itu masih ku simpan, dan kamu terihat cantik... haha maaf ya bukannya aku merayu itulah kanyataan.. ^_^
Kamu Tahu gak, sebenarnya aku seperti orang gila yang sedang menulis surat untuk orang yang hanya bisa ku kenang. Aku seperti orang bodoh yang menulis surat untuk alamat yang pakpos saja gak mau untuk mengantarnya.. aku seperti orang tolol tertawa sendiri, tersenyum sendiri menatap wajah mu yang palsu.. hay teman, andai kau di sini beri aku tanda untuk melihat senyumu, agar aku tak terlihat seperti orang tolol.
Aku teringat 2 setengah tahun yang lalu, di hari yang fitri kamu di panggil oleh-Nya. Aku hanya bisa terdiam, rasanya masih hangat tangan ini berjabat dengan tanganmu, namun tiba-tiba terasa dingin. Dering handphone berbunyi dari seorang kerabatmu “Reny Taniyah, Baru saja mengalami kecelakaan,” aku sungguh tak percaya, ku hubungi handphone mu namun hanya mailbox yang menjawab. Tak lama berselang, inbox hp ku bertumpuk sms yang mengabarkan kau telah pergi,...
Ku terdiam nafasku terasa sesak, pikiranku tak tentu arah, yang ku dengar hanya tangis dari teman-temanmu di ujung telphon yang ku hubungi.. aku terdiam,seraya bertanya dalam hati, mengapa begitu cepat dirimu pergi,.Mengapa dengan cara itu kamu pergi? Ku terdiam sejenak lalu menyesali semua. Aku belum sempat berlebaran kerumahmu, tapi aku datang untuk membaca yasin untukmu..
Hai teman, apa kau masih ingat jalan itu, tentunya masih. Jalan itu yang mengantarkan kamu menuju sekolah, dengan sepeda yang selalu setia menemani, tak kenal panas dan hujan jalanan itu selalu kau lalui.. namun jalanan itu pula yang menghantarkanmu lebih cepat kepada-Nya, jalanan itu pula yang membuatmu pergi secara tragis.. sampai kapanpun jalanan itu akan menjadi pengingat ku akan kepergianmu..
Tulisan ini takan ku cetak lalu ku masukan amplop, tak kan pula ku tulis Kepada Teman Lamaku Almh. Reny Taniyah. Di Surga.. percuma saja jika ku lakukan, karena pakpos takan mau mengantarkanya dan mungkin ia akan mengatakan aku orang bodoh. Tapi tulisan ini akan ku simpan.. semoga saja kau hadir disini dan membacanya sendiri..
Cukup Sekian Tulisan ini aku buat untuk mengenang dirimu sahabat. Walau hanya namamu yang ada di nisan yang bisa ku liyat, namun senyumu akan selalu ku kenang, kini tidurlah dalam kedamaian. Tidurlah dalam keabadianmu. hay teman, aku hadiahkan surat ini untukmu, semoga kau tersenyum di alam sana.
Semoga kau senang dengan hadiahku, Sampai ketemu teman di alam sana...
Dari teman lamamu..
Frans
0 komentar:
Post a Comment