Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana membagi network dan hostnya.
Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen yaitu 255.255.255.255.
Contoh
Kita akan mencoba mencari Subnetting dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.3.0/26. Untuk mempermudah penghitungan lebih baik binary kan lebih dahulu subnet masknya, kita menggunakan subnet masknya 255.255.255.192 dibenarykan menjadi 11111111.11111111.1111111.110000000
Hal yang akan kita lakukan adalah.
1. Mencari jumlah subnet yang valid, langkahnya:
2X - 2, (X adalah Banyaknya binery 1 pada oktet terakhir)
22 – 2 = 2, Jadi ada 2 subnet yang valid.
untuk mencari jumlah subnet, ada yang menggunakan rumus 2X saja tanpa dikurangi 2. Namun ada juga yang menggunakan rumus 2x – 2, rumus ini Hanya cisco yang menunggunakan, karena secara default router cisco tidak menggunakan subnet ke-0 istilahnya "no ip subnet zero" dan subnet yang terakhir digunakan untuk cadangan.
2. Mencari Jumlah host yang valid dalam 1 subnet. Caranya :
2y – 2 , (y adalah banyaknya binery 0 pada oktet terakhir)
26 - 2 = 62, Jadi ada 62 host yang valid.
Kenapa dikurangi 2? Karena digunakan untuk alamat network (biasanya host ke-0, untuk contoh ini maka alamat network = 192.168.0.0) dan alamat broadcast (biasanya host terakhir, untuk contoh ini maka alamat broadcast = 192.168.0.255)
3. Langkah selanjutnya adalah mencari blok yang valid.
256 – 192 = 64, (192 diperoleh dari nilai terakhir dari subnet mask).
Dan blok selanjutnya di peroleh dengan cara hasil dari blok pertama+jumlah blok yang valid 64+64=128.
Hasil percobaan yang telah di lakukan dapat di ketahui bahwa, dengan Network Address 192.168.3.0/26. Kita dapat menemukan,:
1. Ada 2 subnet yang valid
2. Ada 62 host yang valid
3. Dan blok yang valid ada 64.
0 komentar:
Post a Comment