Teman 7 Tahun Silam

Bahagia rasanya, beberapa waktu ini handphone sering berdering.

Dari teman-teman lama, 7 tahun silam.

Mendengar suara mereka yang masih saja cempreng.

Tawa mereka yang masih saja bising.

Serta kata-kata mereka yang masih saja bawel.

Aku tak tau rupamu bagaimana, dan sekarang aku hanya tau kamu di mana.

Jauh, penjuru negeri kini memisahkan kita, status mu juga sudah milik orang.

Tapi teman, kita tetap teman.

Ingat sewaktu kamu nyontek tugas ku, sewaktu kamu membenci ku.

Atau sewaktu kamu menyukai ku. Semua terdengar lucu.

Mengingat di mana letak tempat dudukmu. Atau mengingat kelakuan konyol kalian

Semua terasa indah.

Ingin kembali ke masa di mana celana pendek dan dasi “Aids” warna biru itu

melingkar di leher.

Kemasa di mana kita belajar Iqra’ atau belajar seruling,

Membuat pesawat dari kertas dan menerbangkannya ke kantin sekolah tetangga.

Itu lucu.

Kini sebagian dari kita, telah megabdi pada Ibu pertiwi.

Suara mu terdengar lebih bijak, bicaramu juga terdengar lebih berbobot.

Sebagian dari kita lagi telah menjadi bagian dari rumitnya birokrasi pemerintahan.

Dan sebagian lagi masih belum ku dengar kabar beritanya.

Teman. .. telpon ini menyatukan kita semua pada pembicaran lama.

Mengenang dan terkenang, mengingat untuk sahabat.

Meski wajah tak dapat terlihat tapi suaramu cukup membuat diri kumerindu.

Tak sabar rasanya segera pulang dan bertemu kalian semua.

Meledek pakaian yang kalian kenakan, memandangi wajah kalian yang berkerut termakan waktu.

Atau menertawakan kita semua yang dahulu lugu.

Penulis : Tirta Hardi Pranata ~ Tukang coret-coret di blog ini ~

Artikel Teman 7 Tahun Silam ini dipublish oleh Tirta Hardi Pranata pada hari Tuesday, May 15, 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Teman 7 Tahun Silam
 

0 komentar:

Post a Comment